23 Siapa yang Bodoh?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Orang-orang yang mencari nafkah dengan menulis akan sangat menghargai laptop atau komputer mereka.

Komputer atau laptop itu adalah pasangan mereka dan mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan laptop dibanding dengan orang lain.

Untuk Xiang Wan, kesedihan karena laptopnya yang rusak sama dengan mengetahui pacarnya dipaksa jalan-jalan dengan orang lain.

Jadi, bukan berarti dia harus bertengkar dengan bocah manja seperti Bai Lu, namun hatinya tidak bisa menerima hal tersebut.

Apalagi saat si bodoh Bai Muchuan kembali, Xiang Wan tidak hanya gagal mendapatkan uang kompensasi, tapi dia malah menimbun lebih banyak kemarahan dalam hatinya.

Setelah meninggalkan kediaman Bai dengan jengkel, dia mengunjungi beberapa toko reparasi komputer dimana mereka mengatakan kalau tidak bisa memperbaiki 'pacar'-nya itu. Xiang Wan merasa, bahwa dirinya merasa tidak dalam kondisi baik.

Laptop baru akan menelan biaya beberapa ribu yuan, bahkan jika dia membeli yang termurah.

Karena Xiang Wan hampir tidak bisa menabung, setelah membayar uang sewa di bulan itu, dia hampir tidak punya uang.

Xiang Wan sudah berusia 26 tahun, dia tidak mau meminta uang dari ibunya.

Xiang Wan pun menghela nafas dan memanggil 'Editor Mahakuasa' nya, Fang Yuanyuan.

"Apa? Meminjam laptop?" Suara Fang Yuanyuan semakin nyaring. "Xiang Wan, apa yang akhir-akhir ini kamu lakukan?!"

Meskipun Xiang Wan hidup sulit, dia tidak pernah meminjam uang dari orang lain.

Xiang Wan tidak mau lancang untuk meminta bantuan orang lain. Dia menceritakan semuanya pada Fang Yuanyuan dan harus memiliki muka yang cukup tebal untuk meminjam laptop padanya.

"Sekarang pacarku sudah tidak ada. Aku tidak punya pilihan selain meminta bantuanmu. Kamu tidak boleh menolakku, kalau tidak, aku tidak bisa memberi update untuk novelku selama sebulan..."

Ini bukan pertama kalinya Xiang Wan memanggil laptop dengan sebutan 'pacar'. Fang Yuanyuan tidak terkejut. Yang mengejutkan adalah Xiang Wan ternyata menyerah untuk meminta kompensasi atas kerusakan laptopnya.

"Xiang Wan, jangan gila! Biarkan mereka memberi kompensasi! Atas dasar apa mereka tidak mau memberikan kompensasi? Demi apa ini?! Apa hebatnya menjadi polisi? Jadi seorang polisi bisa menggertak orang seperti ini?!"

"Lupakan saja, anggap saja diriku yang tidak beruntung. Aku menyalahkan diriku sendiri karena tidak menjaga pacarku, dan tanpa sadar memberi orang lain kesempatan untuk berbuat jahat."

"...Kamu bodoh ya?"

"Fang Yuanyuan! Apa kamu akan meminjamkan laptop? Katakan saja iya atau tidak!"

"Setelah semua yang kamu bicarakan, bagaimana aku tidak mau meminjamkannya padamu?" Fang Yuanyuan menggertakkan giginya. "Tidak ada editor yang sangat berdedikasi sepertiku. Untuk membiarkan penulis update tepat waktu, aku bahkan harus memberikan pacarku!"

"..."

Xiang Wan menghela nafas, akhirnya sekarang dia bisa meminjam 'pacar'.

Pada waktu itu, Fang Yuanyuan masih berada di kantor editorial, jadi Xiang Wan pergi ke rumah Fang Yuanyuan untuk mengambil laptopnya.

Bibi tertuanya adalah ibu dari Fang Yuanyuan. Ketika dia melihat Xiang Wan, dia menanyakan berbagai macam pertanyaan. Xiang Wan merasa seolah pikirannya dipenuhi suara dengungan. Dia merasa waspada karena bibi tertuanya bisa saja mengadu pada ibunya, jadi dia tidak berani banyak bicara. Xiang Wan segera pergi setelah mengambil laptop itu.

Kembali ke apartemennya, Xiang Wan mandi, mengganti baju, dan duduk di meja komputer.

Hingga saat ini, Xiang Wan telah menulis tepat 100,000 kata dalam bukunya. Dan pada saat itu, pikiran Xiang Wan mengalami kemacetan.

Secara khusus, kasus pembunuhan di bukunya berhubungan dengan dunia nyata dan karakter utama wanita di bukunya juga berhubungan dengan dirinya yang asli. Sekarang itu telah menjadi 'sebuah buku dalam sebuah buku, sebuah kasus dalam sebuah kasus'. Hal itu berkembang menjadi situasi yang sulit baginya untuk melanjutkan cerita.

Setelah berpikir sejenak, Xiang Wan tidak bisa mendapat ide apapun. Lalu, dia memikirkan Bai Muchuan yang kurang ajar, dan langsung menulis versi yang sama dengan apa yang terjadi pada kenyataan dalam bukunya.

Dalam bukunya, 'Murder The Dream Guy', Detektif Fang Yelan yang 'bijaksana dan luar biasa' menutup kasusnya begitu saja. Ya, dia menutup kasusnya. Karena kekasih Er Niu, Ah Sheng, sudah menyerahkan diri pada polisi. Ah Sheng mengklaim kalau dia 'berlaku adil' dengan merencanakan pembunuhan pada bajingan yang menggertak Er Niu.

Namun, pemeran utama wanita, Rong Xiaonuan, merasa bahwa kasus itu masih penuh dengan keraguan. Detektif Fang Yelan buru-buru menutup kasus itu dan akibatnya, mereka bertengkar. Keduanya merasa gelisah dan bahkan Detektif Fang Yelan menghancurkan laptopnya, dan menolak memberi kompensasi padanya...

Adakah yang pernah bilang, bahwa seseorang jangan pernah menyinggung seorang penulis?

Karena mereka bisa menjadi orang-orang yang tanpa ampun!

Sangat mungkin tanpa diketahui oleh banyak orang, orang itu akan mati berkali-kali, dan disiksa dengan cara yang jahat...

Lihat? Bai Muchuan telah digambarkan sebagai iblis dan memasuki dunia Fang Yelan.

Ketika chapter terbaru update di hari itu, kolom komentar menjadi banjir!

"Bajingan!"

"Aku salah, aku seharusnya tidak mendukung RongFang!"

"Petugas Gu Yusheng lebih baik! RongGu! Dukung RongGu!"

"Tentukan pilihanmu! Seorang penggemar sedang mendukung pasangan RongGu!"

Pendukung pasangan RongFang turun secara drastis sedangkan jumlah pendukung pasangan RongGu meningkat. Merusak laptop dan menolak memberi kompensasi menjadi sesuatu yang menurut para pembaca perempuannya, tidak dapat ditolerir.

Tetapi masih ada beberapa pendukung RongFang yang merasa, bahwa Detektif Fang Yelan yang 'bijaksana dan luar biasa' tidak akan sampai hati menolak untuk memberi kompensasi laptopnya, dan pasti ada alasan untuk itu. Mereka bahkan menduga kalau Fang Yelan mungkin ingin melihat bagaimana reaksi Rong Xiaonuan...

Namun, suara mereka terlalu lemah. Saat pendukung RongFang bermunculan, mereka diserang oleh penggemar RongGu yang merasa kalau mereka hanya ingin menyelamatkan citra bajingan itu!

...Namun, di antara banyaknya suara, ada sekelompok kecil pembaca fujoshi [1] yang mendukung FangGu.

Mereka merasa kalau Detektif Fang Yelan terlihat jantan dan Gu Yusheng mungkin jatuh cinta pada dengan mereka berdua.

"Laki-laki tampan seperti dia bisa sangat menggemaskan saat dia marah besar karena cemburu!" ucap para pembaca fujoshi.

Marah karena cemburu?! Benar-benar konyol! Pikir Xiang Wan.

"Hahaha–"

Xiang Wan tertawa dengan keras di kamarnya.

Ding! Pada saat itu, WeChat-nya mendapatkan sebuah notifikasi.

Xiang Wan melihat ponselnya. Fang Yuanyuan sudah mengirim pesan.

Fang Yuanyuan: "Hai gadis, aku menunggumu di halte bus di luar perumahan. Demi keselamatan hidup dan memastikan kualitas tulisanmu, silahkan pulang dan tidur denganku!"

Huff! Xiang Wan tiba-tiba merasa melihat cahaya.

Xiang Wan: "Orang yang paling mengenalku adalah Yuanyuan! Oke, aku akan segera kesana, tunggu aku!"

Kasus 720 sudah ditutup. Wang Tongsheng mengakui kejahatannya, dan menjelaskan tentang dua pertemuan aneh Xiang Wan. Awalnya, seorang materialis seperti Xiang Wan tidak takut sendirian di rumah pada malam hari. Tetapi , kamera mata-mata mikro yang tertanam di pintu, dan perasaan takut yang tak bisa dijelaskan dari dalam hatinya masih membuatnya gelisah.

Kalau Xiang Wan berada di rumah sendirian malam ini, dia akan merasa ketakutan sampai mati.

Dia mengumpulkan dua set pakaian bersamanya, serta laptop milik Fang Yuanyuan, dan bergegas turun.

Koridor dan tangga di sana masih gelap seperti biasanya.

Hati Xiang Wans sekali lagi merasa tegang. Dia berkali-kali berkata pada dirinya kalau dia tidak pernah melakukan kesalahan, dan dia tidak perlu takut pada apapun.

Namun, ketika Xiang Wan berjalan sepanjang gang yang panjang dan sempit, akhirnya bayangan dalam pikirannya memicu ketakutan. Saat dia terkena angin yang dingin, keringatnya mengalir dari punggungnya.

Cuacanya masih terlalu panas!

Xiang Wan mengibaskan kerahnya dua kali, memeluk tas laptopnya dengan erat, mengabaikan jantungnya yang berdetak kencang, dan segera mempercepat langkahnya.

Bayangan panjang dapat terlihat di lorong gelap tetap ada di hadapannya, mengikuti langkahnya...

Xiang Wan tahu kalau itu adalah bayangannya sendiri, tapi dia tidak bisa menahan rasa gugupnya soal hal itu. Dia bahkan merasa kalau sesuatu yang berbahaya sedang mengejarnya dari belakang.

Tekanan yang begitu besar muncul pikirannya. Dahi Xiang Wan basah karena keringat.

Apa yang tidak Xiang Wan duga adalah, hal mengerikan yang sebenarnya bukan berada di belakangnya, namun di atasnya...

Huff!

Suara perempuan yang menghela nafas terdengar dari lantai atas bangunan di samping kanannya.

Xiang Wan mendongak karena refleks, ke arah dari mana suara itu berasal.

Ya! Jendela itu!

Lantai empat! Dimana pot bunga itu terjatuh!

Sosok itu di dekat jendela! Kali ini, Xiang Wan bisa melihat lebih jelas. Sosok itu seorang wanita yang berambut panjang. Dia mengenakan pakaian putih dan bergerak di dekat jendela...

Ketika Xiang Wan ingin melihatnya dengan teliti, wanita itu menghilang!

Benar-benar terlihat seperti hantu!

Udara terlihat menyangkut di dalam tenggorokan Xiang Wan dan itu tidak akan turun.

Xiang Wan berlari!

Dia terengah-engah ketika keluar dari gang. Di luar lingkungan perumahannya, suasan masih ramai dan penuh.

Orang-orang di halte bus datang dan pergi. Lampu jalanan masih bersinar terang seperti biasanya.

Perasaan familiar itu persis sama dengan malam itu. Xiang Wan tiba-tiba merasa kalau wanita di jendela lantai empat itu mirip dengan Er Niu dalam ingatannya!

"Aku melihatnya!"

"Fang Yuanyuan, aku benar-benar melihatnya!"

Xiang Wan berkeringat deras saat dia berlari menuju Fang Yuanyuan yang sedang memainkan ponselnya. Dia berteriak keras tentang apa yang dia lihat.

Fang Yuanyuan dikejutkan oleh penampilan Xiang Wan yang terlihat kebingungan. "Ada apa? Kamu terlihat sangat pucat dan ketakutan! Kak, akhir-akhir ini kamu tidak bertingkah seperti biasa!"

Sambil mengatakan itu, dia mengambil sehelai tisu untuk menghapus keringat Xiang Wan, lalu Fang Yuanyuan menunjuk kepala Xiang Wan sambil memutar jari menjadi bentuk lingkaran di udara. "Apakah ada masalah di sini?"

"Kamulah yang bermasalah!" Xiang Wan melotot ke arah Fang Yuanyuan, dan dia mulai mencari ponsel di tasnya. "Itu tidak bagus. Aku perlu menelepon Bai Muchuan."

"Kupikir kamu tergila-gila padanya! Bukannya kasus itu sudah ditutup? Kenapa kamu masih mencarinya? Xiang Wan, kamu jatuh cinta padanya kan?"

Xiang Wan tertegun.

Di bawah cahaya lampu jalanan, Fang Yuanyuan tersenyum menggodanya.

Namun, saat Xiang Wan melihat wajah sepupunya itu, tiba-tiba wajahnya berubah menjadi wajah Bai Muchuan.

Wajah itu memiliki senyuman yang sedikit mengejek dan tidak ramah...

Xiang Wan berhenti mengambil ponselnya.

...

Di dalam pusat penahanan di sisi lain kota.

Detektif Bai membawa Quan Shaoteng dan Zhan Se menemui Wang Tongshen untuk interogasi malam hari. Detektif Bai sedang duduk di kursi, menatap ponselnya.

Cahaya dingin dipantulkan dari layar itu nampak seperti wajahnya, yang dingin dan tanpa belas kasihan.

"Ada apa?" Quan Shaoteng memperhatikan kalau Bai Muchuan tidak terlihat seperti biasanya, dan dia melirik ke ponsel Bai Muchuan.

Pada layar ponsel, terlihat chapter terbaru dari novel 'Murder The Dream Guy' yang baru update di hari itu…

avataravatar
Next chapter