webnovel

1. System

"Alex!! Ayo cepat ,komandan sudah menunggu" teriak salah satu rekan militer Alex Tarigan.

Alex dengan sigap mengikuti temannya yang sudah masuk kedalam mobil Baraccuda untuk ke Medan perang.

Alex Tarigan, dia pria sebatang kara yang terpaksa masuk kedalam pelatihan militer demi mengubah nasibnya. Dalam pelatihan militer nya selama 2 tahun, dia termasuk orang yang cepat menyerap ilmu pelatihan, hanya dalam kurun waktu 2 tahun saja ,dia sudah menjadi perwira pertama.

Alex tidak punya siapa-siapa ,dia di tinggal saudara bahkan teman nya juga ikut meninggalkan nya ,oleh karena itu Alex lebih memilih masuk militer ketika ada yang merekomendasikan nya. Sebenarnya semua hampir berjalan lancar, kehidupan Alex yang tadinya gelap, seolah sudah memiliki titik terang.

Namun sayangnya, takdir tidak memihak padanya, dia harus meninggalkan militer ketika dia mendapat kan cidera serius di organ dalam tubuhnya yang terkena efek ledakan granat saat perang.

Drttttt....

Drtttt ....

Suara senapan serbu bersahut-sahutan dari segala arah. Alex dan teman-teman militer nya ada di tengah peperangan.

"Amankan wilayah barat!! " seru komandannya Alex .

Alex mengangguk, dengan membawa senapan serbu dia bergegas menjalankan perintah komandannya bersama dengan lima temannya.

BOMMM....

Drttttt.....

Suara senapan serbu dan granat yang dilemparkan terus terdengar, ditambah basoka dan roket juga ditembakkan membuat area peperangan semakin bertambah mencekam.

Alex dengan sigap dapat menghindari itu semua, tapi ada beberapa temannya yang tumbang akibat serangan tersebut.

"Jo!! Lindungi aku!! "

Teriak Alex pada temannya yang langsung mengangguk mengerti.

Jo membuka ruang untuk Alex, yang berlari ke parit tempat persembunyian musuh dan melemparkan sebuah granat.

Boommmm.....

Arghhhhh....

Teriakan musuh Alex yang terhempas akibat granat membuat Alex tersenyum " Terus Lindungi aku Jo!! "

Alex berlari lagi, dia memang sangat berani jika ada di Medan perang, entah karena frustasi atau apa, yang pasti dia tidak takut mati sama sekali dan selalu berada di garis depan.

BOMMM.....

BOMMM.....

Alex berhasil memporak porandakan garis pertahanan musuh di wilayah barat, sehingga teman-teman nya bisa dengan mudah maju ke depan.

Komandannya Alex sangat bangga padanya, karena berkat dia pasukannya bisa masuk dengan mudah ke wilayah musuh.

'Kerja bagus Alex!! "

Komandannya menepuk bahu Alex.

"Terimakasih, Ndan!! "

Alex tentu saja sangat bangga di puj.

*Perlahan kita masuk lebih dalam ke area pertahanan musuh! Kalian semua lindungi Alex ,dia yang akan membuka jalan untuk kita!! "

"Siap Ndan!!" jawab mereka semua yang langsung bergegas ke tempat masingmasing.

Tentu saja tidak semua orang tidak sependapat dan senang dengan kinerja Alex, dia tidak mengetahui ada 1 orang yang benci Alex di kelompok nya.

Alex tidak tahu kalau dirinya membuat iri seseorang, dia percaya kepada semua orang, karena baginya kamp militer adalah rumahnya dan disana dia memiliki keluarga.

BOMMM....

Boommmm...

Seperti biasa Alex membuka jalan untuk mereka semua ,dia berusaha sebaik mungkin untuk membuat teman-temannya bisa dengan mudah menguasai wilayah musuh. Namun saat Alex berniat membuka jalan di pertahanan terakhir musuh, temannya yang disuruh melindunginya tidak menggubris perkataan Alex.

BOMMM.....

Alex terkena efek ledakan granat, dia terhempas 5 meter dan memuntahkan seteguk darah, sebelum akhirnya pun dia pingsan.

Perang masih berlanjut, tapi Alex masih terkapar ditempat tanpa ada yang menolong, kalau tidak ada Jo mungkin Alex benar-benar akan tewas.

*****

Setelah itu Alex mencoba membuka matanya, ketiia dia bangun awal nya dia bingung melihat ruangan yang serba putih dan bau obat khas rumah sakit yang menyeruak kedalam hidungnya.

"Alex!! Kau sudah bangun?" Jo terlihat sangat khawatir dengan nya.

Alex yang memakai maker oksigen,dia tidak bisa bicara dan hanya menatap Jo dengan penuh tanda tanya.

"Kamu istirahat lah dulu ,nanti aku ceritakan semuanya!!" Jo menepuk pelan bahu Alex .

Alex mengangguk mengerti, dia hanya bisa berdoa agar cepat pulih dan bisa kembali beraktivitas seperti sebelumnya.

Jo selalu menemani Alex setiap hari, bahkan dia tidak sungkan untuk menghibur Alex, Jo adalah teman terdekat Alex satu-satunya selama berada di kamp militer.

3 hari kemudian Alex pun sudah pulih, tapi dadanya masih terasa sedikit nyeri ketika dia melakukan aktivitas yang berlebihan.

Beberapa hari kemudian, komandannya Alex menjenguknya, Alex yang sedang duduk di kasur langsung berdiri dan memberikan salam hormat kepada komandannya.

"Syukurlah kamu tidak apa-apa Alex!!" Komandannya langsung menarik kursi dan duduk disamping ranjang nya.

"Alex, ini untuk kamu!!"

Komandannya memberikan sebuah amplop coklat untuk nya .

Alex mengira itu sebuah bonus karena menurut cerita Jo, mereka berhasil menguasai wilayah musuh.

Kemudian komandannya menjelaskan bahwa amplop itu sebagai tunjangan Alex selama beberapa bulan belakangan sekalian pesangon dia untuk melanjutkan hidupnya kelak setelah dia keluar dari militer.

Tentu saja Alex terkejut, dia langsung menatap komandannya untuk meminta penjelasan, komandan yang tahu maksud Alex pun langsung menjelaskan nya.

"Alex, kamu akan dibebas tugaskan dari militer, aku tahu ini sulit untuk mu tapi percayalah ini adalah jalan terbaik untuk dirimu"

"Tidak, tidak ,tidak komandan ,anda sedang bercanda kan?!! Ini tidak mungkin, aku membantu kalian dengan segenap tenaga ku" Alex terlihat tidak terima dengan kenyataan hingga nafasnya pun memburu dan dadanya terasa sakit lagi.

Komandannya menghela nafas "Alex, kamu tidak bisa seperti dulu lagi, rawatlah tubuhmu baik-baik, dan kamu Jo!! , segera berikan hasil pemeriksaan medisnya kepada Alex"

Komandan menepuk pelan bahu Alex, "senang bisa bekerjasama dengan mu Lex,nikmati dan lanjutkan lah hidup mu dengan tenang"

Komandan meninggalkan Alex yang masih belum bisa menerima kenyataan, dia sangat terpukul dengan perkataan komandannya.

Alex menoleh kearah Jo dan bertanya , "Jo, jelaskan kepada ku, apa maksud semua ini?"

Jo menghela nafas, dia memberikan hasil pemeriksaan medis Alex sambil berkata "Lex,hatimu terkena serpihan tulang rusuk mu yang patah saat terkena ledakan granat, serpihan tersebut menusuk cukup dalam ke hatimu mu, sehingga para medis tidak sanggup mengangkat nya ,karena akan mengakibatkan cidera yang semakin fatal"

Jo terdiam sebentar kemudian melanjutkan, "sebenarnya kamu masih bisa bertahan hidup saja itu sudah sebuah mujizat, para dokter ahli mengatakan bahwa kamu sangat beruntung dalam kasus ini"

Jo merasa sedih dan terpukul melihat sahabatnya dengan kondisi seperti ini.

