438 Bagaimana Semua Itu Dimulai (15)

"Jadi intinya ... pada saat itu mereka benar-benar hanya berdua, ya?" ujar Nuansa usai dirinya terdiam dan keheningan tercipta lantaran Durah juga ikut terdiam.

"Begitulah," sahut Durah.

"Kau terlihat sedih mendengarnya," lanjut Durah, dia sedikit teralihkan perhatiannya karena raut wajah Nuansa yang terlihat sedih.

"Entahlah, aku ... aku juga tidak tahu kenapa aku bisa merasa sedih seperti ini, mungkin karena aku pernah mengalami hal yang serupa," ucap Nuansa. Mendengar hal itu, Durah tentu saja langsung terdiam.

"Engh, lanjutkan saja cerita Ibu, aku akan mendengarkan Ibu terus," sambung Nuansa, dirinya sadar kalau dia tidak seharusnya mengingatkan Durah tentang Arfan disaat-saat yang seperti ini.

Durah tetap diam walaupun Nuansa sudah mengatakan hal itu barusan, dengan kepala yang tertunduk, Durah justru terlihat lebih sedih dari pada Nuansa sekarang, membuat putrinya itu jadi benar-benar merasa tidak enak, dia telah mengatakan yang tak seharusnya dia katakan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter