1 01

Mataku masih pekat. Tubuhku sangat lelah. Semalam aku tertidur sangat larut malam. Kutatap jam wecker di meja belajarku. Tepat jam 8.30. Untung saja hari ini libur, jadi aku bisa istirahat penuh. Kututup lagi mataku untuk melanjutkan tidurku.

Panggilan ibu kini membuatku kaget. Entah itu sangat dekat sekali ditelingaku. "Liiiaaa,, banguuunn," panggilnya.

Aku bergegas bangun dan beranjak dari tidurku. Aku tidak ingin lagi dapat omelan keras dari ibuku. Penglihatanku masih agak buram. Sesekali aku hampir menabrak barang-barang rumah. "Kamu itu kenapa? Begadang lagi semalam!" celoteh ibu saat aku baru saja menduduki meja makan. "Sebaiknya kamu pergi mandi dulu, tidak baik anak cewek mandi kesiangan." lanjut celoteh ibu.

Kuturuti apa yang ibu mau. Dua atau tiga guyuran air membasahi tubuhku. 'Bbrrrr' dingin sekali air pagi ini. Setelah mandi aku kini bersolek mendandani wajahku dengan berbagai alat make-up yang kupunya.

"Liiiaaaa, makaaann," teriak lagi ibuku. Memang ibu sering berteriak seperti itu. Mungkin dari lahir ibu sudah memiliki bakat tersebut. Jadi aku juga dapat bakat yang seperti itu. "Iya bu!" jawabku yang masih berdandan. Tatapanku masih ke arah cermin. Mulailah kukagumi diriku yang tampak cantik ini. Lamunanku kini buyar karena panggilan ibu lagi, "Liiaaa, cepaatt. Nanti dingin,".

Makanan yang dibuat ibuku memang sangat enak. Ada ayam goreng, nasi goreng, sayur bayam, sayur bening, dan ada buah-buahan segar dan makanan lain yang kini berada diatas meja makan. Makanan itu kusantap dengan sangat tenangnya. "Kakak dimana bu?" tanyaku pada ibu. "Ah, kamu kan tahu kakakmu kalau jam segini. Dia masih tidur di kamarnya,". Setelah mendengar jawaban ibu, kulanjutkan lagi makanku. Selang beberapa menit, aku telah menghabiskan makanan yang ada di depan mataku itu tanpa ada yang tersisa walaupun dibantu ibu dan Mbok Ijah dan tentu juga Si Manis kucingku. "Bu, ayah kapan pulang?" tanyaku pada ibu yang saat itu melahap makanannya. "Minggu depan," jawabnya. "Oh, kalo ayah nelpon bilang oleh-oleh untuk Lia yah bu, oh ya Lia mau belanja dulu di Mall, mungkin ibu mau nitip sesuatu?" balasku lagi. "Emm, iya, nanti ibu bilangin ke Bapak. Ibu mau sate Pak Paijo, kamu beliin ibu yah. Tapi harus cepat pulang, bantu ibu beres-beres di rumah. Hati-hati yah."

Aku lalu menyuruh Pak Budiman yang sebagai hansip multitalent itu mengeluarkan mobil yang akan kupakai ke Mall. Kuluncurkan mobil merah kesukaanku itu menuju mall yang sekitar 4 kilometer dari rumah milikku. Dijalan kulihat lampu lalu lintas berwarna merah menandakan aku harus menghentikan mobilku. Seorang anak kecil dengan wajah cemong mulai melantunkan lagu-lagu yang sekarang jadi trending topic di televisi di samping kaca mobilku. Diiringi sebuah alat yang terbuat dari kaleng-kaleng bundar yang disusun rapi sehingga menghasilkan suara 'cring criing criing'. Aku mengeluarkan uang 10 ribu dari dompetku. Kuberikan setelah dia menyelesaikan lagu yang dimainkannya.

Hari ini sangat macet, butuh waktu 3 jam sampai di tempat tujuan. Kulihat kesana kemari apa yang menarik perhatianku saat aku sudah ada didalam mall yang besar ini. Berbagai bahan jualan ada disini. Pakaian, sepatu, handphone, bahkan tempat bermain-main juga ada. Pandanganku tertuju pada pakaian yang ada disana. Kupilih-pilih pakaian yang paling menarik hatiku. Seseorang menepuk pundakku, sontak aku menghadap ke arah orang itu.

"Lia, kamu Lia kan," tanyanya. Kulihat sejenak wajahnya. Tampak aku mengenalnya. "Siska?" kubalas. "Iya, ini aku. Astaga, kamu dari mana saja, lama baru ketemu, apa kabar?". tanyanya kembali sambil menyalami lalu memelukku. "Baik. Aku kemarin pindah ke luar kota, kamu apa kabar?" jawabku. "Alhamdulillah baik saja," ucapnya.

Lama kami berbincang-bincang di kafe miliknya. Dia sudah menjadi orang besar di tempat ini. "Wah Sis, aku harus pulang dulu. Ibu mungkin sudah menunggu dirumah. Oh ya, aku minta nomer hapemu biar kita bisa berkomunikasi". Aku meluncurkan mobilku setelah aku permisi pamit pada Siska. Nomer hapenya sudah tercatat didalam kontak hapeku.

***

avataravatar
Next chapter