Disuatu sekolah bernama SMA Yoran, di kelas 3 sedang mengumumnkan hasil ujian bulanan. Semua murid didalam kelas itu menunggu dengan beragam ekspres,ada yang berdebar menantikan,yang bermain-main agar tidak terlalu gugup,tersenyum percaya diri dan juga yang tidak perduli.
"Baiklah. Yang tertinggi dalam ujian kali ini adalah..."guru itu menjeda
"Sudah pasti Mo Yan"kata seorang murid perempuan acuh tak acuh
"Arrghh kau mematahkan harapan ku!"seorang murid laki-laki menyambung
"Heh, harapan? Lihat wajahmu sudah tau pasti suram!"hardik murid yang acuh tadi
"Mengran,hentikan!"tegur guru itu
"Kenapa hanya aku,tegur Bobo Tang itu juga"cicit Mengran yang tadi menghardik
"Apa? Apa!? Kau yang berbicara tidak ada beda dengan perawan tua! Dan namaku Bao Tang!"ketusnya
"Sudah. Kalian setiap hari hanya tahu bertengkar!"omel guru itu
"Setiap hari? Bahkan kami tidak serumah bagaimana bisa dibilang setiap hari"oceh Bao Tang
"Yang mendapat nilai tertinggi kali ini adalah Mo Yan!"seru guru itu
Semua murid bertepuk tangan kecuali Mengran yang menunjukkan wajah malas
"Huh! Aku bosan dengan gadis yang setiap hari mencari perhatian"gumam Mengran. Dia setiap hari berlenggang disepanjang koridor seperti rubah betina! Kalau aku tida tahu dia menggoda pacar ku saat itu aku pasti masih tertipu dengan wajahnya. Untung saja aku sudah memutuskan persahabatan dengannya!
Mo Yan berdiri dengan sedikit gugup dan senang,senyum merekah diwajahnya yang indah itu
"Terimakasih teman-teman,guru"ucapnya membungkuk
"Mo Yan, kedepannya lebih giat lagi dan ajari juga teman-temanmu yang hanya tahu bermain ini"kata guru itu
"Baik guru"Mo Yan kembali duduk
"Aahh,meskipun harapanku sirna tapi bisa melihat senyum indah sang dewi aku rela! Alangkah senangnya kalau dia bernyanyi dengan suara malaikatnya"ujar Bao Tang mendamba
"Cih! Selain wajah dan suaranya apa yang bisa dia banggakan!"ketus Mengran menyambung ucapan Bao Tang
"Kepintarannya. Dasar bodoh! wanita memang mengerikan ketika iri dengan wanita lain. Eh,aku bilangin ya iri hati itu membuatmu terlihat le.bih menyedihkan!"cerca Bao Tang sinis
"Kau..! huh. Itu karena kau tida tahu betapa busuknya dia! Apa kau tahu dulu aku adalah teman baiknya tapi kemudian.."Mengran mencoba menghasut
"Kau menghianatinya. Siapa yang tidak tahu dengan gosip yang kau sebarkan. Yang benar saja, penyanyi SMA Yoran menggoda pacarmu yang buruk rupa itu? Bermimpi pun tidak akan!"dengus Bao Tang
"Kau...kau! heng!"Mengran memalingkan wajahnya dan melipat tangannya
Mo Yan yang mendengar perdebatan mereka merasa sedih karena Mengran tidak ingin mendengar penjelasan darinya,padahal dulu mereka adalah teman baik sampai pacar Mengran menuduhnya menggoda. Itu bukan untuk yang pertama kalinya,banyak pria yang awalnya suka mnenjadi membencinya,mengatakan yang tidak-tidak karena diacuhkan Mo Yan. Meskipun Mo Yan adalah siswa yang berprestasi,cantik dan pandai menyanyi hingga dijuluki penyanyi SMA Yoran,karena kabar miring tentangnya ia jadi diajuhi oleh murid perempuan lainnya,tetapi tidak dengan pria,justru hal itu membuatnya semakin kesulitan.
"Mo Yan,Mo Yan!"Jiajia teman sebangku Mo Yan membuyarkan lamunannya
Mo Yan tersentak dan menatap linglung Jiajia "A...ada apa?"tanya nya
"Kau akan masuk universitas mana? O,oh apakah kau akan mengikuti audisi menyanyi dan menjadi artis terkenal?"Jiajia menyenggol-nyenggol bahu Mo Yan dengan tersenyum usil
Mo Yan tertawa malu "Haiya,hentikan. Em sebenarnya..aku sudah ditawari"katanya mengulum bibir
"Benarkah! Sungguh!?"teriak Jiajia
"Apa yang kau lakukan!"ketus Mengran merasa terganggu
Jiajia menutup mulutnya dan mendengus kesal
"Benarkah? Perusahaan mana?!"lanjutnya berbisik dengan kegirangan
"Mories Entertaiment"jawab Mo Yan
"Mo-Mories..Entertaiment..!??"ucapnya tercengang. Aku tahu suara Mo Yan amat merdu,tapi siapa sangka sampai perusaaan terkenal seperti Mories Entertaiment ingin mengontraknya! Sungguh Tuhan pilih kasih!
``````````````````````
Di rumah Mo Yan
Ia sedang memikirkan kembali tawaran itu dengan membuat rencana masa depannya dibuku. Disitu tertulis
Lulus SMA Yoran
Kuliah di Dodong Universitas terkenal nomor 1
Biaya per semester 19.550.000
Kerja sampingan
Menyanyi di cafe A hari senin jam 8-11 pagi = 500.000/bulan
------------------------B hari senin jam 18-23 malam=500.000/bulan
------------------------C hari sabtu jam 7-14 sore =500.000/bulan
------------------------D hari sabtu jam 16-2 malam =500.000/bulan
Mencuci piring di restoran A hari senin jam 14-17 malam =300.000/bulan
Bekerja di swalayan hari minggu jam 17-23 malam =500.000/bulan
= 3,8 juta
Melihat angka penghasilannya ia mendesah murung
"Bekerja sampai hampir matipun tidak bisa...aarrghh bagaimana ini!" Mo Yan mengacak-acak rambutnya frustasi. Semua perencanaannya belum tentu lancar,masih dalam tahap perhitungan kasar. Aku sungguh ingin masuk universitas itu tetapi...haa,biayanya benar-benar besar.Aku tidak mungkin menyusahkan ibu...setelah ayah meninggal,ibu bekerja dengan sangat keras untuk menghidupiku,terkadang aku merasa beruntung tidak memiliki kakak ataupun adik karena tidak menambah beban ibu,juga terkadang merasa kesepian. Apa aku terima saja tawaran itu? Aarrghh,tapi syaratnya adalah aku tidak melanjutkan kuliah! Mereka bilang agar aku fokus dalam berfikir...
Mo Yan menghantukkan kepalanya dimeja merasa bimbang,ditengah kegundahannya,ibunya mengetuk pintu tetapi ia tak mendengar
"Yanyan? Kenapa tidak menjawab?"kata ibunya masuk ke kamar Mo Yan
Mo Yan terlonjak dari tempat duduknya "I-ibu.."katanya terkejut segera menutup bukunya
"Eh,anak ibu masih belajar? Kurangilah berlama-lama belajar dimalam hari,itu tidak baik untuk matamu"kata ibunya mengelus lembut kepala Mo Yan
"Em! Baiklah bu"kata Mo Yan tersenyum,kemudian ia melihat lingkaran hitam dimata ibunya. Sejak kapan ibu begitu terlihat lelah...
"Ibu kurang istirahat lagi ya..."Mo Yan kembali murung mengingat biaya kuliahnya
"Ah tidak. Dulu sewaktu muda ibu suka sekali membaca novel hingga larut malam. Karena itu Mo Yan harus mendengarkan ibu ya"ibunya mencubit hidung Mo Yan dengan tersenyum
Mo Yan tetap murung karena tahu ibunya sengaja berkata begitu agar ia tak khawatir dan merasa terbebani.
"Eh,ada apa dengan Yanyan ibu yang cantik? Apa ada masalah di sekolah?"tanya ibunya menata rambut yang menutupi wajah Mo Yan
"Em,tidak ada bu"kata Mo Yan ragu
"Ohow, apakah putri kecil ibu sudah pandai berbohong"kata ibunya
Mo Yan ragu untuk mengatakan yang sesungguhnya,ia takut ibunya akan mengambil beberapa pekerjaan lagi untuk menutupi kekuranga biaya itu. Di sisi lain Mo Yan merasa gelisah an bersalah karena ia belum pernah menyembunyikan apapun dari ibunya
"Baiklah...ibu,sebenarnya aku mendapat tawaran dari Mories Entertaiment untuk debut tapi...syaratnya adalah aku tidak boleh melanjutkan kuliah ku agar fokus dalam karir"kata Mo Yan menunduk
Wajah ibu yang tadinya lembut berubah mengerut "Tidak. Kau harus melanjutkan kuliahmu!"kata ibunya tegas