50 Lebih Serius Dari yang Dibayangkan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Bai Muchuan menatap jendela tanpa bergerak sedikitpun.

Dia telah terdiam sejak keluar dari rumahnya pagi tadi.

Bai Lu menggaruk telapak tangannya dan mengatakan sesuatu.

"Paman, orang-orang sudah menunggu. Ayo pergi. Sudah saatnya naik pesawat."

"Hm." jawab Bai Muchuan. Dia terlihat lebih baik daripada yang dibayangkan oleh Bai Lu.

Ekspresi Bai Muchuan tidak banyak berubah saat dia beranjak dari kursinya.

Pengasuh Li merasa lega.

Begitu mereka meninggalkan kota Jin dan kembali ke ibukota, Pengasuh Li tak perlu mengkhawatirkan Tuan Muda Bai lagi.

Jika Bai Muchuan dan Bai Lu tinggal di sini satu hari lagi, itu artinya Pengasuh Li tetap mengkhawatirkan Tuan Muda Bai.

Tidak hanya itu, kelopak mata Pengasuh Li juga berkedut...

Berkedut! Itu berkedut lagi!

Hal-hal yang paling kamu takutkan akan cenderung terjadi! pikir Pengasuh Li.

Pengasuh Li mengusap matanya ketika dia menerima pesan.

Pesan itu dari putranya.

"Ibu, kasus penculikan terjadi di kota Jin pagi ini. Sepertinya itu terjadi di seberang jalan tempat Tuan Muda Bai di dalam gang. Apakah kalian semua baik-baik saja?"

Kelopak mata Pengasuh Li berkedut sekali lagi saat dia membaca pesan itu. Dia langsung menghentikan langkahnya.

Bai Muchuan adalah orang yang cerdik. Saat melihat Pengasuh Li ragu-ragu, Bai Muchuan menatapnya.

"Ada masalah apa?"

Pengasuh Li merasa bimbang sesaat. Kemudian, dia tersenyum karena tak ingin membuat masalah yang tidak penting.

"Tuan Muda Bai, tidak ada apa-apa. Itu Dongzi, dia bertanya kapan kita akan sampai..."

Bai Muchuan tertawa kecil dan menatap tajam Pengasuh Li. "Katakan yang sebenarnya!"

Pengasuh Li terkejut. Dia bergidik saat Bai Muchuan bisa merasakan kebohongannya.

Tetapi kebohongan Pengasuh Li tidak disampaikan dengan baik.

Keluarga Bai di ibukota sudah mendapat detail penerbangan.

Putra Pengasuh Li bekerja sebagai sopir keluarga Bai. Dia juga orang yang akan menjemput mereka di bandara ibu kota ketika sudah sampai di sana.

Jadi, bagaimana mungkin dia meminta informasi seperti itu saat ini?

Pengasuh Li tahu bahwa semakin dia mencoba untuk menjelaskan, Tuan Muda Bai akan semakin curiga. Selain itu, Tuan Muda Bai sudah menyerahkan pekerjaannya. Jadi, dia tidak bisa kembali ke sana bahkan jika ada kasus penculikan, kan?

Pengasuh Li terdiam sesaat. Kemudian dia tersenyum. "Dongzi berkata kepada saya bahwa ada kasus penculikan yang terjadi di seberang jalan rumah kita, di dalam gang. Dia mengkhawatirkan kita. Lagipula ini adalah kota besar. Insiden-insiden seperti ini akan terjadi setiap hari, kan? Tuan Muda Bai, ayo pergi."

Bai Muchuan terpaku.

Di seberang jalan rumah mereka, di dalam gang – Xiang Wan.

Ketiga hal itu terlihat berhubungan dalam pikirannya.

Bai Muchuan berjalan ke dekat jendela. Dia menelpon nomor Unit Investigasi Kriminal. Saat itu Detektif Tang yang sedang bertugas.

"Yo, Kapten Bai? Kamu telah sampai di ibukota atau... Adakah yang kamu butuhkan?"

Kedua mata Bai Muchuan terlihat sangat dingin dan suram. Terlebih lagi, dia sedang mengenakan kemeja hitam. Itu memberikan kesan yang sedikit menyeramkan.

"Kasus penculikan di gang Green Garden Estate. Apa yang terjadi?"

"Kamu... Kamu juga tahu tentang hal itu?" Detektif Tang terdengar kaget. "Ya ampun. Ini adalah masa dimana semua orang memegang ponsel pintar di tangannya. Rumor yang tersebar lewat kabar angin lebih cepat dari siaran resmi..."

"Langsung saja ke intinya!" ucap Bai Muchuan.

"Kapten Bai," Detektif Tang menjawab.

"Orang yang melaporkan penculikan itu adalah seorang wanita yang akan mengantar anaknya ke sekolah. Tidak ada kamera pengintai yang terpasang di gang. Jadi kita tidak tahu siapa penculik-penculik itu. Kami mengirimkan orang untuk menyelidiki situasi ini. Sejauh ini, kami belum mendapat informasi tentang korban ataupun menerima laporan dari keluarga korban..."

Ketika penculikan terjadi, pasti ada sesuatu yang diinginkan penculik.

Entah itu pemerasan atau balas dendam. Para penjahat pasti memiliki tujuan melakukannya.

Polisi bahkan tak tahu siapa korbannya. Para polisi belum bisa memberikan banyak informasi.

Bai Muchuan menutup panggilan itu. Dia menelpon satu nomor tanpa mencari dalam daftar kontaknya.

Karena nomor itu tidak tersimpan dalam daftar kontaknya. Tapi itu tidak lain adalah nomor telepon Xiang Wan.

"Nomor yang baru saja anda hubungi sedang tidak aktif. Silahkan coba lagi nanti."

Bai Muchuan pun langsung menelpon nomor Huang He. "Berikan aku nomor ponsel pacarmu!"

Huang He saat itu sedang sibuk. Dia belum tahu apa yang sedang terjadi.

"Hah? Pacarku? Kapten Bai, kenapa kamu mencari pacarku?"

"Cepat! Aku curiga Xiang Wan sedang dalam masalah!"

"Oh, oh, siap!"

Satu menit kemudian, Fang Yuanyuan menerima telpon dari Bai Muchuan.

"Ah, ini Kapten Bai? Kamu mencariku? Aku? Oh, aku sedang di kantor. Xiang Wan? Aku tidak melihatnya sejak bangun tidur pagi ini. Dia pasti sudah keluar. Ada apa? Hehehe, aku tahu, kamu pasti ragu-ragu pergi dan ingin tinggal karena Xiang Wan, kan ? Halo, halo, Kapten Bai?

Bai Muchuan langsung mematikan telponnya.

Dia benar-benar aneh! Pikir Fang Yuanyuan.

Fang Yuanyuan tertegun selama beberapa detik. Dia langsung menuju kantor Chief Editor untuk mengambil cuti.

Tidak ada yang tahu keberadaan Xiang Wan dan tidak ada yang bisa menghubungi ponselnya.

Ada kemungkinan bahwa dia sedang dalam bahaya.

Bai Muchuan melihat banyaknya pesawat yang sedang terparkir. Dia tampak berpikir.

"Paman?" Bai Lu merasa agak kesal. "Bukankah lebih baik kalau kita pergi sekarang? Kalau tidak, kita akan terlambat."

Pengasuh Li dan staf bandara yang ada di sana tidak mengatakan apapun. Tapi mereka sedang memikirkan apa yang terjadi.

Bai Muchuan merenung sejenak sebelum akhirnya melihat ke atas.

"Kalian berdua kembali dulu ke ibukota. Aku akan menyusul setelah masalah ini selesai!"

Xiang Wan lagi! Bai Lu mendengar nama Xiang Wan saat Bai Muchuan sedang menelepon. Dia marah seperti landak yang wilayahnya telah diserang. "Paman, yang diculik mungkin bukan Xiang Wan. Bahkan jika itu adalah dia, kepolisian di kota Jin akan menyelamatkannya. Kamu sudah menyerahkan pekerjaanmu! Orang-orang akan menertawaimu jika kamu kembali seperti ini!"

Bai Muchuan tidak mengucapkan sepatah katapun.

Dia hanya melirik Pengasuh Li diam-diam sebelum berbalik dan berjalan keluar dari ruang tunggu VIP.

Lirikan Bai Muchuan mengandung banyak arti.

Ada peringatan dari sikap Bai Muchuan. Dia menunjukkan tekadnya yang kuat.

Pengasuh Li telah merawat Bai Muchuan sejak kecil. Dia memahami karakter dan temperamen Bai Muchuan dengan baik.

Pada dasarnya, Bai Muchuan tidak menolak keputusan yang dibuat oleh keluarga Bai.

Tetapi sekali Bai Muchuan menolak keputusan keluarganya, dia akan bertingkah seperti seekor banteng. Bai Muchuan akan menantang dan keras kepala terhadap keluarganya.

Bai Muchuan melangkah pergi. Dalam waktu singkat, dia sudah sampai di pintu keluar ruangan VIP.

"Paman!"

Bai Lu berteriak dari belakang Bai Muchuan. Dia masih tak ingin menyerah.

"Apa kamu tahu konsekuensinya jika kamu pergi? Apakah kamu benar-benar memiliki perasaan yang mendalam padanya? Apakah itu semua akan sepadan?"

Bai Lu mengajukan banyak pertanyaan.

Raungan kemarahan itu memecah kesunyian yang ada di ruang VIP.

Bai Muchuan menghentikan langkahnya.

"Perasaanku terhadapnya tidak seperti yang kamu duga," dia berbicara dengan suara yang tenang. Bai Muchuan tidak berbalik.

"Mungkin, ini lebih serius dari yang kamu bayangkan!"

Kata-kata itu menggema di tempat yang terasa sunyi itu.

Setiap kata yang diucapkan Bai Muchuan memasuki telinga Bai Lu dengan jelas.

Melihat Bai Muchuan yang menghilang dari kejauhan, Bai Lu memegang ponselnya dengan erat.

"Pengasuh Li, wanita jahat itu. Dia akan mengambil Pamanku..."

...

Fang Yuanyuan kembali ke Green Garden Estate dengan tergesa-gesa.

Saat keluar dari taksi, Fang Yuanyuan bertemu Bai Muchuan yang juga sampai di sana pada saat yang sama.

Bai Muchuan turun dari taksi tanpa membawa barang bawaan. Dia hanya menggenggam sebuah ponsel. Kerah kemejanya terbuka lebar. Bai Muchuan memperlihatkan beberapa otot yang halus dan mengkilat karena keringat.

Bai Muchuan jelas sedang terburu-buru. Dia berhenti beberapa langkah di depan Fang Yuanyuan.

"Kamu punya kuncinya, kan?"

"Ya, aku punya." Fang Yuanyuan menjadi lebih gugup saat melihat keringat di dahi Bai Muchuan.

"Kapten Bai, bukankah seharusnya kamu naik pesawat menuju ibukota? Bagaimana bisa..."

"Ya," Bai Muchuan tidak menjelaskannya. "Kapan terakhir kamu melihat Xiang Wan?"

Fang Yuanyuan melihat Bai Muchuan berjalan dengan cepat saat dia berjalan memasuki gang. Fang Yuanyuan mencengkram tali tasnya dan mengikuti Bai Muchuan sambil berlari. Kalau tidak, Fang Yuanyuan tak akan bisa mengikuti langkah Bai Muchuan. Fang Yuanyuan menjawab pertanyaan Bai Muchuan sambil terengah-engah.

"Aku... Kemarin malam adalah terakhir kalinya aku melihat Xiang Wan..."

"?" Terdapat tatapan penuh tanya di mata Bai Muchuan. Dia berjalan lebih cepat.

"Semalam, kami tidur bersama." Fang Yuanyuan kehabisan nafasnya. "Setelah aku tertidur, aku tidak melihatnya lagi."

"Ketika kamu terakhir kali melihatnya, apakah kamu melihat sesuatu yang tidak biasa?"

"Tidak biasa?" Sesaat, Fang Yuanyuan berpikir. "Apakah merenungkan komentar aneh pada novelnya juga termasuk hal yang tidak biasa?"

"Ya." Bai Muchuan mengerutkan alisnya.

...

Pintu apartemen itu terkunci.

Semuanya terlihat sama persis seperti saat Fang Yuanyuan pergi bekerja.

Sudah jelas, Xiang Wan tidak kembali ke apartemennya.

Bai Muchuan berjalan di sekitar apartemen. Fang Yuanyuan mengikutinya dari belakang. Fang Yuanyuan tak tahu apa yang dilihat oleh Bai Muchuan. Dia mulai lebih cemas.

"Kapten Bai, apa yang kamu lihat? Aku rasa dia tidak diculik? Kenapa ada yang mau menculik Xiang Wan saat pagi hari? Dia tidak punya uang dan keluarganya tidak kaya. Apakah mereka mengejar penampilan Xiang Wan..."

Tatapan tajam Bai Muchuan mengarah pada Fang Yuanyuan. Fang Yuanyuan menjadi sangat takut sehingga dia menutup mulutnya.

"...Aku hanya bercanda. Jangan dipedulikan."

Aneh sekali!

Kenapa Fang Yuanyuan meminta maaf pada Bai Muchuan?

Xiang Wan itu sepupunya. Bukan sepupu Bai Muchuan!

Bai Muchuan melihat laptop di meja komputer Xiang Wan dengan tatapan yang serius.

Itu adalah laptop baru dari Apple.

Sebuah MacBookPro yang membuat Fang Yuanyuan meneteskan air liur.

Kilatan cahaya terlihat pada mata Bai Muchuan.

"Dia tidak membawa tas dan laptopnya. Untuk seorang novelis web, apakah menurutmu wajar meninggalkan rumah tanpa laptop. Dia juga tidak meninggalkan pesan selama beberapa jam?"

Eh?!

Itu jelas tidak wajar.

Kecuali Xiang Wan akan segera kembali. Kalau tidak, kemanapun seorang novelis web pergi, dia akan membawa laptopnya.

Sebagai seorang novelis web, Xiang Wan perlu mengupdate chapter setiap hari!

Bai Muchuan berbicara dengan tegas, "Orang yang diculik pasti Xiang Wan."

Sekujur rambut pada tubuh Fang Yuanyuan berdiri.

"Jadi, Kapten Bai... Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah aku harus melapor ke polisi? Tidak, kamu kan polisi!"

Bai Muchuan mengerutkan bibirnya. Lengkungan dingin di bibirnya yang tipis menggambarkan ketidakpeduliannya.

"Aku akan kembali ke kantor. Kamu tinggal di rumah dan tunggu saja! Jika ada berita, segera hubungi aku!"

"Oh, baiklah!"

Fang Yuanyuan mendengar langkah Bai Muchuan pergi. Dia segera menutup pintu.

Fang Yuanyuan merasa agak gugup saat sendirian di apartemen.

Fang Yuanyuan gelisah. Dia menunggu hingga tengah hari tapi tak ada berita apapun.

Dia tidak tahu apakah dia harus memberitahu ibu Xiang Wan soal itu. Fang Yuanyuan bingung harus melakukan apa. Kepalanya sakit karena memikirkan itu. Karena tidak ada yang bisa dia lakukan, dia hanya melipat tangannya. Kemudian dia duduk di tempat tidur.

"Bodhisattva, selamatkanlah Xiang Wan. Lindungi dia!"

...

avataravatar
Next chapter