webnovel

Calon Pencuri Dan Seorang Pencopet 2

"Apakah minimarket ini milikmu?"Alex memikirkan sesuatu yang akan membuat pekerja mini market itu menyesal telah memperlakukan Zahra dengan buruk.

"Ya....ini salah satu cabang."jawab tante Riska sedikit bingung.

"Kalau begitu pecat orang ini."Alex menunjukan telunjuknya ke muka pekerja mini market tersebut.

Zahra terkejut dengan ucapan Alex,seharusnya ini tidak akan berakhir seperti ini.

"Alex....jangan seperti ini,Ini masalah kecil jangan dibesar-besarkan."Zahra memegang lengan Alex dengan kedua tangannya.

"Ini pelajaran penting untuknya,kelak dia harus menjaga etikanya pada pelanggan."Alex menjelaskan tindakannya pada Zahra.

"Tapi...."Zahra tidak melanjutkan kata-katanya,matanya melirik pada pekerja mini market yang menundukan kepalanya sejak menyadari siapa Alex,kesombongannya hilang seketika.

"Alex....aku mohon padamu,pertimbangkanlah,

beri dia kesempatan lagi,aku juga tidak apa-apa,tidak ada yang terjadi padaku,semua membaik setelah kamu datang."Tangan Zahra belum terlepas dari lengan Alex,matanya menatap Alex penuh pengharapan,dan pada akhirnya Alex luluh melihatnya,hatinya yang sakit karena perilaku pekerja mini market itu pada Zahra sudah membaik.

"Kamu dengar permintaannya padaku?,dia yang telah kamu perlakukan seperti itu yang telah menolongmu dari kehancuranmu,belajar lagi untuk memperbaiki sikapmu,waspada itu perlu tapi jangan sampai tindakanmu merugikan orang lain apa lagi sampai mempermalukannya didepan umum."Setiap kata-kata Alex terdengar sangat tegas dan berwibawa.

"Maafkan saya,saya tidak akan mengulanginya."Pekerja mini market itu masih menundukan kepalanya.

"Jangan meminta maaf padaku."Alex berkata dengan dingin,dia tau sepertinya pekerja mini market itu masih kesal kepada Zahra dan enggan meminta maaf.

"Maafkan saya mbak."Dia meminta maaf dengan tidak tulus.

"Ya..."Zahra menjawabnya dengan singkat.

"Desi setelah ini datang kekantorku."Tante Siska memberi perintah pada oekerja mini market miliknya.

"Maafkan atas kejadian ini."Tante Siska menjabat tangan Zahra.

"Tidak apa-apa bu."Zahra tersenyum manis padanya.

"Ibu....?"Siska teringat sesuatu ketika Zahra memanggilnya dengan sebutan itu.

"Aku tidak asing dengan wajahmu,tapi kita baru ketemu disinikan?

oh ya siapa nama kamu?"Siska penasaran.

"Saya Zahra.."Zahra masih tersenyum padanya.

"Maaf tante....kota ini sangat macat,kami harus pergi."Alex mencoba mengingatkan mereka berdua untuk menyudahi obrolannya.

"Baiklah..."Siska tidak berani bertanya lagi.

Alex kemudian menggenggam tangan Zahra dan melangkah keluar dari minimarket.Ada perasaan yang sulit diungkapkan saat Alex menghadapi situasi seperti ini,tentu saja ini sangat memguntungkan baginya dan tentu saja membuat hatinya menjadi senang bahkan terlalu senang.

Zahra merasa diperlakukan seperti seorang anak yang sedang dituntun ayahnya.Dia hanya menurut dan mengikuti langkah kaki Alex.

"Silahkan masuk..."Alex membukakan pintu mobil untuk Zahra.

"Terima kasih,"Zahra tersenyum pada Alex.Seperti didalam cerita sinetron yang sering ditontonnya di layar TV.Seorang pangeran kaya raya membukakan pintu mobil untuk sang putri.Itu membuat suasana hatinya menjadi senang.

"Apa yang sedang kufikirkan."Zahra bergumam pada dirinya sendiri.

Mendemgar Zahra seperti sedang berbicara Alex melihat ke arahnya.

"Ada apa?"

"Eh.....tidak apa-apa."Zahra jadi salah tingkah.Dia begitu bodoh sampai memikirkan hal-hal yang tidak akan mungkin terjadi.Syukurlah Alex bukan orang yang pandai membaca fikiran orang lain.

"Kita kerumahku dulu,itu satu arah,setelah itu aku akan mengantarkan kamu pulang."Alex berniat mempertemukan Zahra dengan oma.

"Oh....baiklah!!!" Zahra terdiam untuk beberapa saat,kemudian melanjutkan kata-katanya.

"Alex....Terimakasih untuk semua pertolonganmu padaku."Zahra mengucapkan itu dengan tulus,bahkan air mukanya tampak berseri.

"Senang bisa membantumu,itu membuatku bahagia."Alex juga menunjukan rasa senangnya.

Next chapter