215 Sebuah Cincin (2)

"Bukankah itu sudah cukup jelas?" Hua Zise tersenyum dengan tenang, lalu menjelaskan, "Aku sebenarnya tidak pernah ingin memberikan cincin ini kepada siapa pun. Bahkan jika itu Shu'er atau Nian Nian sekalipun, tidak pernah. Tetapi setelah memikirkannya sekali lagi, aku tidak mungkin menyimpan cincin ini sebagai pajangan lemari secara terus-menerus, jadi aku memutuskan untuk memberikannya kepada kalian ketika aku melihat jari-jari kalian kosong."

Cara bicara wanita tua itu terdengar sangat elegan; menunjukkan bahwa ia adalah wanita berkelas dan sopan yang dididik oleh aturan dan nasihat di masa mudanya. Ketenangannya sama dengan anak dan cucunya, tetapi begitu orang-orang melihat Chu Weixu, anak laki-laki yang nakal, yang suka berulah, dan kurang ajar itu, apakah mereka akan percaya bahwa Chu Weixu termasuk salah satu cucunya, bahkan pernah menjadi orang yang paling ia manja di keluarganya? Bagaimana mungkin bisa?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter