235 Riwayat Panggilan

Nathan, Wayan, Agus, Inez, Sharon, James, dan Rama akhirnya sampai di kantor Nuansa. Hanya Nathan dan Wayan yang masih dalam keadaan sadar, yang lainnya sudah tertidur, kecuali Agus yang masih sadar walaupun tingkat kesadarannya sangat rendah.

Setelah memarkirkan mobilnya, Nathan pun turun dari mobilnya, Wayan lantas mengikutinya menuju pos satpam. Begitu sampai di post satpam, Nathan langsung meraih monitor CCTV yang berada di dalam kotak pengamannya. Nathan pun lantas membuka kotak tersebut.

"Huft," Nathan menghembuskan napasnya dengan perasaan lega yang luar biasa, karena ternyata kotak monitor tersebut tidak terkunci.

"Jadi, bagaimana cara kita melihat rekaman yang beberapa jam yang lalu?" tanya Nathan pada Wayan.

"Aku tidak tahu caranya, tapi ..." Wayan mengambil sebuah kunci yang terletak di dalam kotak tersebut, tepatnya di belakang monitor.

"Loh? Kunci apa itu?" tanya Nathan.

"Kunci untuk laci ini," jawab Wayan sembari menunjuk laci yang berada di bawah monitor CCTV.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter