9 Dia ternyata...

Hoh.. jadi dia ya, yang memanggilku ke dunia ini. Ternyata kau ya Rui.

"Kerja bagus, kekuatan mu memang sangat hebat ya Rui Ten Tives" Louis

"Bajingan, berani-berani kau memanfaatkan ku seperti ini. Dasar kau 7 Katta Gunoh pemegang dosa besar ke 3 Luzi Van Scavafz sang Iri hati Hasad Zind" Rui

"Dengan senang aku bisa mendengar namaku dari telinga Ten Tives sepertimu Rui, ya memang benar akulah Luzi Van Scavafz sang dosa iri hati. Aku memang selalu iri kepada semua rekan-rekan ku khusunya pada dia si dosa besar nomor 1 Sang Kesombongan" Luzi

"Kau memang hebat bisa meniru rupa berbagai macam orang hanya dengan menyentuhnya saja, kau benar benar licik" Rui

"Hey suruh siapa kalian para Ten Tives malah saling bergerak sendiri-sendiri? tentu saja dengan mudah aku bisa mengelabui kalian semua dalam permainan ku, untuk membangkitkan sang pahlawan yang nantinya akan aku bunuh agar kami para 7 Katta Gunoh bisa terus berkuasa di dunia ini" Luzi

"Diam, coba saja kau melakukan sesuatu pada dia maka aku sendiri yang akan menghisap semua BP mu itu Luzi" Rui

"Silakan saja Nona Rui" Luzi

"Cih-." Rui

"Huuhhhhh membosankan, woi apa kalian hanya bisa bertengkar terus para cecunguk bodoh. Bukan aku yang akan di lenyapkan Louis tapi kau sendiri yang akan ku lenyapkan disini" Azra

"K-kenapa bisa kau langsung bangkit dari tidurmu padahal sebelumnya aku telah membuatmu sekarat." Luzi

"Bodoh, kau pikir siapa aku ini. Cukup basa basinya mari kita selesaikan sekarang juga Rui dan juga Louis Oh bukan Tuan Luzi" Azra

Luzi menyerang ke arah ku untuk pertama kalinya, dia menggunakan skill yang sama yaitu [Lightning Chain] tapi tentu saja skill rendahan seperti itu tidak akan mempan padaku karena aku telah mencapai kesempurnaan dalam hal pertahanan. Kau pikir dengan skill murahan itu bisa membuatku terluka?, luka ini bahkan lebih kecil di bandingkan dengan luka batin yang kurasakan disini.

"Ah.. membosankan, Tuan Luzi apakah kau punya sesuatu yang lebih hebat. Seperti skill unggulan atau semacamnya yang bisa membunuhku secara langsung?" Azra

"Kau, beraninya. Baiklah akan ku buat kau bertekuk lutut padaku pahlawan" Luzi

Luzi mulai mengeluarkan sesuatu dia mengambil ancang ancang dan membacakan suatu mantra tingkat tinggi mungkin? aku tidak tahu dalam penglihatan ku energi itu tidak terlalu besar bagiku hanya setinggi pohon kelapa, "Rasakan ini pahlawan skill tingkat 5 ku [Thunder Chain]" katanya. aku heran apakah hanya [Thunder Chain] saja di sihir tingkat 5 yang bisa ia kuasai, Luzi tertawa tawa ketika aku terikat oleh [Thunder Chain] nya, tapi itu adalah skill ampas yang bahkan aku miliki sejak pertama kali aku menggunakan skillku, dan lagi dilihat dari levelnya sepertinya hanya level 7-8 Hmm.. bahkan ini tidak terasa sedikit pun entah itu geli, kesakitan ataupun rasa kesemutan.

"Hmm.. jadi ini sihir yang kau maksud Louis? Tidak terasa sama sekali [Black King Bar]" Azra

"S-sihir macam apa itu? bahkan rapalannya, tidak-tidak itu tidak ada rapalan sama sekali siapa sebenarnya kau ini? Aku belum pernah melihat Seorang pahlawan bahkan seorang makhluk terkuat yang memiliki skill seperti itu" Louis

"Ada! Dia adalaha salah satu dari Ten Tives, dia yang memiliki skill semacam itu. Orang itu adalah Ten Tives nomor 1. { Tapi ini aneh, skill miliknya hampir mirip dengan dia (Ten Tives no 1). Namun dari cara pemantraannya dan juga dari efeknya saja kurasa lebih efektif skill miliknya di bandingkan dengan dia (Ten Tives no 1), menarik sekali akan ku buat dia menjadi santapanku saat ini semua telah selesai}" Rui

"Mau ku akhiri saja Tuan Louis? atau mungkin aku bisa melihat skill yang lebih dahsyat lagi?" Azra

"Kau, mungkin tidak ada pilihan lain lagi sepertinya aku akan mematahkan semangat mu wahai bocah sombong." Louis

"Jangan-jangan dia akan mengeluarkan skill itu, sial aku saja belum bisa bergerak tapi dia sudah ingin mengeluarkan skill berbahaya seperti itu. Woi Luzi bukakan terlebih dahulu segel ini!" Rui

"Diam kau Rui dan lihatlah semua ini, aku akan menghancurkan dia terlebih dahulu setelah itu aku akan bersenang-senang denganmu"Luzi

"Tidak kau tidak akan sempat bersenang-senang dengannya karena aku yang akan bersenang-senang dengannya dan menyiksanya" Azra

"A-apa maksudmu?" Rui

Luzi telah memasang kuda-kuda dia sudah siap mengeluarkan skillnya "Aku lah racun dari segala racun, aku lah yang bisa melelehkan dan menghancurkan semua benda. Berubah lah wahai aku, Sang Reptil Terkuat [Change Mode] Arishuka Komodo" Katanya. Seketika dia berubah matanya mulai menajam seperti mata reptil pada umumnya, kulitnya kini berubah menjadi sisik, dengan sosok iblisnya dia bersatu dengan Komodo, dan menjadi sosok terkuat dengan BP hampir mencapai 1.500.000, lidah nya menjulur keluar, tanduk yang dimilikinya berubah menjadi lebih lentur dan bisa ia kendalikan sesuka hati. Rui pun sempat terpental jauh karena transformasi nya, Memang merepotkan melawan kadal yang memiliki bisa beracun paling mematikan ini, tapi aku akan membuatnya menjadi jera dengan semua skill yang telah ia keluarkan.

"Bagaimana pahlawan dari tadi kau hanya bisa menghindar terus? bagaimana apa kau mulai kesusahan? inilah skill yang hampir memakan semua manaku. Tapi dengan perubahan ini juga Serangan yang aku hasilkan akan menjadi lebih sakit dan juga mempunyai atribu dengan efek racun pula." Luzi

"Sialan Luzi kau bisa-bisanya membuatku terpental seperti ini" Rui

"Diamkan kau elf rendahan, aku akan menghabisinya dengan cepat [Venomous Whip Attack]" Luzi

Dia melemparkan lidahnya yang panjang itu ke arahku, dengan kecepatan yang luar biasa dan juga kekuatannya bahkan tempat ini pun bisa runtuh olehnya. Sebenarnya aku ingin melihat kekuatan lebihnya tapi biarlah, aku sudah mulai muak dan bosan. Aku ingin segera menghabisi kerajaan Orc dan Membuat Rui menjadi trauma.

"Hey Luzi bagaimana jika aku membuat mu tercengan dengan skill-skill yang telah kau keluarkan kepadaku?" Azra

"Memang kau bisa apa? Kau ini hanya pahlawan yang beruntung bisa keluar dari satu skill ku, tidak mungkin pula kau bisa meniru skill yang aku miliki dan lagi semua skill ku merujuk ke sihir Tingkat 5. Hahahaha Jangan membuatku tertawa, sudahlah diam saja aku akan segera meng-" Luzi

"Diam katamu? [Thunder Chain]" Azra

"A-apa bagaimana bisa? kau!? kau meniru skill milikku" Luzi

"Bagaimana mungkin!? dia bisa meniru skill Tuan Luzi dengan sangat cepat!" Rui

"Aku sudah mulai bosan jadi akan ku akhiri dengan rasa penasaran mu, [Change Mode] Arishuka Komodo" Azra

"B-bagaimana mungkin!!??" Luzi

"Selamat tinggal Tuan Louis [Venomous Whip Attack]" Azra

"A-apa? ahh sakit, tapi.. Hahaha kau memang bisa mengikuti skill milikku tapi apa kau bodoh seekor komodo memiliki tubuh yang kuat terhadap racun jadi percuma saja kau menggunakan skill itu Hahaha" Luzi

"Tidak, aku bukannya ingin membuat kau mati karena racun, aku ini kau mati oleh skill mu sendiri bukan?" Azra

