***
"Ale," panggilnya bergetar. Jantungnya bergemuruh kencang. Gadis itu menatapnya dengan sayu. Bibirnya masih bergetar dan dengan suara serak, Aletta menjawab, "Kenapa?"
"Pengaman... tidak ada pengaman," ujar Arkhano nelangsa.
Aletta terdiam sejenak. Dia menatap Arkhano yang nelangsa dengan serius. "Ah kalau itu... minggir dulu," ujarnya mengusir Arkhano agar tak menjegal tubuhnya terlebih dahulu. Pria itu menggeser tubuh, membiarkan Aletta berguling ke kanan dan membuka laci kecil di samping tempat tidur. Arkhano menelan saliva ketika melihat bagian tubuh belakang Aletta yang bergoyang-goyang dan terlihat sangat jelas dari sini. Tangannya otomatis langsung terangkat, ingin menyentuh bokong seksi itu, namun gadisnya keburu berbalik sembari memegang satu kotak pengaman.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com