webnovel

Cinta Pertama.

"Kalian sudah siap?"Alex menyapa Zahra dan Amira.

"Kami siap."Amira memjawab dengan riang bibirnya selalu mengembangkan senyumannya, itu membuatnya semakin cantik.

Alex mengajak mereka untuk segera masuk ke mobil,disana Denis sudah bersiap membukakan pintu mobil untuk mereka.

"Hai Denis."Zahra menyapa Denis sebelum masuk kedalam mobil.

"Hai Zahra."Denis membalas sapaan Zahra.

Setelah semuanya masuk kedalam mobil,Denis yang mengemudikan mobil segera membawa mereka ketempat yang sudah disiapkannya.

Mobil berhenti di depan sebuah restaurant mewah.Mata Amira terbelalak,hatinya bersorak gembira.Tempat ini sungguh menakjubkan.

Denis memberikan kunci mobil pada petugas untuk memarkir mobilnya.

"Silahkan turun."Alex membukakan pintu mobil untuk Amira dan Zahra.Mereka berdua turun dari mobil.Amira sangat menunjukkan suasana hatinya yang bahagia,sedang kan Zahra....raut wajahnya sangat terlihat gugup.Tentu saja momen seperti baru pertama kali untuknya.Walaupum Zahra berasal dari keluarga yang tidak kekurangan harta namun baginya tumbuh dan sudah lama tinggal disebuah desa bagian dari kota kecil sungguh membuatnya membatasi untuk pergi ke tempat-tempat seperti ini.Dulu ibunya sering membawanya ke mall itu pun harus keluar dari desanya menuju pusat kota.

Amira melangkahkan kakinya dengan ringan,baginya ini bukan kali pertama mendatangi tempat mewah seperti ini,(selanjutnya sedikit demi sedikit akan kita ketahui gadis seperti apa Amira.)

"Hai Amira....aku Denis."Denis mencoba menyapa Amira.

"Aku sudah tau."Amira setengah hati membalas sapaan Deni,dia melanjutkan langkah kakinya tanpa memperdulikan kehadiran Denis yang sedang berjalan disampingnya.

"Kamu sangat cantik."Denis merayu Amira.

Amira menghentikan langkah kakinya dan menghadapkan wajahnya ke arah Denis.

"Aku bilang aku sudah tau itu,dan maaf aku tidak ingin berurusan dengan seorang playboy seperti mu."Amira tersenyum lalu meneruskan langkahnya.

Denis terperangah mendengar kata-kata Amira.Gadis ini belum pernah bertemu dengannya dan berkata-kata dengannya sebelumnya tapi mengapa dia sepertinya sudah tau banyak tentang Denis.

"Tunggu Amira aku belum selesai."Denis mempercepat langkahnya.

"Tidak ada yang harus diselesaikan,karena kita tidak memulai apapun."Amira terlihat cuek.

"Gadis ini sedikit sombong,tapi aku menyukainya,Dia seperti tantangan bagiku."Denis tersenyum melihat Amira yang telah berlalu.

Alex dan Zahra berjalan perlahan di belakang Denis.

"Ada apa,sepertinya kamu tidak bahagia?"Alex memperhatikan Zahra,sejak tadi dia tak banyak bicara dan terlihat gelisah.

"Aku tidak apa-apa."Zahra sedikit tersenyum.

"Apa kamu tidak merasa nyaman?,aku akan mencari tempat lain."Alex menyadari kegelisahan Zahra.

"tidak...tidak....tidak,aku tidak apa-apa."Zahra mencegah Alex.

"Katakan padaku,apa yang salah?Alex berusaha memahami keadaan Zahra.

"Aku takut akan membuat kamu malu,"Zahra menggigit bibirnya.

"Tidak akan,apapun yang kamu lakukan aku tidak akan keberatan,jadi mana mungkin kamu akan membuatku malu."Alex meyakinkan Zahra.

"Alex....aku tidak terbiasa dengan tempat seperti ini,kamu akan malu karena aku."Zahra berterus terang.

Alex menggenggam kedua tangan Zahra dan berkata "Jangan khawatir,malam ini tempat dan yang ada disini adalah milikmu."

"Jangan perlakukan aku seperti itu,aku tidak menyukainya.Tidak bisakah kamu bersikap normal padaku?"Zahra mengatakan keberatannya.

Mendengar itu Alex sangat terkejut,dia tidak menyangka Zahra akan mengatakannya.Biasanya wanita akan senang bila diperlakukan dengan istimewa seperti ini,tapi Zahra berbeda dengan wanita-wanita yang selama ini pernah ditemuinya, ketika mereka ingin mempunyai hubungan khusus dengannya apa pun akan dilakukan bahkan memberikan sesuatu yang tidak di inginkan Alex.Mungkinkah keadaan ini berbalik padanya,begitu banyak wanita yang ingin menjadi pacar bahkan istrinya namun dia selalu menyikapinya dengan dingin bahkan tidak meresponnya sedikitpun.

"Maafkan aku...."Suara Alex terdengar suram.

"Alex....bertemanlah denganku yang wajar saja,aku tidak suka kamu menghambur-hamburkan uang untuk dengan hal-hal yang sangat sia-sia seperti ini."Kata-kata Zahra terdengar sangat lembut tapi sangat melukai hati Alex.

"Maafkan aku,tidak akan ku ulangi.Aku baru sadar kalau kamu hanya menyukai hal-hal yang sederhana saja."Suara Alex terdengar murung.

"Alex....maafkan aku,aku hanya takut mengecewakanmu,aku tidak bermaksud menolak kebaikanmu.maafkan aku....."Zahra menyesal dengan kata-katanya setelah mendengar nada suara Alex yang berubah.

"Apa yang kalian lakukan dari tadi disini,saling meminta maaf.Aku pusing mendengarnya."Denis dan Amira ternyata kembali setelah menunggu Alex dan Zahra belum juga sampai ke dalam restaurant.

"Apa makan malamnya dibatalkan?"Amira bertanya dengan nada bergumam,sepertinya dia akan kecewa.

Alex dan Zahra terkejut dengan kehadiran Denis dan Amira.

"Tentu saja tidak batal,kita akan makan malam,ayo masuk...."Zahra merasa bersalah.

Alex tidak merespon percakapan mereka,dia hanya diam.Sepertinya kata-kata Zahra sudah membuatnya kecewa.Dia hanya ingin membuat Zahra bahagia,tapu sepertinya caranya salah dimata Zahra,ini membuat Alex putus asa.

"Kakak....ada apa?"Denis melihat perubahan pada sikap Alex.

"Dia kakakmu,aku fikir kamu supirnya!Amira sengaja berkata demikian.

"Apa kamu lihat tampangku seperti seorang supir?"Deni menanggapi perkataan Amira dengan ketus.

"Alex....maafkan aku,ayo kita masuk."Zahra menatap Alex dengan lembut.

Alex menatap mata Zahra yang sedang menatapnya,entah mengapa hatinya menjadi berbunga.Dia merasakan sejuk disekitarnya seperti di musim semi.(Musim semi itu seperti apa? bisakah kalian memberitahukan pada saya?).

Kecewa itu sudah pergi,hatinya luluh dengan tatapan lembut Zahra,makhluk dihadapannya sungguh bisa membuatnya tak berdaya.Kata-katanya yang tegas seperti pedang yang melukai hatinya,namun ketika dia bersikap lembut itu seperti penawar yang menyembuhkan segala luka dan menghilangkan segala kegelisahannya.Mampukah Alex bersikap sebaliknya menjadikan dirinya pelindung bagi Zahra,menghilangkan semua kegelisahan dan mampu menyembuhkan semua lukanya.

"Alex....."Zahra menyentuh tangan Alex dengan lembut.Itu membiat lamunan Alex buyar seketika.

"Baiklah ayo kita masuk."Alex tersenyum kembali.

Denis menghembiskan nafasnya dengan lega,akan sulit jika Alex dalam kondisi hati yang buruk.Sepertinya dia benar-benar jatuh cinta pada Zahra.Entah apa jadinya jika Zahra sampai menolak cintanya.Ini pertama kalinya dia jatuh cinta setelah begitu banyak wanita yang ditolaknya.Hanya Zahra yang mampu membuatnya berubah 180 derajat.

"Kamu sedang memikirkan apa?"Amira menggoyangkan sikunya ke badan Denis.Itu membuat Denis terkejut.

"Bukan urusanmu nona."Kali ini Denis ingin bersikap cuek pada Amira sebagai pemnalasan kepadanya.

"Terserah....aku hanya ingin mengingatkanmu,kalau mereka sudah masuk kedalam,semoga kamu tidak kesurupan disini sendirian."Amira pergi meninggalkan Denis sendiri berdiri disana.

Denis tersenyum melihat kepergiannya dan bergumam.

"Aku akan mendapatkanmu bagaimanapun caranya."

Amira menolehkan wajahnya kebelakang melihat Denis yang belum bergerak dari tempat itu.Saat itu matanya bertemu dengan mata Denis.Amira memberikan beberapa detik saat menatapnya kemudian berlalu pergi.

Next chapter