webnovel

Kabur

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Xue Miaomiao." kata Zhong Haotian menghentikan Xue Miaomiao agar tidak melanjutkan perkataannya.

Xue Miaomiao menyadari bahwa Zhong Haotian sudah mulai kehilangan kesabaran karena mendengarnya berbicara, seketika Xue Miaomiao berhenti bicara dan mempersilahkan Zhong Haotian untuk bicara, "Silahkan bicara tuan Zhong."

"Aku ingin bicara tentang masalah Sangren, kamu…"

"Tuan Zhong tenang saja, aku pasti dapat menemukan pembunuh Sangren dengan cepat dan membuatnya tenang di sana. Aku tidak akan membiarkan Sangren mati begitu saja!" sumpah Xue Miaomiao kepada Zhong Haotian sambil menggertakkan giginya karena sudah membulatkan tekadnya.

Zhong Haotian mengerutkan alisnya sambil melihat ke arah Xue Miaomiao lalu bertanya, "Kenapa kamu mau melakukan semua ini?" Zhong Haotian keheranan mengapa Xue Miaomiao mau melakukan semua itu. Ia berkata dalam hati, 'Kenapa demi mencari Sangren dia keluar padahal dia sedang demam tinggi hingga 40 derajat. Ia juga di dorong ke dalam sumur hingga hampir meninggal gara-gara menemukan Sangren. Dia bukan anak buahku, lalu kenapa dia mau melakukan semua itu?'

Xue Miaomiao tersenyum lalu menjawab dengan santai, "Karena aku menyukai tuan Zhong sehingga aku rela melakukan apapun, bahkan jika nyawaku adalah taruhannya."

'Xue Miaomiao, dia pasti sudah terlalu banyak membaca novel romantis.' pikir Zhong Haotian dalam hati.

Tiba-tiba ibu dari Zhong Haotian menelpon dan mengatakan bahwa dia sudah mengaturkan kencan buta untuknya dan menyuruh Zhong Haotian untuk pergi sekarang juga.

"Ma, aku dua hari ini sangat sibuk tidak ada waktu untuk melakukan hal itu." kata Zhon Haotian sambil mengerutkan alisnya.

Mendengar jawaban anaknya, ibu dari Zhong Haotian menjadi geram dan berkata, "Haotian, Xia Sang sudah meninggal, anjingnya pun juga sudah mati. Apa kamu masih tidak mengerti juga? Itu adalah pertanda dari langit bahwa perjodohan kalian sudah berakhir sampai di sini. Kenapa kamu tidak mau mendengarkan nasehat mama, apa kamu mau membuat mama meninggal karena selalu marah-marah? Mama…"

Ini bukan pertama kalinya ibu dari Zhong Haotian mengatakan hal semacam itu.

Zhong Haotian akhirnya menyetujui permintaan ibunya lalu menutup telepon, saat itu dia baru menyadari bahwa Xue Miaomiao sedang melihat ke arahnya.

"Tuan Zhong, apa keluarga anda mengaturkan kencan buta lagi? Bawa aku ke sana, aku yakin kencan buta itu akan berakhir dengan sangat cepat."

"Kamu menguping pembicaraanku di telepon?" kata Zhong Haotian dengan nada dingin.

Xue Miaomiao segera menyangkalnya dengan menggelengkan kepala lalu berkata, "Tidak, aku tidak menguping. Tapi suaranya terlalu keras, anda harus mengganti ponsel itu, iya harus ganti ponsel. Pasti ada yang salah dengan ponsel tuan Zhong."

Zhong Haotian melihat ponsel yang sedang di tangannya. Ponsel itu adalah ponsel dengan tipe yang sama dengan milik Xia Sang tapi sekarang dia menggunakannya seorang diri.

  ...

Pada akhirnya Xue Miaomiao ikut ke tempat kencan buta yang diatur oleh ibu dari Zhong Haotian, bukan karena Zhong Haotian menyetujui saran Xue Miaomiao tapi dia sendiri yang bersikeras mengikuti Zhong Haotian.

Kencan buta kali ini berada di tempat minum kopi yang mewah dan pasangan kencan buta Zhong Haotian sudah tiba terlebih dahulu. Wanita itu berdandan dengan cantik, terlihat benar-benar menganggap kencan buta ini sangat penting.

Saat melihat kemunculan Zhong Haotian, sorot mata wanita itu terlihat bahagia tapi setelah melihat Xue Miaomiao yang berjalan di sebelah Zhong Haotian sorot mata bahagia itu seketika menghilang.

"Halo tuan Zhong, saya adalah anak dari pemilik perusahaan Xiang Shi. Salam kenal."

Kata Xiang Wanwan memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya untuk mengajak bersalaman tapi Zhong Haotian tidak menyalami tangannya, hanya tersenyum kecil lalu duduk.

'Sepertinya Xiang Wanwan tidak berhasil menarik perhatian Zhong Haotian.' pikir Xue Miaomiao dalam hati sambil mengulukan tangannya lalu menyalami Xiang Wanwan.

"Kamu siapa?" tanya Xiang Wanwan sambil menarik tangannya kemudian mengelapnya dengan tisu seolah dia baru saja menyentuh benda yang kotor.

"Aku? Aku adik tuan Zhong. Aku datang untuk melihat calon kakak iparku." kata Xue Miaomiao sambil mengangkat bahunya lalu menarik sebuah kursi dan duduk.

Xiang Wanwan mencibirkan bibir lalu melihat ke arah Xue Miaomiao seolah jijik. Dia mengetahui bahwa adik Zhong Haotian adalah seorang gadis yang cantik dan manis, bukan gadis kampungan seperti Xue Miaomiao tapi Xiang Wanwan tidak berani mengatakan apa-apa karena Zhong Haotian tidak mengatakan apapun setelah mendengar Xue Miaomiao mengaku sebagai adiknya.

"Saya dengar tuan Zhong menyukai kopi tanpa gula, saya sudah memesankannya untuk tuan." kata Xiang Wanwan sambil melihat ke arah Zhong Haotian.

Zhong Haotian tidak menjawab ataupun memberi respon apapun, dia hanya duduk di sana dan membuat Xiang Wanwan merasa canggung. Saat kopi datang, Xiang Wanwan ingin memberikannya kepada Zhong Haotian tapi Xue Miaomiao mengambilnya terlebih dahulu.

Dia meminum kopi tanpa gula itu lalu menjulurkan lidahnya karena kepahitan dan berkata, "Apa ini, rasanya tidak enak."

"Itu adalah kopi yang saya pesan untuk tuan Zhong. Kamu bisa memesan minuman sendiri kan? Dan tolong pindah ke meja lain." kata Xiang Wanwan sambil membuka matanya dengan lebar dan melihat ke arah Xue Miaomiao. 

Xue Miaomiao mengangkat bahunya lalu membawa gelas kopi yang baru diminumnya lalu pindah ke meja sebelah dan dengan maksud baik berkata, "Nona Xiang, aku beritahu ya. Tuan Zhong menyukai teh, bukan kopi yang pahit seperti ini."

Zhong Haotian mengangkat alisnya lalu bangkit berdiri dan pergi ke kamar mandi.

Setelah melihat Zhong Haotian pergi, Xiang Wanwan memukul meja lalu berdiri dengan nada marah berkata kepada Xue Miaomiao, "Adik tuan Zhong baru masuk SMP, siapa kamu sebenarnya!?"

Xue Miaomiao dengan sengaja membuat Xiang Wanwan marah dengan menjawab, "Aku? Tentu saja aku bukan adik kandung tuan Zhong, jadi aku teman wanitanya. Dengan sifat tuan Zhong yang seperti itu mana mungkin dia akan membiarkan wanita mendekatinya jika bukan karena kami memiliki hubungan spesial."

Mendengar jawaban Xue Miaomiao tentu saja Xiang Wanwan menjadi marah, dia melihat ke arah Xue Miaomiao dari ujung kaki hingga ujung kepala lalu berkata, "Tidak mungkin! Tuan Zhong tidak mungkin menyukai wanita seperti dirimu, aku tidak percaya dengan perkataanmu." tiba-tiba Xiang Wanwan teringat dengan perkataan ibunya dan menahan amarahnya lalu kembali duduk.

Xue Miaomiao mencibirkan bibirnya lalu melihat ada bayangan hitam di atas kepala Xiang Wanwan dan dengan nada serius berkata, "Nona Xiang, anda boleh tidak percaya dengan perkataanku yang tadi tapi anda harus percaya dengan perkataanku kali ini. Di rumah anda ada yang baru meninggal kan? Aku ingatkan, sebelum 7 hari lewat dari hari kematiannya, orang itu bisa datang kembali dan mencari orang-orang yang memperlakukannya dengan tidak baik semasa hidupnya. Anda harus berhati-hati."

Xiang Wanwan yang mendengar ucapan Xue Miamiao langsung terdiam, wajahnya menjadi pucat pasi. Beberapa hari yang lalu pengurus rumah Xiang Wanwan baru saja meninggal dan meninggalnya belum sampai 7 hari. 'Bagaimana dia bisa tahu?' pikir Xiang Wanwan dalam hati.

Seolah mengetahui apa yang dipikirkan oleh Xiang Wanwan, Xue Miaomiao tersenyum licik lalu berkata, "Tidak perlu bertanya dari mana aku mengetahui hal itu, aku dapat melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang awam. Orang yang baru saja meninggal itu selalu mengikuti anda, aku sarankan agar anda 2 hari ini tinggal di dalam rumah jangan kemana-mana jika tidak ingin terjadi hal buruk."

"Omong kosong!" kata Xiang Wanwan. Ia melihat ke kanan dan kirinya lalu dia dapat merasakan udara dingin di sekitar lehernya dan melanjutkan perkataannya, "Aku tidak mempercayai omong kosongmu!" kata Xiang Wanwan lalu bangkit berdiri dan pergi dari tempat Xue Miaomiao. Tapi baru berjalan beberapa langkah, Xue Wanwan sudah terjatuh.

"Lihat kan, itu ulah hantu itu." kata Xue Miaomiao.

"Katakan kepada tuan Zhong aku tidak enak badan jadi pulang terlebih dahulu dan untuk ganti kencan buta ini akan di lakukan lain hari." kata Xiang Wanwan dengan ketakutan lalu segera bangkit berdiri dan keluar dari tempat itu.

"Seorang wanita kota tapi nyalinya kecil. Dengan sepatu setinggi itu jatuh bukan hal yang aneh kan?" kata Xue Miaomiao seolah tidak percaya dirinya dapat dengan mudah mengerjai Xiang Wanwan. Melihat Zhong Haotian kembali membuat Xue Miaomiao tersenyum ke arahnya.

Next chapter