webnovel

Kekuatan dari Seorang Anak Kecil (1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Bodoh"

Kemudian Xiao Moli, langsung keluar dari pintu.

An Ziqi mengatupkan giginya sambil melayangkan tinju ke arah punggung Xiao Moli.

Disaat yang sama, Perut Xiao Yinning tiba-tiba berbunyi, sambil mengedipkan mata besarnya pada An Ziqi.

Anak ini menampilkan wajah imutnya pada An Ziqi lagi.

Namun An Ziqi tidak mengerti mengapa dia selalu mempunyai perasaan aneh pada Xiao Yinning. Dia merasa seakan tidak bisa untuk tidak dekat dengannya dan menyayanginya.

An Ziqi mencubit wajah kecil Xiao Yinning dengan gemas dan penuh cinta, lalu menurunkannya dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Meskipun Xiao Yinning membuatnya menerima kerugian besar kali ini, tapi ada apa dengannya? Xiao Yinning hanya menginginkan cinta dari seorang Ibu dan keluarga yang utuh.

Masalahnya hanya terletak pada pria tidak tahu malu itu. Pria itu pasti menggoda gadis-gadis diluaran sana, sehingga istrinya pergi meninggalkannya dan meninggalkan Xiao Yinning sendirian.

Ibu kandungnya bahkan tidak lebih baik, dia rela meninggalkan anaknya yang baru lahir.

An Ziqi memikirkannya dengan marah.

Ketika An Ziqi membuka lemari es, ternyata didalamnya hanya ada susu dan telur saja, yang membuat An Ziqi sedikit tertegun.

Yinning masih kecil, dan dia hanya makan ini saja setiap hari. Ayahnya benar-benar tidak bertanggung jawab. HIngga akhirnya An Ziqi hanya menggoreng beberapa telur untuk membuat sarapan.

Xiao Yinning duduk di meja makan, sambil menopang dagu dan menyipitkan matanya ke arah An Ziqi yang sibuk di dapur.

'Apa bagusnya kekasih Ayah itu? Padahal Ibunya memiliki penampilan yang tinggi, baik, serta pandai memasak. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Ayah.'

Apakah karena wanita itu artis terkenal?

Mata Xiao Yinning membesar, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Melangkahkan kakinya, melompati dari kursi, kemudian berlari ke kamar dan mengambil notebook nya.

An Ziqi keluar dari dapur membawa sarapan yang dia buat. Dia melihat Xiao Yinning memegang notebook dengan jari-jari kecilnya yang mengetik diatas keyboard.

Merasa penasaran An Ziqi membungkuk dan melihat, "Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Aku sedang mendaftarkanmu untuk mengikuti kontes kecantikan." jawab Xiao Yinning.

"Pffff… " susu yang baru saja diminum oleh An Ziqi menyembur keluar.

Xiao Yinning mengambil selembar tisu dari kotak di atas meja dan membersihkan susu yang mengenai notebook itu.

"Ibu kamu bukanlah seekor gajah, dan menyemburkan sesuatu itu adalah kebiasaan yang tidak baik.

An Ziqi menatapnya, 'Bukankah anak ini menakutkan?'

Anak ini bisa saja tidak menyukainya, tapi masalahnya "Mengapa aku harus mengikuti kontes kecantikan?"

Xiao Yinning lalu menutup notebook di depannya dan menunjukkan senyuman manis di wajahnya.

"Karena kamu sudah menandatangani kontrak denganku, jadi kamu hanya bisa mematuhiku."

Karena Ayah Xiao Yinning menyukai seorang artis, maka dia akan membuat Ibunya menjadi artis yang terkenal.

Benar-benar lucu, 'Tahukah, bahwa apa yang kamu katakan sekarang itu tidak lucu?'

Perasaan An Ziqi sekarang tidak karuan dan jantungnya berdebar.

Kontrak, kontrak, dan kontrak.

Bagaimana bisa dia berjanji dengan anak ini sebelumnya?

"Ibu cepat makan, hari ini adalah hari terakhir audisi. Jika melewatkan kesempatan ini, maka kontrak akan ku tambah menjadi sepuluh tahun."

Xiao Yinning mendesak sambil tersenyum.

Hati An Ziqi hancur. Sebuah kebencian akan diingat selamanya, dan hidupnya telah diatur oleh anak ini!

Setelah sarapan selesai, Xiao Yinning tidak mengatakan jika dia akan mengantar An Ziqi ke sebuah stasiun TV untuk mengikuti kontes kecantikan.

"Apakah aku bisa menolaknya?"

An Ziqi mengajukan permintaan terakhir di dalam mobil.

"Ikut audisi, atau kontrak sepuluh tahun!"

Xiao Yinning melihat An Ziqi turun dari mobil, kemudian tersenyum dan memberikan dukungan untuk menyemangatinya, "Bu ayolah, aku yakin kamu pasti bisa!"

'Ya, nak' hati An Ziqin penuh dengan air mata.

Demi kebebasannya, dia tidak punya pilihan selain berbalik dan memasuki perusahaan stasiun TV itu.

Next chapter