webnovel

MEMORIES OF THE UNDERWORLD

Cerita tentang mereka yang dianggap egois,serakah,menjadi orang buangan,diasingkan dimata khayalak. Padahal tak tahu seluk berliku kehidupan mereka,musibah yang mereka alami,ketidak adilan yang mereka terima,keputusa asaan yang mereka sembunyikan. Berharap bisa mengubah pola pandang dan pola fikir yang lebih dulu menjatuhkan pandangan tanpa pikir panjang dengan mengetahui dari sudut pandang mereka

Asnow · Teen
Not enough ratings
41 Chs

Sang Penyanyi

Disuatu sekolah bernama SMA Yoran, di kelas 3 sedang mengumumnkan hasil ujian bulanan. Semua murid didalam kelas itu menunggu dengan beragam ekspres,ada yang berdebar menantikan,yang bermain-main agar tidak terlalu gugup,tersenyum percaya diri dan juga yang tidak perduli.

"Baiklah. Yang tertinggi dalam ujian kali ini adalah..."guru itu menjeda

"Sudah pasti Mo Yan"kata seorang murid perempuan acuh tak acuh

"Arrghh kau mematahkan harapan ku!"seorang murid laki-laki menyambung

"Heh, harapan? Lihat wajahmu sudah tau pasti suram!"hardik murid yang acuh tadi

"Mengran,hentikan!"tegur guru itu

"Kenapa hanya aku,tegur Bobo Tang itu juga"cicit Mengran yang tadi menghardik

"Apa? Apa!? Kau yang berbicara tidak ada beda dengan perawan tua! Dan namaku Bao Tang!"ketusnya

"Sudah. Kalian setiap hari hanya tahu bertengkar!"omel guru itu

"Setiap hari? Bahkan kami tidak serumah bagaimana bisa dibilang setiap hari"oceh Bao Tang

"Yang mendapat nilai tertinggi kali ini adalah Mo Yan!"seru guru itu

Semua murid bertepuk tangan kecuali Mengran yang menunjukkan wajah malas

"Huh! Aku bosan dengan gadis yang setiap hari mencari perhatian"gumam Mengran. Dia setiap hari berlenggang disepanjang koridor seperti rubah betina! Kalau aku tida tahu dia menggoda pacar ku saat itu aku pasti masih tertipu dengan wajahnya. Untung saja aku sudah memutuskan persahabatan dengannya!

Mo Yan berdiri dengan sedikit gugup dan senang,senyum merekah diwajahnya yang indah itu

"Terimakasih teman-teman,guru"ucapnya membungkuk

"Mo Yan, kedepannya lebih giat lagi dan ajari juga teman-temanmu yang hanya tahu bermain ini"kata guru itu

"Baik guru"Mo Yan kembali duduk

"Aahh,meskipun harapanku sirna tapi bisa melihat senyum indah sang dewi aku rela! Alangkah senangnya kalau dia bernyanyi dengan suara malaikatnya"ujar Bao Tang mendamba

"Cih! Selain wajah dan suaranya apa yang bisa dia banggakan!"ketus Mengran menyambung ucapan Bao Tang

"Kepintarannya. Dasar bodoh! wanita memang mengerikan ketika iri dengan wanita lain. Eh,aku bilangin ya iri hati itu membuatmu terlihat le.bih menyedihkan!"cerca Bao Tang sinis

"Kau..! huh. Itu karena kau tida tahu betapa busuknya dia! Apa kau tahu dulu aku adalah teman baiknya tapi kemudian.."Mengran mencoba menghasut

"Kau menghianatinya. Siapa yang tidak tahu dengan gosip yang kau sebarkan. Yang benar saja, penyanyi SMA Yoran menggoda pacarmu yang buruk rupa itu? Bermimpi pun tidak akan!"dengus Bao Tang

"Kau...kau! heng!"Mengran memalingkan wajahnya dan melipat tangannya

Mo Yan yang mendengar perdebatan mereka merasa sedih karena Mengran tidak ingin mendengar penjelasan darinya,padahal dulu mereka adalah teman baik sampai pacar Mengran menuduhnya menggoda. Itu bukan untuk yang pertama kalinya,banyak pria yang awalnya suka mnenjadi membencinya,mengatakan yang tidak-tidak karena diacuhkan Mo Yan. Meskipun Mo Yan adalah siswa yang berprestasi,cantik dan pandai menyanyi hingga dijuluki penyanyi SMA Yoran,karena kabar miring tentangnya ia jadi diajuhi oleh murid perempuan lainnya,tetapi tidak dengan pria,justru hal itu membuatnya semakin kesulitan.

