Alfatih segera memarkirkan sepeda di bawah pohon jati di mana dia biasa memandang ke arah batu yang selalu digunakan oleh Aurel untuk melakukan voice note. Dia mencoba memandang sekeliling mencari sosok gadis yang sudah sangat ia kenal secara kebiasaan hariannya. Beberapa menit berlalu namun Al Fatih masih belum menemukan orang yang dia cari selama ini. Dia mencoba menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menyesali keputusannya untuk datang ke hutan lindung tersebut. Ia yakin kalau Aurel masih syok dengan kejadian semalam dan ia pasti lebih memilih tinggal di rumah.
Alfatih segera mengambil ponsel dan dia mencoba mencari sosial media milik Aurel yang baru ditemukan berdasarkan laporan dari anak buahnya. Alfatih tersenyum melihat postingan orang yang ia kagumi secara diam-diam hari ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com