3 Bab 3

flashback

"Ayolah Eun Kyung-a temani aku di tempat kencan buta." pinta Seo Hyun teman satu rumahnya kepada Eun Kyung saat gadis cantik itu baru saja pulang bekerja.

"Kenapa harus aku? Kalau Joon Young oppa tahu aku datang ke tempat seperti itu, bisa gawat. Aku tidak mau mengambil resiko." tolak Eun Kyung.

"Lagi pula sebentar lagi aku akan menikah. Tidak sepantasnya wanita yang akan menikah pergi ke tempat seperti itu. Maaf Seo Hyun-a aku tidak bisa." ucap Eun Kyung.

Seo Hyun menundukkan kepalanya. Ia malas jika harus datang ke tempat itu sendirian. Pasalnya tempat kencan buta itu diadakan di sebuah Pub di pusat kota Seoul.

Eun Kyung merasa tidak enak tapi lebih baik seperti itu dari pada tunangannya berpikiran yang tidak tidak apalagi dua bulan lagi ia akan segera menikah. "Em... Aku akan coba bicara kepada Joon Young Oppa, tapi aku tak tahu ia akan mengijinkan atau tidak." usul Eun Kyung membuat Seo Hyun berbinar-binar.

"Baiklah. Ku harap Joon Young oppa mengijinkan mu. Lagi pula kau hanya menemani ku saja kok. Kau tidak akan ikut serta. Aku jamin."

Eun kyung mengangguk. "Kyaaa... gomawo Eun Kyung-a. Aku mencintaimu." Seo Hyun memeluk Eun Kyung dengan erat.

"Jangan dulu merasa senang. Aku kan tidak janji bisa ikut menemani. Semua keputusan ada di tangan Joon Young oppa." Seo Hyun mengangguk senang. "Arraseo."

***

"Oppa... Ehm apa aku boleh pergi bersama Seo Hyun malam minggu ini?" tanya Eun Kyung saat keduanya tengah makan malam bersama di Apartemen Joon Young.

"Pergilah." ucap Joon Young santai.

"benarkah? tapi seriusan kau mengijinkan aku pergi? Seo Hyun memintaku menemaninya untuk..."

"Iya pergi saja tidak apa apa. Seo Hyun sudah menelponku terlebih dahulu. Pergilah Eun Kyung-a."

Eum Kyung mengangguk. "Wah ternyata dia langsung menghubungi kakak. Thank you."

"Iya dia langsung menelpon ku tadi sebelum pulang." Eun Kyung tersenyum. Restu tunangannya sudah di tangan. "Kakak tidak marah aku menemani Seo Hyun ke acara kencan buta tsb." tanya Eun Kyung penasaran.

"Untuk apa aku marah. Lagi pula aku yakin hati dan matamu tidak bisa melirik pria lain selain aku. Jadi buat apa resah apalagi marah." jawab Joon Young membuat Eun Kyung sedikit kesal.

"Cih... Kakak kepedean." Joon Young tertawa. Ia mengacak acak rambut kekasihnya. Malam itu Joon Young meminta Eun Kyung untuk menginap.

Meski keduanya sudah setahun menjalin hubungan, tapi keduanya tidak langsung tinggal bersama seperti orang kebanyakan. Keduanya akan tinggal bersama jika sudah menikah kelak.

***

Keesokan harinya, seperti biasa Joon Young mengantar kekasihnya ke sekolah sebelum ia bekerja di RS. Setibanya di RS, Joon Young tiba tiba di ajak salah satu seniornya ke Singapura untuk mengikuti kongres yang akan di adakan selama 4 hari.

Awalnya Joon Young menolak tapi setelah bernegosiasi akhirnya ia pun terpaksa ikut menggantikan seniornya yang tidak bisa pergi karena anaknya sakit.

Joon Young pun kembali lagi ke Apartemen untuk membereskan barang barang yang ia butuhkan selama di Singapura. Barulah dalam perjalanan ke Bandara, ia menghubungi kekasihnya.

Eun Kyung kaget karena kekasihnya tiba tiba pergi ke Singapura. Tapi ia mengiyakan kepergian kekasihnya tsb. Sepulang dari mengajar, Eun Kyung bersiap siap untuk menemani Seo Hyun yang akan mengikuti kencan buta.

Tepat pukul tujuh malam, Seo Hyun membunyikan klakson mobilnya di depan rumah Eun Kyung. Eun Kyung yang tengah bersiap, segera mematut diri lalu keluar dari rumahnya menghampiri Seo Hyun.

