15 Ikan yang Terpancing

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Xiang Wan agak merasa ngeri terhadap gadis kecil yang menatap tajam ke arahnya. Seolah dia sedang berada di atas pin dan jarum, dan dia merasa ingin buang air ke toilet.

Tampaknya, Bai Muchuan memilki pemikiran yang sama dengannya, dan tidak mau repot menjelaskan, karena itu akan memperburuk keadaan. Dia pun segera mengganti topik.

"Karena sudah disini, jadi makanlah! Lain kali tidak ada lagi!"

Saat itu sekitar pukul setengah empat pagi, jadi semuanya sedang merasa lapar, tapi karena Detektif Bai tidak terlihat senang dengan makanannya, tidak ada yang berani menyentuhnya.

Tapi karena sekarang bos mereka sudah memberi lampu hijau, detektif lain merasa sudah mendapatkan amnesti, dan mengerumuni makanan dengan bahagia. Suasananya yang tegang sekarang sudah menjadi santai dan hidup.

Karena kasus itu, mereka merasa sangat tegang, dan jarang ada waktu untuk bersantai. Semua orang menunjukkan rasa terima kasihnya dan mulai melahap makanannya.

"Bibi, darimana bibi mendapatkan saus bebek ini? Rasanya enak!"

"Saya membuatnya sendiri."

"Masakan bibi enak sekali! Wow, ada sup ayam hitam juga..."

Detektif Tang Yuanchu terus memberikan pujiannya setelah memakan sup itu, "Enak, enak sekali! Pasti bibi kesulitan menyiapkan semua hidangan ini!"

Tang Yuanchu adalah anggota paling lucu di Unit Investigasi Kriminal, Divisi Hongjiang... Dia bertingkah seperti gadis kecil saat dia memuji masakan Pengasuh Li, membuat Pengasuh Li tersenyum sumringah.

"Tidak sulit kok, tidak sulit sama sekali! Bibi senang kalian menyukai makanannya. Kalau kalian terus-terusan begadang, tubuh kalian tidak akan kuat meskipun tubuh kalian terbuat dari baja sekalipun. Jangan abaikan tubuh kalian, hanya karena masih muda! Di masa yang akan datang, kalau kalian mau makan sesuatu, tinggal bilang pada bibi, bibi yang akan memasaknya..."

Pengasuh Li berpakaian seperti seorang wanita yang anggun dibandingkan dengan seorang pengasuh. Kata-katanya yang tulus membuat dia nampak ramah; dan kalimatnya merasuk ke dalam hati pada detektif.

Ya, ini sangat sulit!

Tapi walaupun terasa tak tertahankan, kami masih harus mengerjakan tugas-tugas kami!

Saat mereka memilih menjadi detektif, itu berarti mereka memilih gaya hidup yang sibuk seperti ini.

Suasananya menjadi stagnan sementara waktu dan hanya suara kunyahan yang terdengar.

Xiang Wan melihat hal ini, dan tersenyum pada Pengasuh Li saat dia ingin mengusir suasana yang berat itu. "Pengasuh Li, sup ini sangat segar! Enak sekali!"

Namun, ini adalah kasus "pergi mencari wol dan pulang hanya untuk dicukur".

Beberapa pandangan mengarah padanya...

Detektif adalah orang yang sangat sensitif. Dengan memanggil "Pengasuh Li", Xiang Wan telah merendah.

Dia berharap bahwa dia bisa menggigit lidahnya sendiri sebelum berbicara.

Tiba-tiba Bai Muchuan menimpalinya dengan tegas, "Makan lebih cepat! Masih ada pekerjaan!"

Dengan perintah bos mereka, mereka mulai bicara lagi, menikmati istirahat singkat mereka.

Semua orang tertawa dan mengobrol; mereka tidak terlihat lelah atau mengantuk walaupun mereka begadang hingga pukul tiga pagi. Bahkan Huang He juga ikut melawak.

Tanpa diduga, Detektif Huang He adalah pelawak profesional, bahkan Xiang Wan tertawa sangat keras hingga wajahnya terasa kaku.

Pada saat itu, di tengah deru tawa, keponakan kecil Bai Muchuan diam-diam duduk di samping Xiang Wan.

"Hai kak," dia mencoba bicara dengan pelan, "kamu orang yang dibawa paman kecil ke rumah kan?"

Ini terlalu mendadak!

Dia sangat terus terang!

Apakah semua mata gadis kecil jaman sekarang terbuat dari titanium?!

"Uhm..." Xiang Wan membersihkan tenggorokannya; dia tiba-tiba merasa lidahnya kering. "Tidak juga."

Gadis kecil itu seolah terlihat mengamati Xiang Wan dengan mata sinar X miliknya. Hal itu membuat Xiang Wan sangat tidak nyaman.

"Namaku Bai Lu!" ucapnya.

Nama marganya juga Bai? Bukannya Detektif Bai adalah adik dari ibunya?

Xiang Wan merasa bingung. Bai Lu tersenyum sambil menjelaskan, "Aku mengambil nama marga yang sama seperti ibu dan paman kecil!"

Oh ya! Sekarang itu sudah jelas. Tapi keponakan Bai Muchuan sudah sebesar ini? Berapa umur Bai Muchuan? Berapa umur ibu Bai Lu?

Pada dasarnya, orang yang terlibat dalam penulisan kreatif punya rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, Xiang Wan tidak mau ikut campur dengan urusan keluarga mereka. Dia hanya membalas dengan senyuman dan lanjut memakan supnya.

"Kakak, siapa namamu?" Bai Lu terlihat sangat tertarik dengannya, dan masih mengamatinya. "Kamu bukan seorang detektif kan?"

Bukannya sudah jelas kalau aku bukan detektif? Pikir Xiang Wan dengan bingung.

Detektif yang ada di kantor menggunakan pakaian santai dan kata "detektif" tidak tertulis di wajah mereka. Bagaimana Bai Lu bisa mengambil kesimpulan kalau dia bukan detektif?

"Kamu kelihatan seperti tersangka!" tiba-tiba Bai Lu berseru.

"..." Xiang Wan seolah ingin menjahit mulut Bai Lu.

Namun, hanya dengan satu lirikan saja, dan Xiang Wan tahu kalau dia hanya seorang gadis kecil yang dimanja. Lagipula, dia keponakan Detektif Bai, dia berpikir sebentar, dan hanya membalas dengan senyuman canggung.

"Kenapa kamu tidak mengatakan apapun?" Hidung Bai Lu merengut. "Apa kamu salah?"

Ucapan yang sombong lagi! Xiang Wan mulai merasa frustasi.

"Apakah kita akrab?" Dengan wajah tidak senang, dia melihat ke arah alis Bai Liu yang sangat halus. "Kalau kamu sebegitu pintarnya pada ilmu wajah... Kenapa tidak minta saja ke paman kecilmu itu, untuk membiarkan kamu mengambil alih posisi Kapten di Unit Investigasi Kriminal? Kamu hanya butuh menunjuk si kriminal dengan satu jari, dan kamu bisa menghemat banyak uang negara!"

"..."

Bai Lu tidak mengira kalau Xiang Wan akan membuat balasan yang menusuk hati, dan dia sedikit terkejut. Dengan segera, wajah cantiknya berubah menjadi merah.

Untungnya, suara dering ponsel yang nyaring menyelamatkan rasa malu mereka.

Bai Muchuan menjawab telepon itu, "Halo!"

"Oke! Tetap awasi dia!"

Xiang Wan tidak tahu apa yang dikatakan oleh orang di ujung telepon kepada Detektif Bai. Ketika dia menaruh ponselnya dan melihat ke arahnya, walaupun wajahnya masih terlihat dingin, sebuah senyuman terpancar di kedua mata hitamnya yang dalam.

"Ikannya sudah memakan umpan! Cepat siapkan jaringnya!"

Pancingnya seperti apa? Umpannya seperti apa? Pikir Xiang Wan.

"Bagus! Itu luar biasa!"

"Kawan! Cheers!"

"Setelah 'mengambil kembali jaringnya', ayo membuat perayaan!"

Para detektif bersorak dengan gembira dan senang.

Xiang Wan duduk di tempatnya, melihat mereka semua, tanpa mengetahui apapun.

Meja di kantor itu berantakan. Pengasuh Li sekarang sibuk membersihkannya. Tidak peduli kalau para detektif sudah menyelesaikan makanannya atau belum, semuanya menaruh makanan dan alat makan mereka sambil bergegas kembali menyelesaikan pekerjaannya.

Bai Muchuan sedang memeriksa sarung pistol di pinggangnya, saat dia bersiap keluar untuk sebuah misi. Ketika dia berjalan melewati Xiang Wan, dia berhenti dan menoleh pada Pengasuh Li.

"Bawa Guru Xiang kembali ke rumah, biarkan dia menginap semalam."

Dan kemudian, dia berjalan pergi tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Xiang Wan seperti seekor udang yang direbus karena mukanya memerah penuh dengan rasa malu. "Tidak perlu melakukannya, Detektif Bai. Aku bisa kembali..."

Tatapan dingin Bai Muchuan mendarat padanya, "Kamu tidak takut?"

Akan aneh jadinya kalau aku tidak takut! Memikirkan tentang gang yang aneh dan seram, lalu tinggal sendirian di rumah... Lututku jadi terasa lemas, tapi... Xiang Wan berpikir.

Saat itu hampir pukul empat pagi, dan dia tidak ingin menganggu siapapun saat itu. Dia mengakui, kalau perintah Bai Muchuan agar dia menginap semalam, adalah bantuan yang tepat, meskipun itu tidak pantas.

Tentu saja, Bai Muchuan tidak memberikannya kesempatan untuk menolak. "Kamu masih belum bebas dari kecurigaan. Kalau ada yang terjadi, setidaknya kamu jadi punya alibi."

"..."

Xiang Wan merasa kehilangan harapan.

Dia tidak bisa keluar dari situasi itu dan harus menghadapi Bai Lu.

Betapa malunya dia karena sudah membohongi Bai Lu tadi, dan sekarang, dia langsung terekspos di depan wajahnya?

Gadis muda itu melihat ke arahnya dengan penuh rasa tidak percaya dan kecewa, membuat Xiang Wan sedikit menyesal.

Kenapa aku tidak mengaku saja tadi? Setidaknya aku tidak akan diekspos di depan umum sekarang!

...

Pengasuh Li mengemudikan SUV. Dia adalah orang yang sangat waspada, dan dia mengemudi dengan hati-hati. Dia tidak mengalihkan pandangannya dari jalan.

Karena itu, Xiang Wan dan Bai Lu merasakan situasi yang hening.

Xiang Wan ingin menjelaskannya, tetapi, kehangatan Bai Lu yang seperti burung kecil tadi, telah menghilang. Dia bersikap seperti sebongkah es, dan bahkan tidak melirik Xiang Wan sama sekali.

...

Malam itu, Xiang Wan gelisah di atas tempat tidur.

Dia tidak tahu kapan dia tertidur.

Ketika dia membuka matanya, dia dibangunkan oleh suara dari pesan yang masuk.

Dari semua orang yang mengirim pesan padanya, disamping Fang Yuanyuan, ada juga beberapa pembaca yang tahu nomor ponselnya.

Mereka semua mengatakan hal yang sama – kolom ulasan dan komentar di buku "Murder The Dream Guy" miliknya membeludak!

Mereka semua bertanya – bagaimana kamu tahu detail dari kasus Zhao Jiahang sebelumnya?

Xiang Wan kebingungan.

Apakah ini popularitas? Hanya seperti itu?

Tapi rasanya, seperti ada yang aneh?

Dia mengusap wajahnya, rambutnya yang acak-acakan terlihat seperti rambut singa. Dia segera mengambil ponselnya, untuk mencari tahu berita terbaru.

Ada banyak sekali jumlah berita di internet, tapi semua hampir sama.

Xiang Wan baru melihat sebentar, dan keheranan seolah dia telah melihat hantu. Dia tidak mempercayai apa yang dia lihat.

...

avataravatar
Next chapter