4 BARU MUNCUL SUDAH SAKIT HATI

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat menatap Chi Gui yang berjalan menjauh, ia pun tertawa ringan. "Hmm, menarik."

Nada rendahnya terkesan sedikit malas, tapi suaranya terdengar seksi sekali. Bahkan pria sejati seperti Qin Sheng telinganya tak bisa menahan hal itu.

Qin Sheng menyentuh telinganya dan berkata, "Memang menarik, tidak disangka di kota Nan bisa ada gadis seperti ini."

Qin Sheng baru selesai bicara. Pria di kursi belakang mobil menegakkan tubuh dari sandarannya dengan malas, ia meredupkan rokok di sela jari panjangnya ke asbak.

Cahaya matahari masuk melalui jendela mobil, wajah pria itu sangat tampan. Ia memakai kacamata berbingkai emas yang menutup mata monolid tajamnya, melembutkan mimik wajahnya.

Jari tangan ramping pria itu mendorong kacamatanya. Ia berkata kepada Qin Sheng, "Turun."

Qin Sheng belum sempat bereaksi, "Turun, untuk apa?"

Pria itu menaikkan mata monolidnya lalu membuka pintu mobil, kedua kakinya yang panjang dan ramping keluar dari sana. Dengan nada yang terdengar senang ia berkata, "Kamu terlalu banyak bicara."

Qin Sheng tidak tahu apa yang terjadi. Belum sempat bereaksi dan memahami perkataan pria itu, ia sudah ditarik keluar dari kursi pengemudi dengan tidak sabar.

Fu Si masuk ke kursi pengemudi, menutup pintu mobil dan menyalakan mobil dengan satu gerakan yang anggun. Mobil pun melaju ke arah Chi Gui yang ada di seberang jalan.

Qin Sheng benar-benar tercengang melihat hal itu.

Meskipun orang-orang yang mengenal Tuan Fu menilainya berpenampilan gagah dan licik, sebenarnya dari segi penampilan pria itu terlihat begitu lembut tapi dari segi cara kerja ia begitu kejam!

Qin Sheng sudah bekerja kepada Tuan Fu bertahun-tahun, tapi ia belum pernah melihat Tuan Fu tertarik dengan wanita manapun!

'Kenapa begitu tiba di kota Nan, dia jadi berinisiatif sekali?!'

***

Chi Gui baru saja akan mengangkat tangan untuk menghentikan taksi, tapi sebuah mobil hitam sudah berhenti di hadapannya.

Jendela mobil itu menurun memperlihatkan wajah Fu Si yang sangat tampan.

Fu Si bersandar di kursi mobil, tangannya yang terletak di setir terlihat panjang dan ramping, kemeja putih yang dikenakannya bersih tak bernoda. Seluruh bagian dirinya memancarkan aura pria yang elegan bagai bangsawan.

"Nona, mau kemana?" tanya Fu Si kepada Chi Gui.

Chi Gui melihat ke pria itu dengan serius, kemudian ia memiringkan kepalanya dan menjawab, "Taman Qinfang."

Fu Si terkekeh ringan, mata monolid di balik kacamatanya memancarkan kecemerlangan.

Suara rendah yang malas milik Fu Si sangat bisa menarik hati orang lain. "Kebetulan sekali, aku juga mau ke sana. Biarkan aku mengantarmu?"

Chi Gui menjawab, "Oke, berapa tarifnya?"

Fu Si terkejut, reaksi Chi Gui sedikit di luar dugaannya.

Pria itu mengangkat alis matanya dan menatap Chi Gui, waktu berlalu seketika. Fu Si akhirnya bisa memastikan bahwa wanita di depannya tidak sedang bercanda, ia dengan serius menanyakan ongkos perjalanan kepadanya.

Jari Fu Si yang cantik mengetuk-ngetuk setir dengan ringan. Ia kemudian memberikan ongkos yang dikiranya lebih murah kepada Chi Gui, "Dua puluh."

Chi Gui segera berjalan melewati mobil Fu Si sambil berkata, "Terlalu mahal." Gadis itu sudah tidak memiliki niat untuk berdiskusi lagi dengannya.

Fu Si tertegun sejenak, kemudian tertawa. Banyak sekali orang yang ingin satu mobil dengannya, tapi ia pun tidak pernah setuju. Kini dirinya mengambil inisiatif untuk menjadi supir, malah ditolak!

Pria itu menghadap ke jendela mobil, tangan Fu Si bersandar di setir dan memandang Chi Gui, terlihat menarik. "Coba kamu buka harga."

Fu Si ingin melihat, seberapa berharganya ia jika diukur dengan uang di hati Chi Gui.

Chi Gui melihatnya dengan serius lalu memberikan harga, "Lima dolar, oke?"

Fu Si terdiam, hatinya sedikit sakit. Sebenarnya, ia tidak benar-benar peduli dengan uang, hanya saja, ia tidak menyangka bahwa wajah tampannya yang membuat para selebriti wanita dan wanita dari keluarga kelas tinggi mengejarnya, kini hanya bernilai lima dolar di mata Chi Gui.

Dalam kehidupan Fu Si, itu adalah pertama kali ia menghadapi wanita sekebal ini. Ia merasa sangat tertarik. Pria itu mengulurkan tangan panjangnya dan membuka pintu di sebelah kursi pengemudi. "Jalan."

Begitu selesai bicara, Fu Si pun melihat wajah Chi Gui yang terlihat tertekan, bagaikan telah mengalami kerugian yang sangat besar.

Kemudian, Fu Si pun mendengar suara Chi Gui yang ragu-ragu, "Atau… tiga dolar?"

avataravatar
Next chapter