1 Masa Muda

'Berapa umurmu? '

Kalimat yang terlintas dalam benakku setiap kali melakukan perjalanan ke luar kota. Pertanyaan lain akan muncul setelahnya,

' Kerjaan apa yang kamu mau? '

' Mimpimu sudah sampai mana? '

' Kamu bahagia sekarang?'

Setelah berdamai dengan batinku. Kesimpulan muncul dalam pikiranku.

' Penyesalan apa yang kamu sesali, dan membuatmu seperti sekarang ? '

dan aku akan menjawab,

' Hidupmu itu normal, kelaluanmu itu wajar, tapi kesadaranmu itu kemana? '

Aku hilang arah. serasa aku tidak memiliki iman yang kuat pada Tuhan ku. Ketika aku bicara baik, emosiku mendorongku untuk berbicara baik. Dan perbuatanku seakan berusaha baik karena aku berbicara hal baik. Apakah itu sesuatu yang benar?

Ketika emosiku menggodaku, aku bernegosiasi dengan batinku. Terkadang itu menyenangkan, adakalanya itu melelahkan. Aku mungkin tipikal orang yang berusaha menyamankan hati ketika mengambil keputusan. Adakalanya aku merasa perlu berdamai dengan perasaan masalalu. Aku melupakan masalalu. Aku mengatakan aku memaafkan masalalu dan memaafkan diriku. Namun saat aku merasa emosi terhadap sesuatu, perasaan marah terhadap diriku itu tersenyum kemudian berbisik padaku.

'kamu terluka, luka itu telah sembuh. Ingatanmu memudar dengan berjalannya waktu. Tapi perasaanmu tidak memudar secepat itu. Tubuhmu, juga hatimu masih merasakan luka itu. '

Apakah kamu tau tentang merelakan? Apakah kamu tahu makna Ikhlas?

ketika aku mengingat masalalu kata - kata itu yang dapat mengendalikanku dari sebuah emosi. Aku tidak tahu masa muda seperti apa. Tapi aku yakin dengan pasti masa muda itu tidak akan pernah mati saat seseorang terus berjalan dengan keyakinan dan ambisi. Aku tidak memiliki ambisi yang cukup kuat saat ini. Tapi aku tidak mau mengambil keputusan yang membuatku menyesal kelak.

Aku hidup dengan masa mudaku. Aku menikmati setiap perjalanan dan cerita-cerita harapan. Mungkin aku akan menjaga mimpi-mimpiku sampai orang-orang disekitarku merelakanku dan ambisiku membuatku bergerak ke arah mimpi-mimpiku.

Seperti kata mereka, aku akan selalu memulai kehidupanmu karena diriku. Hidupku milikku. Dan aku tahu, cintaku juga sebuah anugrah untuk diriku.

avataravatar
Next chapter