"Mo Yan,Mo Yan!"Jiajia teman sebangku Mo Yan membuyarkan lamunannya

Mo Yan tersentak dan menatap linglung Jiajia "A...ada apa?"tanya nya

"Kau akan masuk universitas mana? O,oh apakah kau akan mengikuti audisi menyanyi dan menjadi artis terkenal?"Jiajia menyenggol-nyenggol bahu Mo Yan dengan tersenyum usil

Mo Yan tertawa malu "Haiya,hentikan. Em sebenarnya..aku sudah ditawari"katanya mengulum bibir

"Benarkah! Sungguh!?"teriak Jiajia

"Apa yang kau lakukan!"ketus Mengran merasa terganggu

Jiajia menutup mulutnya dan mendengus kesal

"Benarkah? Perusahaan mana?!"lanjutnya berbisik dengan kegirangan

"Mories Entertaiment"jawab Mo Yan

"Mo-Mories..Entertaiment..!??"ucapnya tercengang. Aku tahu suara Mo Yan amat merdu,tapi siapa sangka sampai perusaaan terkenal seperti Mories Entertaiment ingin mengontraknya! Sungguh Tuhan pilih kasih!

``````````````````````

Di rumah Mo Yan

Ia sedang memikirkan kembali tawaran itu dengan membuat rencana masa depannya dibuku. Disitu tertulis

Lulus SMA Yoran

 Kuliah di Dodong Universitas terkenal nomor 1

Biaya per semester 19.550.000

 Kerja sampingan

Menyanyi di cafe A hari senin jam 8-11 pagi = 500.000/bulan

------------------------B hari senin jam 18-23 malam=500.000/bulan

------------------------C hari sabtu jam 7-14 sore =500.000/bulan

------------------------D hari sabtu jam 16-2 malam =500.000/bulan

Mencuci piring di restoran A hari senin jam 14-17 malam =300.000/bulan

Bekerja di swalayan hari minggu jam 17-23 malam =500.000/bulan

= 3,8 juta

Melihat angka penghasilannya ia mendesah murung

"Bekerja sampai hampir matipun tidak bisa...aarrghh bagaimana ini!" Mo Yan mengacak-acak rambutnya frustasi. Semua perencanaannya belum tentu lancar,masih dalam tahap perhitungan kasar. Aku sungguh ingin masuk universitas itu tetapi...haa,biayanya benar-benar besar.Aku tidak mungkin menyusahkan ibu...setelah ayah meninggal,ibu bekerja dengan sangat keras untuk menghidupiku,terkadang aku merasa beruntung tidak memiliki kakak ataupun adik karena tidak menambah beban ibu,juga terkadang merasa kesepian. Apa aku terima saja tawaran itu? Aarrghh,tapi syaratnya adalah aku tidak melanjutkan kuliah! Mereka bilang agar aku fokus dalam berfikir...

Mo Yan menghantukkan kepalanya dimeja merasa bimbang,ditengah kegundahannya,ibunya mengetuk pintu tetapi ia tak mendengar

"Yanyan? Kenapa tidak menjawab?"kata ibunya masuk ke kamar Mo Yan

Mo Yan terlonjak dari tempat duduknya "I-ibu.."katanya terkejut segera menutup bukunya

"Eh,anak ibu masih belajar? Kurangilah berlama-lama belajar dimalam hari,itu tidak baik untuk matamu"kata ibunya mengelus lembut kepala Mo Yan

"Em! Baiklah bu"kata Mo Yan tersenyum,kemudian ia melihat lingkaran hitam dimata ibunya. Sejak kapan ibu begitu terlihat lelah...

"Ibu kurang istirahat lagi ya..."Mo Yan kembali murung mengingat biaya kuliahnya

"Ah tidak. Dulu sewaktu muda ibu suka sekali membaca novel hingga larut malam. Karena itu Mo Yan harus mendengarkan ibu ya"ibunya mencubit hidung Mo Yan dengan tersenyum

Mo Yan tetap murung karena tahu ibunya sengaja berkata begitu agar ia tak khawatir dan merasa terbebani.

"Eh,ada apa dengan Yanyan ibu yang cantik? Apa ada masalah di sekolah?"tanya ibunya menata rambut yang menutupi wajah Mo Yan

"Em,tidak ada bu"kata Mo Yan ragu

"Ohow, apakah putri kecil ibu sudah pandai berbohong"kata ibunya

Mo Yan ragu untuk mengatakan yang sesungguhnya,ia takut ibunya akan mengambil beberapa pekerjaan lagi untuk menutupi kekuranga biaya itu. Di sisi lain Mo Yan merasa gelisah an bersalah karena ia belum pernah menyembunyikan apapun dari ibunya

"Baiklah...ibu,sebenarnya aku mendapat tawaran dari Mories Entertaiment untuk debut tapi...syaratnya adalah aku tidak boleh melanjutkan kuliah ku agar fokus dalam karir"kata Mo Yan menunduk

Wajah ibu yang tadinya lembut berubah mengerut "Tidak. Kau harus melanjutkan kuliahmu!"kata ibunya tegas