webnovel

Calon Pencuri dan Seorang Pencopet 1

Sudah hampir 1jam Zahra menunggu didalam mini market itu.Kakinya yang sudah berjalan memutari stand seisi mini market mulai lelah.Zahra memutuskan untuk berjongkok sebentar disudut.Namun pekerja minimarket datang menghampirinya.

"Maaf mbak ada yang bisa saya bantu?"

"Oh....saya sedang menunggu teman saya jadi saya ...."Zahra belum menyelesaikan kata-katanya ketika pekerja di mini market itu memotongnya.

"Maaf mbak tapi mbak tidak boleh duduk disini,dan saya telah memperhatikan mbak dari tadi.Mbak belum membayar air mineral yang mbak minum,dan juga tidak ada barang lain yang mbak beli."Pekerja mini market sepertinya curiga pada Zahra.

"Tapi saya memang sedanng menunggu teman saya,jadi saya hanya berkeliling."Zahra berusaha meyakinkan.

"Silahkan bayar ke kasir mbak,dan tunggulah teman mbak disana,kami sudah memyediakan tempat duduk."Pekerja dimini market itu menunjuk tempat duduk di arel dekat larkir diluar mini market tersebut.

Zahra tidak mungkin menunggu Alex disana,bisa saja sebelum dia datang anak buah Baron sudah terlebih dahulu menemukannya.

"Baik mbak saya akan membeli beberapa makanan ringan dulu,"Zahra mengambil keranjang untuk tempat barang-barang yang akan di belinya.

"Sebaiknya tidak usahbak,kami sudah melihat dan memperhatikan mbak dari tadi melalui CCTV,walaupun mbak belum terbukti mencuri disini tapi kami sudah mencurigai mbak,dan lebih baik mbak sekarang keluar dari sini."Pekerja minimarket itu mulai menaikan nada suaranya.

"Apa...?Tapi saya memang tidak berniat mencuri."Zahra mengerutkan keningnya.

"Sebelum saya panggil petugas keamanan,sebaiknya mbak menuruti perkataan saya."Pekerja minimarket itu mulai melotot pada Zahra.

"Mbak saya memang salah duduk disini,tapi saya tidak melakukan tindakan kriminal."Zahra masih berusaha menjelaskan.

"Mbak tidak bisa diajak bicara baik-baik ya!"Kali ini suara pekerja minimarket itu sangat kencang.

"Mbak...yang dari tadi marah-marah itu mbak.okey....saya akan pergi dari sini,tapi mbak jangan tuduh saya mencuri."Zahra membela dirinya.

"Mbak memang belum terbukti mencuri,tapi saya yakin itu akan terjadi jika kami tetap membiarkan mbak terus berada disini."Pekerja minimarket itu mulai membentak Zahra.

"Hati-hati bicara mbak jaga ucapan anda."Zahra meninggalkan pekerja minimarket dan berjalan menuju kasir berniat membayar air mineral yang sudah diminumnya.

"Scurity...."Tiba-tiba oekerja di mini market yag berdebat dengan Zahra berteriak memanggil scurity.

scurity itu datang dan langsung menghadap pekerja diminimarket yang memanggilnya itu.

"Ada apa bu?"

"Periksa tas orang ini?gerakanny sangat mencurigakan."Pekerja minimarket itu memerintahkan scurity untuk menggeledah tas Zahra.Matanya yang licik penuh kebemcian menatap pada Zahra.

"Apa maksud mbak?"Zahra tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Maaf mbak....saya hanya menjalankan perintah,berikan tas anda."Scurity itu berbicara sangat tegas seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi seorang penjahat yang baru saja tertangkap.

Zahra memyerahkan tasnya,matanya melirik kesal pada pekerja mini market tersebut.Barang-barang yang ada didalam tasnya satu persatu dikeluarkan oleh scurity.Hanya ada sebuah Handphon dan dompet juga sebuah buku tabungan dan beberaoa lembar kertas.

"Buka isi dompetnya."Suara pekerja mini market itu terdengar sangat lantang.

"Kalian tidak berhak melakukan itu,kalian sudah melihat tidak ada satupun barang yang aku curi."Zahra menunjukan keberatannya.

"Apa kami tau kalau kamu seorang pencopet yang sengaja bersembunyi disini."Kata-kata pekerja mini market itu sudah sangat keterlaluan.

"Mbak saya sudah berusaha sabar menghadapi mbak dari tadi,apakah mbak tidak pernah diajarkan sopan santun,sehingga semua yang keluar dari mulut mbak itu seperti kotoran dan lebih bau dari kotoran?"Zahra mulai kehilangan kesabarannya.

"Ada apa ini?"Alex masuk ke dalam mini market dan melihat Zahra sedang bersama seirang scurity dan seorang wanita pekerja minimarket tersebut.

Melihat kedatangan Alex,Zahra memijit keningnya dan bernafas lega.

"Anda siapa?"Tanya pekerja minimarket tersebut dengan ketus.

"Saya temannya."Alex menunjuk Zahra.

"Kenapa tasnya di geledah?"Alex bertanya kembali pada mereka.

"Kami hanya melakukan tugas dan mengantisipasi kejahatan."pekerja minimarket itu masih terdengar sangat sombong.

"Kejahatan apa?"Alex melotot pada scurity dan pekerja mini market tersebut.

"Aku dicurigai akan mencuri disini,kemudian aku dituduh mencopet."Zahra menjelaskan pada Alex.

Raut wajah Alex berubah suram,

"Panggil pemilik mini market ini."Alex mulai marah.

"Aku yang bertanggung jawab disini."Pekerja mini market itu masih saja sombong.

"Siapa namamu?"Alex bertanya dengan marah.

"Aku....."Tiba-tiba pekerja mini market mulai menyadari kesalahannya bahwa dia sedang berhadapan dengan orang yang salah.Dia mengutuk dirinya kenapa tidak menyadarinya dari tadi.Orang yang ada dihadapannya pasti bukan orang sembarangan melihat penampilannya.

"Apa kau tuli dan berubah jadi bisu?Dimana kesombonganmu tadi?"Suara Alex membuat seisi mini market tersebut menoleh pada mereka.

"Alex.....sudah,jangan emosi dulu."Zahra datang pada Alex dan memegang tangannya berusaha menenangkan Alex.

Merasakan sentuhan dari Zahra,seketika terjadi perubahan pada perasaannya saat itu.

"Dia sudah sembarangan memuduhmu."Suara Alex berubah jadi lembut dan tatapannya sangat sendu,seolah merasakan sakit atas apa yang terjadi oada Zahra.

"Ada apa? kenapa ada keributan disini,"Seorang wanita keluar dari salah satu ruangan dimini market itu entah dari mana.Dia orang yang bertabrakan dengan Zahra tadi.

"Alex.....? sedang apa disini?"

"Tante Riska?"Alex mengenal wanita itu,tentu saja keadaan ini semakin membuat pekerja minimarket itu semakin ciut.

Next chapter