Prabukusumo memiliki rencana yang baik, berpikir bahwa dia dapat menggunakan sisa hidupnya untuk menebus kesalahan kepada kekasihnya, tetapi apa yang dia lakukan sebelumnya tidak baik atau rahasia.
Pria ini tidak beruntung dan giginya ada di air minum.
Pada hari ini, setelah dinasti berikutnya, dia berencana untuk mengambil sesuatu yang baik untuk dikirim ke selir kesultanan hari ini, dan dia melihat Sudjiwo bergegas dengan cemas, "Ada apa?"
"Sultan, hal besar itu tidak baik, permaisuri dan Maduratna pergi ke istana selir kesultanan bersama-sama." Kakek Sudjiwo mengerti betapa sultan sangat peduli dengan selir kesultanan, dan tidak berani ceroboh ketika dia mendapat berita.
Wajah Prabukusumo menjadi pucat, dan dia dengan cepat teringat bahwa Ayuningsih juga tahu sebuah rahasia. Dia tidak peduli tentang apa pun, dan bergegas menuju istana selir kesultanan.
Kakek Sudjiwo hanya merasakan matanya berkedip dan orang-orang telah pergi, jadi dia bergegas mengejarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com