"Apa maksudmu?" Luzi

"[Thunder Attack]" Azra

"Tiiiiiiddddaaaaaakkkkkkk" Luzi

"Mati juga kau, oh ya untuk oleh-oleh akan ku penggal kepalamu terlebih dahulu" Azra

"Kau!? memotong kepalanya?" Rui

"Baiklah sudah beres, ya aku memotongnya aku ingin membuat pajangan orang ini dirumahku nanti" Azra

"A-anu tuan pahlawan terima kasih, dan lagi apakah kau mau ikut denganku sebentar saja? Aku sendirian dirumah dan aku takut kalau-kalau ada orang jahat seperti Tuan Luzi lagi" Rui

"Boleh, ayo kita pergi" Azra

"Baiklah" Rui {Bagus aku akan membuatnya terpikat oleh nafsu lalu akan ku sedot semua BP dan Kehidupanmu}

Setelah cukup lama berjalan di hutan akhirnya kami sampai, Rui langsung menggodaku untuk melakukan hal sembrono di rumahnya.

"Hei Pahlawan, m-mari kita melakukan hal enak-enak disini" Rui

"Baiklah" Azra

"Kalau begitu bisa kau membuka semuanya? atau harus aku yang membukakannya?" Rui

"Biar aku saja" Azra

Kami pun melakukannya dan ya benar firasat ku perlahan dia mengambil energi kehidupanku dan BP ku secara perlahan, Hmm.. ternyata ada cara lain untuk mengambil semua BP dan energi Kehidupan seseorang tanpa harus menusuk dengan benda tajam ata tangan ku sendiri

"Ya.. Pahlawan terus"

"Hei Rui, apa kau tahu skill unik Yang satu ini?"

"Skill apa itu pahlawan?"

"[Shyfene]"

"Huh? Aahhh.... A-apa yang kau lakukan Pahlawan? Ahh sakit sekali, tidak tidak jangan"

"Hahahha.. Ya teruslah berteriak Rui, akan melakukannya lebih kencang lagi.. Hahahaha"

"B-bagaimana bisa kau, menggunakan skill [Shyfene] Milikku?"

"Karena aku telah mempelajarinya, sudah diam saja dan nikmati saja rasanya. Bukankah ini kau ingin kan?"

"T-tidak, lepaskan-lepaskan Ahh... Sakit-sakit aku mohon, aku mohon padamu"

"Mohon? yang benar saja, ayo lah buat aku terhibur Rui"

Rui merintih kesakitan, dia mulai mencakar, menggigit, menarik rambutku dan meronta-ronta, aku tidak peduli karena yang pikirkan hanyalah balas dendam dan membuatnya trauma. Lama kelamaan dia mulai menggila, dia menyiksa dirinya sendiri dan perlahan mulai melemas. Sepertinya dia telah mati, aku telah mengambil semua BP dan Energi kehidupan nya. Tapi...

"Apa ini hanya segini kemampuan mu? Woy Rui, ahh sudahlah"

"T-terima kasih pahlawan, terima kasih karena telah menyelamatkanku dari dia"

"Huh? apa maksudmu? dan bagaiman kau bisa hidup? aku telah mengambil semua BP dan Energi kehidupanmu?"

"Ini bukanlah Rui tuan, aku adalah Razika"

"Razika!? apa maksudmu lalu kemana Rui?"

"Rui telah pergi dari tubuhku, aku sebenarnya hanyalah alat. Aku terlahir sebagai Homonculus dengan tubuh menyerupai bangsa Elf, entah kenapa sejak lahir aku sudah mempunyai hati. Sedangkan Homonculus lainnya berbeda, aku diciptakan oleh Rui, Saat itu Rui sedang kesusahan mencari seseorang karena di desanya semua orang telah ia hisap BP dan Energi Kehidupannya. Oleh karena itu agar membuat dia tetap awet muda dia membuatku dan Homonculus lainnya"

"Maksudmu? jadi selama ini kau memerankan Rui? dan kau sendiri kenapa tidak mencoba menolaknya?"

"Tidak bisa Tuan, kami semua Homonculus telah mempunyai segel Budak sejak lahir agar kami, tidak bisa mempunyai keinginan dan menentang semua perintah Rui"

"Tahi Tahi Tahi Kenapa? Kenapa kau harus muncul dan memberitahu semua ini?"

