6 Pertarungan pertamaku

Setelah mengetahui seisi dunia ini dari Adzfo kini aku mengerti, tentang kesalahanku semenjak pertama kali datang ke dunia ini, yang mungkin kalian akan kecewa denganku karena aku terlalu bodoh sehingga tidak menyadari hal ini. Baiklah aku mengerti aku bodoh namun kali ini aku tidak akan sebodoh dan selugu itu lagi, setiap malam saat para penjaga tertidur lelap aku memulai untuk belajar menggunakan sihir. Aku mencobanya dari sihir yang aku ketahui yaitu Lightning Chain dan Lightning Attack, aku mencoba berbagai cara agar aku bisa mengingat mantra yang dikatakan oleh Louis.

Tapi ternyata aku gagal setiap kali aku mengingat mantra yang panjang itu semakin kacau pula sihir yang aku keluarkan. Terkadang pula terlalu besar,hingga para penjagapun terbangun. Aku harus berpura-pura berteriak seakan tadi ada gemuruh yang dahsyat menyambar sesuatu, agar tidak ketahuan bahwa aku sedang belajar menggunakan sihir, dan bodohnya aku melakukan semua ini di dalam sel besi yang dimana listrik ini bisa merambat ke seluruh tubuh ku. Aku sempat pingsan beberapa jam dan terbangun kembali, mencobanya lagi dan pingsan kembali, terus seperti itu selama semalaman.

Siang pun tiba aku merasa cukup lelah setelah semalam suntuk aku belajar menggunakan sihir, saat siang aku hanya bisa tertidur layaknya bayi yang sedang menikmati jemur matahari di pagi hari. 3 hari aku mencobanya tapi semua selalu gagal, aku menyerah dengan keadaan. Hingga hari itu tiba, hari dimana Rui akan dieksekusi. Oh ya aku lupa bilang kalau semua tahanan yang ada disini akan di eksekusi jika mereka tidak makan dan tidak mendengar apa yang penjaga inginkan terhadap mereka, tenang saja penjaga disini tidak sebejad itu. Mereka cukup disiplin untuk ras Setan, mungkin ada beberapa yang seperti itu. Tapi aku tidak tahu, yang kutahu adalah waktu Rui saat itu tersisa 1 Minggu hingga saat ini tiba.

Aku merasa menyesal karena rencana awalku yang seharusnya bisa mengeluarkan Rui menjadi gagal, karena kebodohan yang aku miliki. Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh orang cupu sepertiku yang selalu sendiri, di bully dan lebih suka menatap dan memendam perasaanku kepada orang yang aku suka. Bahkan setelah di panggil ke dunia ini pun, bilang 1 hari saja aku tidak pernah bicara dengan Rui. Padahal aku ingin sekali mengajaknya berbicara dan berjalan-jalan dengannya di dunia ini, tapi apa dayaku.

Rui dikeluarkan dari penjara burungnya oleh Adzfo, dia diseret dengan keji oleh Adzfo. Dengan cara memegang rambut Rui yang halus, lalu menariknya hingga menuju tepat ke tempat eksekusi yang berada di atas tangga itu. Semua terlihat jelas luka yang ia rasakan saat terbentur oleh tangga, rasa sakit saat rambutnya ditarik, darah yang selalu mengucur dari kakinya karena rantai besi yang telah lama terikat dan juga mulai berkarat, rasa lapar yang ia alami selama ini. Ingin sekali aku mencoba menolongnya, aku mohon beri aku kekuatan untuk menyelamatkannya.

~Hening~

Seketika aku merasakan semua keadaan di sekitarku terasa cukup sunyi, Lalu..

D-dia tersenyum, Rui tersenyum padaku. Dia mengatakan sesuatu, tapi apa itu? tidak cukup jelas. Apa? apa itu? ahh bodoh kata apa itu.

"Tolong aku, aku membutuhkan pahlawan"

Huh? Sial. Ternyata itu suara minta tolong, Ahh aku sudah mulai muak dengan dunia ini. Baiklah aku akan mulai serius dari sini...

Baiklah di dunia ini ada yang namanya Sihir dan Ki, Sihir ada suatu kekuatan dari beberapa elemen yang berbeda-beda dengan rapalan yang cukup panjang, dan Ki adalah suatu kekuatan dari keinginan orang tersebut. Berarti jelasnya damage dari sihir adalah Magic damage, sementara Ki memiliki damage Physical. Hmm.. Sihir dan Ki... Baiklah aku gabungkan saja kalau begitu.

Pertama-tama bayangkan sesuatu seperti rantai yang memiliki duri di ujungnya, lalu aku harus membayangkan listrik tidak bukan listrik, Petir. Ya petir lebih kuat daripada listrik, baiklah selanjut tinggal merapalnya seperti para pengguna Ki.

