1 Bagian Satu

📍📍

Keriuhan terjadi diarea kantin sekolah sma elit dijakarta sma Cakrawala dimana sekolah ini di isi oleh anak anak dari orang yang berada mungkin ada beberapa siswa yang bisa masuk sekolah ini termasuk Melody.

"EH LO CEWEK BISU KALO JALAN ITU PAKEK MATA JANGAN MODAL KAKI AJA!!LO LIAT GAK BAJU GUE KOTOR GARA GARA JUS SIALAN LO ITU GUE GAK MAU TAU POKOKNYA LO HARUS TANGGUNG JAWAB"ujar siswi dengan penampilan yang  mirip sama tante tante pengkolan.

Siswi yang diteriaki hanya bisa menunduk, siapa lagi kalo bukan melody. siswi yang dengan penampilan jauh dari kata sempurna baju kebesaran, rok di bawah lutut, kacamata yang besar dan oh ya ada satu lagi kekuranganya, ia dijuluki cewek bisu entahlah mengapa orang orang menjulukinya bisu.

Siswi yang membentak Melody tadi seketika murka ketika melihat Melody hanya diam.

"EH CEWEK BISU!LO ITU CUMA BISU, BUKAN TULI LO DENGER GAK GUE NGOMONG TADI. POKOKNYA GUE GAK MAU TAU LO HARUS GANTI BAJU GUE DENGAN BAJU YANG BARU BURUAN BELIIN DI KOPERASI!! JUS APA SIH INI BAU BGT DEH IUHHH..." ucap siswi yang membentak Melody  yang bername tag Tania Raziska

Melody yang mendengarnya hanya bisa pasrah, memang ini kesalahan nya sewaktu ia buru buru tadi ia kebelet mau buang air kecil dan tidak sengaja menabrak Tania.

"Emm i..ya kak a..ku be..liin dulu" ucap Melody dengan menunduk

Tania yang mendengarnya menyeringai puas.

"Eh iya deh cewek bisu sekalian ya lo beliin gue jus mangga 3 sama bakso nya 3 mangkok oke, jangan lupa ya goodbye cwek bisu ohya satu lagi bawa kekelas gue ya XII.IPS1" ucap Tania sambil berteriak karena ia dan teman temanya sudah jauh dari area kantin.

Melody yang mendengarnya hanya bisa melebarkan kedua matanya, enak banget mereka gue aja belum makan eh udah minta beliin aja batin melody.

Akhirnya dengan segala tekad ia memesan kan pesanan kakak kelasnya tadi, namun ia menyuruh penjual kantin yang mengantarkanya bisa berabe kalo dia yang antar ntar yang ada keburu bel duluan.

Setelah melody memesan makanan dengan membisikan di telinga penjual kantin, akhirnya ia melesat untuk ke kamar mandi dengan langkah tergesa gesa ia berjalan sehingga untuk kedua kalinya ia menabrak seseorang.

"Brughh.."

Melody yang merasa menabrak seseorang seketika merasa terhuyung kebelakang kalo saja tidak ada yang meraih pinggangnya mungkin saja ia telah mencium lantai.

Ketika Melody memejamkan matanya ia tidak merasakan jatuh tetapi ia merasakan terpaan nafas seseorang mengenai wajahnya, seketika itu ia mendongak untuk melihat siapa orang yang sudah ia tabrak

"Degh.."

Sial ini jantung kok disko, aduh Melody jangan baper cuma natap dia doang.

Orang yang ditabrak Melody tadi seketika mengalihkan pandangan, entah mengapa mata itu terasa familiar, dengan segera ia melepas pinggang cewek itu.

Melody yang melihat itu hanya bisa menunduk dan menakupkan kedua tanganya di depan dada pertanda ia meminta maaf.

Cowok yang ia tabrak tadi hanya bisa mengernyitkan dahi bingung ada apa dengan cewek itu kok aneh begitu dan ya ia baru ingat dengan cewek itu pantas saja ia terasa familiar dengan mata itu

Flasback

Saat itu Arka baru selesai latihan band disekolahnya, ya Arka memang anggota band. ia merupakan vokalis band.

Ditengah perjalanan Arka pulang ia melihat seorang cewek yang tengah membantu seorang nenek nenek dalam menyebrangi jalan, Arka yang melihatnya seketika seperti terhipnotis oleh mata cokelat cewek itu.

Entahlah senyum cewek itu begitu menghangatkan namun seperti menyimpan rahasia yang mendalam, sedangkan mata cewek itu selerti selalu memberikan binar kebahagiaan walau lewat tatapan matanya.

Arka yang tersadar ketika melihat cewek itu pergi hanya bisa menghela nafas, kalo saja ia tadi membawa motor sudah ia ikuti cewek itu sayangnya ia membawa mobil, akibat ban motor kesayanganya bocor.

Flasback end

Arka yang melihat cewek itu telah menghilang hanya bisa menyunggikan senyumnya entahlah cewek itu membawa magnet tersendiri bagi seorang arkanio.

🍭🍭

Melody yang telah selesai membuang air kecil langsung menuju wastafel dan melepaskan kacamatanya, ia tidak min hanya saja itu tambahan penampilan nya saja.

Ia hanya menghela nafas gusar saat memikirkan kehidupan nya yang sekarang sangat jauh berbeda dengan hidupnya yang dulu.

Hanya karena sebuah kejadian 'itu' semua mampu merubah kehidupanya 180 derajat.

Penghianatan, kekecewaan, serta ditipu oleh orang terdekat itulh yang melody rasakan kala itu.

Ia yang selalu merasa bahagi serta selalu menebar senyum ramah kini harus sirna akibat sebuah kata 'PENGHIANATAN' ia sangat benci dihianati namun mengapa justru terjadi di dirinya.

Sungguh takdir memang tak adil, disaat ia memiliki seseorang mengapa mereka harus berkhianat.

"Kringgg...."

Melody tersadar dari lamunan masa lalunya, kala ia mendengar bel pertanda masuk telah berbunyi segera ia memakai kacamatanya dan pergi menuju kelasnya.

Ketika Melody dikelas ia segera duduk dibangkunya, melody mempunyai sahabat satu satunya yang tidak pergi disaat semua orang pergi menjauh darinya dan berkhianat.

"Eh Melody lo dari mana aja deh, udah tau bel udah bunyi lagian lo tadi ngapain cepet cepet ke kantin, laper sih laper Mel. tapi inget gue juga dong gue kn tadi har..." ucapan Dina sahabat Melody dipotong oleh suara guru yang masuk.

Sambil memberenggut Dina menjawab sapaan sang ibu guru. gagal sudah ia memberi siraman rohani ke sahabat satu satunya si biang yang hobi bikin orang kesel.

Melody yang melihat Dina menye menye hanya bisa menahan tawanya, Dina tak tinggal diam saat melihat Melody tertwa dengan segera mencubit pipi cuby Melody sehingga membuat Melody meringis, susah payah ia menahan ringisanya agar tak di dengar orang.

Yah Melody tidaklah bisu hanya saja oleh sebuah kejadian ia harus menutup diri terhadap orang orang anggap saja ia memiliki trauma masa lalu.

Hanya Dina dan keluarganya saja yang tahu bahwa ia tidaklah bisu dan satu lagi ia juga memiliki abang yang bersekolah sama denganya.

Ia sengaja mengambil beasiswa agar tidak banyak orang yg mendekatinya hanya karena apa yang di milikinya.

"Eh lo apa apaan sih bel sakit tau" tulis  Melody dikertas dan memberikanya ke Dina.

Dina segera membacanya dan memutar bola matanya dengan malas, masa hanya di cubit bisa sesakit itu lebay pikir Dina.

"Lo ma lebay Mel orang gak kuat juga, salah lo sendiri jg lh pipi kok cuby banget gue kan gregetan liatnya" ucap Dina sembari berbisik takut di dengar sang guru.

Dengan mengangguk agukan kepalanya Melody hanya bisa tersenyum hingga menunjukan kedua lesung pipinya.

Kalo tidak ada yang mau mengalah bisa panjang ni.

"Owh iya gue tunggu ya penjelasan lo, kenapa lo ninggalin gue? Awas lo" ucap Dina dengan nada mengancam.

Namun menurut Melody itu sangatlh lucu. sahabatnya ini terlalu overprotektif terhadapnya namun ia bersyukur bisa mempunyau sahabat seperti Dina.

bersambung

Tbc

avataravatar
Next chapter