"Ma, Mama tahu, rupa Celine mirip siapa?" Prima belum melihat foto yang ada di ponsel Audia.
**
Pagi itu, setelah sarapan pagi, Prima mengajak anak dan menantunya ke ruang keluarga.
Alvin dan Audia tentu saja mengikuti Prima dan duduk berhadapan dengan sang ayah. Di sebelah sang ayah, Sriwedari duduk menemani. Air mukanya terlihat tidak mengenakan. Dan Audia merasakan sesuatu yang tidak mengenakan dari suasana pagi hari itu.
Selama beberapa saat, hening tercipta di ruang keluarga itu. Membuat perasaan tidak enak di dalam hati Audia semakin menjadi. Terlebih, Sriwedari tampak menghela napas dan sesekali melirik suaminya.
"Pa?" akhirnya Sriwedari menegur suaminya.
Prima beranjak dari sofa, dan selama beberapa saat menghilang di balik kamarnya. Setelah kembali, di sebelah tangannya tergenggam sepucuk surat, yang dikenali Alvin dan Audia sebagai surat Alvin, yang dititipkan melalui Audia untuk diserahkan kepada Sriwedari.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com