"Heol~ Bagaimana mungkin kau yang tampak cantik malam ini? Bukan kah harusnya aku yang tampak cantik karena akan mengikuti kencan buta." ucap Seo Hyun melihat tampilan Eun Kyung yang tampak sederhana tapi kecantikannya luar biasa.

Eun Kyung tertawa. "Sudah ku katakan sebelumnya kau yakin mengajakku. Aku hanya tak ingin kau kalah saingan."

"Sialan kau." gerutu Seo Hyun. Mobil milik Seo Hyun pun segera melaju meninggalkan rumah Eun Kyung.

Sementara itu, Park Si Hoo tiba di sebuah pub & café untuk ikut merayakan pesta lajang yang diadakan oleh sahabatnya Yoon Do Joon yang akhir minggu ini akan segera menikah. Si Hoo yang baru saja pulang bekerja segera menemui sahabatnya untuk mengucapkan selamat.

Bersamaan dengan kedatangan Si Hoo, Eun Kyung dan Seo Hyun pun tiba disana. Kedua wanita cantik itu masuk ke dalam sebuah café. Eun Kyung duduk memisahkan diri sementara Seo Hyun duduk bersama seorang pria berjas yang telah menantinya.

Karena satu dan lain hal, Seo Hyun meminta Eun Kyung masuk ke pub yang berada di lantai bawah café untuk bergabung dengan teman pasangan kencan butanya tsb. Lagi lagi Seo Hyun memohon agar Eun Kyung menemaninya dan terjadilah suatu peristiwa yang tidak diharapkan.

***

"Sialan!" umpat Si Hoo sambil berjalan sempoyongan. Pandangan matanya mulai kabur. Tak jelas melihat jalan yang ada di depannya hingga berkali kali ia bertabrakan dengan pengunjung pub yang hilir mudik. Si Hoo terpaksa mabuk karena kalah saat bermain dengan teman temannya.

Hukumannya ia harus meminum beberapa gelas alkohol dan salah satu dari gelas yang di minumnya di bubuhi obat perangsang. Teman teman Si Hoo yang tadi ikut bermain sudah terlebih dahulu tepar di atas meja bar bahkan ada yang tergeletak di lantai.

Si Hoo berusaha membuat dirinya tetap sadar dan fokus. Ia berusaha berjalan keluar sambil memegangi tembok. Belum sempat menemukan pintu keluar, Si Hoo merasakan tubuhnya terasa sangat panas. Darahnya berdesir seperti air yang mendidih. Sesuatu dibawah sana langsung menegang. Membuatnya mengerang karena tak kuat menahan gairah yang harus segera dituntaskan.

Si Hoo mengerang kesakitan. Ia berusaha meremas tubuhnya sendiri untuk meredam hasratnya namun ia langsung menyambar seorang wanita yang tampak khawatir melihatnya. Wanita itu kaget dan berontak saat Si Hoo memeluknya dengan paksa sembari mencumbunya.

"Hummph…" Eun Kyung mencoba melepaskan diri dari pria yang hendak di tolongnya. Sayang saat berniat hendak menolong ternyata dirinya justru malah di seret ke sebuah kamar VIP yang terdapat di Pub tsb.

"Toloooong…Tolooong akuu…" teriak Eun Kyung saat si pria itu berusaha melepaskan pakaiannya. Air matanya terus mengalir. Ia terus berteriak dan meronta ronta berusaha melepaskan diri tapi tenaga si pria terlalu kuat untuknya. Pub itu sangatlah berisik dan seakan percuma Eun Kyung berteriak meminta tolong karena tak ada orang yang akan menolongnya. Meski pun ada yang mendengar teriakannya pasti akan di abaikan.

"Seo Hyun-a tolong aku...Aaakhh...." pekik Eun Kyung saat salah satu putingnya berhasil di hisap dengan kuat oleh pria tsb. Eun Kyung terus meronta ronta.

Bau alkohol menguar dari mulutnya. Eun Kyung berusaha memalingkan wajahnya tiap kali pria tsb mecoba mencium bibirnya tapi satu cengkraman kuat di leher membuat Eun Kyung terpaksa di cium oleh pria brengsek tsb. Bukannya Si Hoo tak mendengar teriakan wanita yang tengah di cumbunya tapi gairahnya yang sudah sangat terbakar yang menguasai tubuhnya membuatnya tak bisa berkutik.

Bayangan kekasihnya kini melintas di benaknya tak jua mengendurkan hasratnya ingin segera dipuaskan. "AAAAAKKKHHH!!!" pekik si wanita saat miliknya menerobos lubang sempit itu.

***

avataravatar
Next chapter