1 Si Penulis

Disuatu kota,disudut terdapat rumah tua. Sisi temboknya berlumut,dilantai atasnya tumbuh rumput yang akarnya merambati balkon itu. Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, tempaklah seorang wanita yang tengah tidur terduduk,kepalanya terjamah oleh meja

Kringg kringg

Ponselnya berdering,wanita itu terlonjak terkejut. Dengan mata yang masih tertutup dia meraba-raba

"Halo"jawabya dengan suara parau sehabis terbangun

"Ha-halo penulis Jiang! Apa kau tidak tidur lagi? Sudah menemuka ide!?""suara si penelepon

"Tidur. Aku baru terbangun dan masih mengumpulkan nyawa"jawab Jiang

"Me,mengumpulkan nyawa? Penulis Jiang aku kan sudah bilang jangan menggunakan bahasa dari novel thriler mu! Ayolah,hatiku yang lemah ini bisa rapuh!"katanya dengan nada menyebalkan

Sementara Jiang-Ok meletakkan tangan diwajahnya merasa pusing

"Ah sial, aku baru tidur selama 1 jam dan si lalat ini mengacaukannya"ketusnya menggosok-gosok mata

"Apa? Halo penulis Jiang,kau masi disana?"dia berteriak dari dalam telepon itu

Jiang merasa gendang telinganya seperti akan pecah "Bersik! Ah yang benar saja... Miss.Yeseul jangan mengurusiku"Jiang-Ok berdecih kesal. Keparat! bahkan kepalaku sakit setengah mati,aku merasa kepala ku seperti dilubangi dengan obeng

"Ya-ya? Penulis Jiang, kau memiliki kontrak dengan kami karna itu aku begini... siapa suruh kau tidak menghasilkan novel yang laris setelah 'A Smile From Hell' dulu memang novel mu disukai banyak orang, tapi sekarang sudah menjadi yang terbawah,. Eh, bukankah novel 'The Sinner's Hand' yang sedang trending itu adalah tulisan dari pacarmu,Kang Min?"antara menggali informasi atay memanas-manasi

"Kau NPC yang cepat mati. Aku tutup!" ah, ada rasa hampa ketika mendengar itu,seperti kekosongan saat otakmu dilubangi atau seperti sakit kepala ku ini, rasanya semua sakit tak tahu tepatnya dimana

Jiang membasuh wajahnya dan berjalan ke dapur,meneguk segelas air melepas rasa kesat ditenggorokannya

Tok tok

Seseorang mengetuk pintu

"Siapa?"tanya Jiang mendesah,yang benar saja sepagi ini sudah banyak lalat yang mengganggu ku

"Aku"jawabnya, suara pria yang terdengar sedikit serak

Mengenali suara itu Jiang membuka pintu,dengan sedikit kerutan dikeningnya

"Ada apa kesini?"tanya Jiang masih dengan mengerutkan keningnya

"Pertanyaan apa itu? Aku pacarmu,aku bertanggung jawab atas sarapanmu. Bukankah selalu begitu"pria itu merjalan masuk

"Nah ini,aku membawakan sup. Kau begadang lagi kan,makanlah agar merasa segar"pria itu menghidangkan dengan perhatian yang manis dan senyuman hangatnya

"Langsung saja"ucap Jiang tak bersenang hati,seakan tahu semua itu palsu

"Apa?"tanya pria itu polos

"Kau ingin tulisanku yang mana lagi"sambung Jiang dengan sorotan sedingin kutub utara

"Jiang-Ok!"suara pria yang tadi terlihat lemah lembut itu meninggi

"Kang Min! Keluar!"usir Jiang tak kalah

Kang Min menarik nafas dalam "Jangan bahas ini lagi,kau sarapanlah dulu aku takut kau sakit em,bagaimana?"Kang Min berusaha lembut, wanita ini sampai sekarang selalu seenaknya!

"Keluar"Jiang tak termakan rayuannya. Jangan harap aku akan termakan tipuanmu untuk berkali-kali

Kang Min mengeraskan rahangnya "Kenapa kau selalu sesuka hati! Aku datang karna menghawatirkanmu!"bentaknya

"Ohow, sesuka hati? Kau berbicara mengenai dirimu sendiri? Kau tidak menghubungiku selama berbulan-bulan! Lalu sekarang...kau berleggang membawakan sarapan dengan wajah tidak tahu apa-apa?"Jiang tersenyum miring. Aku hari demi hari menghawatirkanmu tapi kau...tak sedikitpun terlihat khawatir,masih berpura-pura

"Kau tahu kan aku sedang menulis novel berikutnya! Kau juga penulis,tentu tahu harus berfokus. Bisa tidak jangan dramatis"Kang Min mencengkram pundak Jiang. Sekarang kau tahu kan rasanya diabaikan karena tak berguna,dulu aku boleh kau remehkan tapi sekarang lihat,aku yang menang,terkenal dan jadi bintang!

Jiang menepis cengkramanya, dia sedikit meringis tak nyaman

"Kang Min, kau tidak ingat janji kah? Kau bilang akan fokus pada hubungan kita setelah menerbitkan novelmu, tapi apa ini...begini caramu memperlakukan ku?"Jiang menaikkan bahunya dengan tangan menengadah dan mimik wajah tak percaya. Kau begini pada ku,apakah karena dulu aku mengabaikanmu? Jika begitu kau salah besar. Aku seperti maniak gila menulis siang-malam berturut-turut karna ingin lebih cepat membangun penerbitan sendiri,agar...tulisanmu bisa diterbitkan sesukamu. Aku tidak suka melihat kau mengerutkan kening karena mereka yang tidak menghargai tulisanmu

"Bersabarlah! Dunia ku bukan cuma kau,aku juga punya impian!"Kang Min menegaskan

Suaranya bergema dirumah yang besar itu,dua orang ini saling memandang dengan mempertahakan ego masing-masing

Telinga Jiang dipendengari dengan kata "aku juga punya impian" heh, apa dia bercanda. Jiang mundur tertatih "Impian? Kau sekarang diatas awan Kang Min! Kau masih bisa mengatakannya,setelah...menghancurkan impian ku kau masih bisa berteriak omong kosong itu!?"Jiang menyengal senyum pahit dengan mata dinginnya itu

Kang Min menggertakkan giginya "Cukup,jangan lanjutkan lagI!"dengan nada tertahan. Sabar Kang Min sedikit lagi kau akan bisa mencampakkan wanita tidak berguna ini,sedikit lagi!

"Aku...memberikan novel hasil tulisanku padamu,kau tahu seberapa kerasnya usaha ku! Sampai sekarang! Aku tidak bisa menulis lagi...kau tahu!"Jiang-Ok tak kuasa menahan air disudut matanya itu,matanya yang dingin mencair bukan karena terluka oleh pria itu melainkan kesal pada diri sendiri karena menyerahkan jerih payahnya pada pria seperti ini, yang menyisakan sesal mendalam

"Sialan! Baiklah aku keluar!"Kang Min mengamuk dan beranjak,dia ingin sekali membungkam wanita itu,bahkan matanya tidak bisa menyembunyikan

"Aku akan mengatakan yang sebenarnya pada media masa!"ucap Jiang saat Kang Min beranjak pergi

Mendengar itu Kang Min berhenti dan berbalik kearah Jiang-Ok

"Apa kau bilang jalang"cercanya dengan mata melotot

Jiang linglung tak percaya dengan apa yang didengarnya, Kang Min dulu adalah orang yang sangat lembut dan penyayang,ada apa dengannya? "Aku tetap akan mengaku pada mereka bahwan 'The Sinner's Hand' adalah hasil tulisanku!" kata Jiang tercekat

"Apa kau mengancamku,keparat!"Kang Min berjalan mendekat

"Akhirnya kau menunjukkan sifat aslimu ya"Jiang berjalan mundur

"Kau pasti sudah berusaha keras menahannya ya, demi memindah namakan tulisanku"sambung Jiang tersenyum merendahkan

"Kau yang memberikannnya pada ku! Apa sekarang kau mau mengungkit budi mu?"Kang Min membuat Jiang terpojok disudut dapur. Kau akan menyesali ucapanmu hari ini!

Jiang merasa udara disekelilingnya mencekam,bola matanya bergetar hebat meihat pria didepannya yang seperti kehilangan akal dengan mata memerah bersorotkan haus darah. Suasana ini sangat sempurna jikalau didalam novel tetapi terlalu mengerikan untuk kenyataan.

Kang Min menyeringai "Sayangnya menyesal sekarang...sudah terlambat!"sambungnya seraya membelai wajah Jiang. Em,apa yang akan ku mainkan denganmu ya, hah tadinya aku akan menunggu sedikit lagi,tetapi kau yang memulai ini! Ah, aku bisa gila karena sensasi girang ini,aku rasa ini yang disukai dari menjadi psikopat,betapa menyenangkannya kehidupan tokoh dalam novel itu

"Ja...jangan sentuh aku!"bibir Jiang bergetar dan memucat. Apa ini orang yang ku cintai sepenuh hati ku, pria yang bengis ini?!

"Hmm,biar ku pikirkan,kau ingin aku mengeluarkan usus mu dulu atau melubangi dahimu? Seperti yang kau tulis di novel mu itu"Kang Min bertambah girang sambil mengenakan sarung tangan

Mata Jiang membulat,dia bertambah tercekat "Jangan bercanda Kang Min"ucapnya menelan ludah

Kang Min benar-benar serius dengan ucapannya,bahkan ia sedang menimbang bagaimana cara menyiksa Jiang. Lihatlah matanya yang dipenuhi hasrat itu,sungguh hilang akal sampai tak memandang Jiang yang selama ini berkorban demi dirinya.

"Kalau aku menusuk disini..."Kang Min menusukkan jarinya diperut Jiang

Jiang tersentak

avataravatar
Next chapter