"Ini tidak mungkin Jo, aku masih ingin berada di militer" bulir bening menetes di pelupuk mata Alex, dia tidak menyangka akan mengalami kenyataan yang pahit ini.

"Alex, buatlah lembaran baru di hidup mu, aku akan selalu menghubungi mu, jika ada cuti aku pasti akan mengunjungi mu" Jo menepuk bahu Alex dengan pelan dan langsung meninggalkan nya.

Setelah kepergian Jo, Alex menangis histeris , mimpinya untuk merubah hidup ternyata sampai disini saja, dia merasa kalau takdir tidak adil kepada nya.

******

Beberapa hari kemudian, Alex kembali ke rumah lamanya yang sudah terlihat kumuh karena tidak ada yang merawat selama dia berada di kamp militer.

Saat ini hanya rumah tersebut lah harta peninggalan satu-satunya dari sang kakek yang terletak sedikit jauh dari pusat kota, jika dijual pun tidak akan laku mahal karena lokasi yang tidak strategis.

Alex pun mulai membersihkan rumah tersebut hingga layak untuk ditempat kembali. Awalnya Alex merasa kalau hidup nya akan baik-baik saja, namun setelah dia menjalani kehidupan baru nya ,Alex malah merasa semakin tertekan.

Dari mulai mencari pekerjaan yang selalu di tolak, hingga mencoba membuka usaha yang selalu merugi, dan akhirnya Alex pun merasa putus asa dan berniat mengakhiri hidupnya.

Larut malam di di pinggiran kota tepatnya di jembatan gantung, Alex berdiri di tepi jembatan dan berkata "Ahh, memang lebih baik aku mati saja, selama tinggal dunia , selamat tinggal semuanya"

Alex memejamkan matanya dan melompat kebawah jembatan yang tinggi nya sekitar 20 meter.

Prakkk.....

Suara tulang pecah terdengar, pandangan Alex pun langsung gelap, namun tiba-tiba terdengar sebuah suara robot di benak Alex.

{Mengidentifikasi tuan baru, seluruh kerusakan dalam tubuh tuan mulai di regenerasi..}

Semua luka di tubuh Alex langsung menutup dan tulang yang patah pun juga kembali seperti semula.

{Penyatuan dengan tubuh Tuan telah selesai, System Kekayaan berhasil dipasang}

Suara tersebut perlahan menghilang, tubuh Alex yang tadinya cidera parah pun kembali normal, bahkan hatinya yang tertusuk serpihan tulang sebelumnya pun juga sudah sembuh total.

Alex Tarigan seorang pemuda sebatang kara, dia terpaksa masuk ke pelatihan militer rekomendasi dari teman, demi merubah nasibnya. Sayangnya setelah 2 tahun dalam pelatihan dan menjalankan tugas, dia harus mengalami luka yang sangat serius yang mengakibatkan Alex tidak dapat lagi bergabung dalam militer. Alex terpaksa menjalani hidup dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, dia menjual segala sesuatu yang dirinya punya untuk bisa bertahan hidup. Semua usaha telah dia lakukan dari mulai melamar kerja yang selalu di tolak sampai buka usaha yang selalu merugi.

Hidup sebatang kara tanpa keluarga,saudara bahkan teman yang juga ikut meninggalkan nya. Alex yang frustasi dia pun memutuskan melompat dari jembatan gantung mencoba untuk bunuh diri, tapi Alex tidak tewas tapi dia malah mendapat kan anugerah sebua System' yang akan merubah nasib nya.

Alex mulai memperbaiki kehidupan nya, pelayan teman-teman nya mulai kembali. Namun, Alex mulai selektif lagi dalam mulai memilih teman.

Apakah Alex akan berhasil membuat dirinya menjadi seorang yang akan mengguncang dunia?

Pantau terus perkembangan kisah Alex.

AladinKampretcreators' thoughts