"Thunder Chain"

Akhirnya aku bisa menggunakannya, rantai rantai panjang yang runcing itu satu persatu mengikat Adzfo. Rambut Rui langsung terlepas dari genggaman Adzfo, dia menyibukkan diri untuk keluar dari rantai yang aku keluarkan. Tapi percuma saja karena semakin kau mencoba untuk lepas dari rantai itu maka ranti itu akan mengeluarkan Petir yang akan membuat siapa saja mati tersetrum hingga gosong. Kini aku mengerti dengan konsep yang aku pelajari, kali ini aku akan mencoba beberapa Ki yang mungkin bila aku mengatakan sembari membayangkannya dia akan muncul.

"Power Boost"

Akhirnya aku bisa membengkokkan besi penjara ini, baiklah selanjutnya "Lightning Speed" wow ini cukup mengejutkan. Aku tiba-tiba langsung melesat saja dengan begitu cepatnya, hingga aku tidak sadar sudah berada di hadapan Rui, Sungguh malang nasibnya sebagai seorang wanita elf yang memiliki paras yang cantik ini. Sialan dasar Adzfo, saat aku menoleh ke arahnya dia kelihatannya dia mulai menggosong oleh "Thunder Chain"ku. Aku mencoba mantra support yang biasa aku dengar dimana-pun yaitu "Heal" sebuah mantra yang bisa menyembuhkan luka dalam maupun luar, mantra ini cukup berguna di beberapa pertarungan, tidak bukan cukup lagi malah ini sangat berguna. Tapi sayang semua orang lebih memilih kekuatan di bandingkan menjadi seorang pembantu, itu sering terjadi di dalam game manapun.

Luka yang diderita Rui perlahan mulai menghilang, untuk pertama kalinya aku bisa melihat wajah Rui yang cantik didepan mataku. Tak berpikir cukup lama aku langsung menggendongnya keluar dari Penjara, tapi ternyata semua yang kuduga salah. Penjara ini, dikelilingi oleh ribuan naga dan para penjaga, sialnya lagi si Adzfo itu tidak mati. Dia malah mengelupaskan kulit merahnya, dan berubah menjadi Setan yang sesungguhnya. Sayapnya mulai keluar secara perlahan, matanya mulai memerah nyala, tanduknya semakin besar saja. Mungkin kini aku tahu kenapa si Adzfo ini bisa menjadi pemimpin penjaga di penjara ini, aku tidak yakin bisa mengalahkannya, Tapi kali ini dia benar-benar telah keterlaluan menyeret seorang gadis dengan cara seperti itu memang setan itu tidak berperikemanusiaan.

"Ya ampun, kenapa kamu malah menyerang ku Azra?"

"Diamlah dasar bedebah, kau telah melakukan hal keji pada seorang gadis. Aku.., aku mana bisa diam saja bersantai melihat dia disiksa oleh setan sepertimu"

"Whoaa kau cukup banyak ngomong rupanya ya Azra?"

"Diam, aku akan memberimu pelajaran ADZFO"

"Hoh, Sepertinya ini akan menjadi lebih menarik lagi. Baiklah silakan, Pahlawan"

"Cih-"

Aku segera meletakkan Rui di tanah, agar aku tidak kesulitan melawan si Adzfo ini. Lalu, [Lightning Speed] dengan cepat aku menuju ke arah Adzfo dan memukul dia tepat di pipinya di sempat terpental cukup jauh, karena sebelumnya aku menggunakan [Power Boost] terlebih dahulu sehingga akan lebih kuat dari biasanya. Dan butuh waktu lama dia terbangun dan mulai melancarkan serangannya. Tapi,

"Terima ini Azra, [Hell's Laser Blast]"

Dia mengeluarkan suatu laser merah kejinggan dari kedua tanduknya, dengan cepat penjara ini terbelah karena terkena lasernya itu. Tidak cukup sampai disini dia menonjokku dengan cepat sialnya aku tidak sempat menghindarinya, aku terpental cukup jauh. Tapi aku merasakan seperti ada sesuatu yang menahan tubuhku dari belakang. Itu Rui? Sejak kapan? dan kenapa dia malah menahan tubuhku, dia akan kesakitan karena telah membuat tubuhnya membentur dinding penjara yang seharusnya itulah yang aku alami.

Rui langsung terpingsan, Aku langsung berteriak dengan keras. Dia sela suara teriakanku, Rui berkata "Aku mohon pahlawan, Selamatkan aku", Setelah mendengarnya tadi, untuk beberapa saat aku terdiam. Mendengar hal itu membuatku mulai bersemangat kembali untuk menghancurkan Adzfo dan mengalahkannya. Tapi,

"Lihat saja kau Adzfo, atas nama Pahlawan aku Azra akan berjanji untuk menyelamatkan Rui, dan-..."

"Mati saja kau Azra"

"Pahlawan-pahlawan ada apa denganmu?"

"L-Louis!?"

Dan akhirnya aku kembali lagi ke awal.

avataravatar
Next chapter