"Tidak apa Tuan, aku hanya ingin berterima kasih saja. Karena doa yang aku inginkan telah terkabulkan, kini sang pahlawan telah tiba"

"Apanya yang pahlawan aku telah melakukan hal yang tidak-tidak kepada seseorang yang telah memanggilku, aku ini pahlawan yang paling buruk"

"T-tidak pahlawan, tidak apa. Lagi pula ini semua bukan salah mu, kau memang tidak tahu apa-apa tentang dunia ini dan juga aku. Aku sangat senang karena bisa bertemu dan memanggil mu Pahlawan"

"Razika, Razika aku mohon, aku mohon jangan pergi dulu. [Heal] [Heal] [Heal]"

"Ahhkkk... Ahhk... Sakit.. Sakit pahlawan sakit..."

"Ahh maaf kenapa? Razika?"

"Sepertinya Rui ingin melenyapkan ku menggunakan segel Budak ini, Aahhh... Sakit... Sakit... Aku mohon Tuan bunuh saja aku.. Bunuh aku, aku mohon"

"T-tapi, tidak aku akan menyelamatkanmu dengan skill [Heal] Miliku selagi aku menemukan dimana letak segel itu"

"Tidak Tuan jangan, kau hanya akan membuatku merasa lebih sakit lagi, aku tidak ingin merepotkan mu dan melihatmu harus tersiksa karena aku. Lagi pula segel itu berada tepat di jantungku"

"J-jantung? A-apa maksudmu di jantung?"

"Ya.. Aahhh aku mohon.. tolong bunuh aku Pahlawan.. ini menyakitkan.. Ahhkkk... Tidakk.."

"B-baiklah aku akan melakukannya"

"Aku sudah siap Tuan"

"Selamat tinggal Razika [Death Shoke]"

"Arghhhh... Terima kasih Pahla-"

"... ..... Sama.... sama...... RAAAAAZIIIIKKKAAAAAAA............. Kenapa-kenapa setiap hal yang aku lakukan selalu saja seperti ini, rasa sakit hati ini kian lama malah membuatku kian muak. Aku harus segera menggunakan skill Retrun By Death ku, Baiklah [Retrun By Death]"

______________________________________________

"Huh ada ini tidak apakah tidak berhasil? Kenapa tunggu, kenapa tidak berhasil? Sial apa aku salah menggunakannya? Apakah jika aku menggunakannya dengan skill aktif aku hanya akan kembali ke titik awal ku? Tapi bagaimana caranya? Ahh.. ya aku harus bunuh diriku sendiri, b-bagaimana caranya ya, ahh ya aku harus skill yang kuat pada diriku sendiri. Baiklah [Thunder Strike], Semua nya telah terbakar dan hancur tinggal menunggu beberapa detik lagi hingga aku mati dengan skill milikku"

______________________________________________

"Apa ini!? kenapa aku kembali di tempat aku melihat Razika mati? kenapa? ada apa dengan Checkpoint ini, menyebalkan aku ingin menyelamatkan Razika aku mohon.. akan kucoba lagi dengan skill lain"

______________________________________________

"Kenapa ini! Aku telah melakukannya hingga 100x tapi kenapa tidak ada satupun yang berhasil membawaku ke Awal, ini malah mengulangnya di tempat Razika. Sial, Sial Sial. Ada apa ini Ahkkkk aku muak dengan semua ini. Razika... Aku... aku... minta maaf... aku tidak bisa melakukannya... Razika....... ..... ..... Tubuh ini, Sial aku benci dengan tubuh ini, Kulit ini pun aku membencinya... dengan kulit ini aku telah merusak seorang Wanita Tulus dan Polos seperti nya, Sial kau Rui..... Arghhhh akan kucabut semua kulitku, semua nya semuanya... Hahhahahahahahhah... sial malah terus tumbuh dan tumbuh lagi Hahahhahahahahah, Awas kau Rui akan ku buat kau merasakan apa yang Razika rasakan lihat saja. Akan ku buat kau merasakan derita yang lebih pedih lagi..... Rui!!!!!!!!!!!!!!!!"

Setelah sekian lama aku menangis, pada akhirnya aku pasrah dan menerimanya. Aku menguburkan Razika dengan layaknya seorang manusia, Rui lain kali aku akan membunuh nya. Aku segera pergi dan meninggalkan Razika, aku telah berjanji kepadanya aku akan membunuh Razika dan menyelamatkan semua Homonculus Ciptaannya dari kesengsaraan Rui.

Tunggu saja Razika aku akan Menaklukkan Dunia ini, dan aku akan membuat dunia ini menjadi dunia yang aman dan tentram...

Selamat tinggal Razika...

avataravatar
Next chapter