5 Tidak Menghormati yang Tua

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat ini adalah kali pertama bagi Aaron Huo bisa memakan masakan Emily Ling. Ia tidak menyangka gadis tamak dan murahan ini masakannya begitu enak. Ia bertanya pada dirinya sendiri. 

Selama ini aku selalu memakan makanan yang enak, tapi aku sama sekali tidak menyangka malah tertarik dengan masakan rumah yang Emily Ling buat dengan sangat sederhana.

Tumis rebung pun tidak ada dagingnya, namun terlihat sangat segar sehingga membuat orang yang menelan makannya merasa ketagihan untuk kembali makan.

Telur kukus dengan daging cincang di atasnya. Ini seperti puding yang empuk dan rasanya sangat enak.

Daging dongpo, dengan kulitnya yang tipis dan empuk, warnanya merah, rasanya sangat lembut dan kuat. Sedap tapi tidak berminyak, ia bisa makan semangkuk besar nasi dengan sop.

Pare yang diolah dengan irisan daging, tidak ada rasa pahit sedikit pun pada pare yang ia masak. Justru yang terasa adalah sari dagingnya yang bercampur dengan pare. Dan yang paling langka adalah rasa parenya menjadi renyah dan empuk, sehingga membuat orang bertanya-tanya bagaimana cara memasaknya.

Kini telur kukus dengan daging cincang tersisa kurang dari setengahnya. Emily Ling langsung mengambilnya dari depan Aaron Huo, lalu meletakkannya di depan Sean sambil melihat Aaron Huo, "Sean."

Aaron Huo menelan air liur sambil kembali melihat makanan yang diberikan kepada Sean itu. Ia tidak mungkin berebut makanan dengan seorang anak kecil.

Acara makan kali ini terasa sangat sepi, sesekali hanya terdengar suara sumpit yang menghantam bagian atas piring. Di antara mereka tidak ada satupun yang berbicara. Tetapi makanan yang ada di atas meja, semuanya dimakan sampai habis dan tidak ada yang tersisa.

Emily Ling dengan sedikit jijik melihat Aaron Huo, Bukankah pak tua ini tidak mau melihatnya? Dalam hati Emily Ling merasa sedikit tidak rela jika Aaron Huo memakan makanan yang paling banyak, bahkan Aaron Huo sampai menambah nasinya tiga mangkok.

Aaron Huo berpura-pura tidak melihatnya, setelah selesai makan ia malah merasa menyesal. Makanan ini mengandung ribuan kalori. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berolahraga supaya bisa membakar semua kalori yang ada dalam makanan yang sudah ia makan.

Namun, dalam waktu dekat ini ia tidak memiliki rencana perjalanan jauh, ia juga tidak ada jadwal syuting. Sehingga sesekali ia merasa lebih baik bisa memanjakan diri dengan memakan makanan yang banyak.

Sean menatap kakeknya dalam diam. Kakek makan sangat sedikit setiap hari. Ibu bilang kakek seorang bintang dan ingin tetap menjaga berat badannya. Tapi kenapa Kakek makan begitu banyak hari ini?

Emily Ling mencuci piring dan sumpit, membersihkan meja makan yang kotor, dan mengeluarkan tiga cangkir yogurt yang baru saja dibuat. Ada beberapa buah segar di atasnya. Sepertinya, jika ada orang lain yang melihatnya, orang tersebut pasti akan menggigit jarinya karena ingin sekali memakannya.

Saat itu Sean sedang duduk di sofa sambil menonton Peppa Pig. Tiba-tiba Aaron Huo datang dan langsung merampok remote control yang dipegang oleh Sean Ling. Begitu ia berbaring di sofa, Sean didesak sampai ia harus bergeser hingga ke ujung sofa.

Aaron Huo mengganti saluran dan menonton pertandingan bola basket di saluran olahraga. Ia tertawa sambil makan dendeng yang ada di tangannya.

Sean hanya bisa melihat dendeng yang ada di tangan Aaron Huo dan menjilat bibirnya karena ingin makan, tetapi ia tidak berani meminta makanan itu pada kakeknya. Karena mami pernah bilang padanya bahwa orang dewasa tidak suka anak-anak yang tamak.

Menyaksikan adegan seperti ini, dalam hati Emily Ling marah sambil menggertakkan giginya. Apa pantas dia disebut orang tua. Apa pantas disebut seorang kakek! Si Aaron Huo itu bajingan yang tidak pantas untuk dihormati! Apalagi dengan sikapnya yang suka menindas anak kecil seperti itu!

Emily Ling mengambil secangkir yogurt yang seharusnya diberikan kepada Aaron Huo dan langsung menuangkannya ke toilet. Saatnya minum yogurt. Emily Ling memegang dua cangkir yogurt dengan campuran buah. Satu cangkir untuknya dan satu cangkir lagi untuk Sean. 

Mereka berdua duduk bersama untuk minum yogurt sambil menonton TV. Sambil berbisik dan tertawa mereka terlihat sangat dekat satu sama lain. Di sisi lain Aaron Huo mengerutkan keningnya melihat kedekatan mereka berdua. Entah mengapa dalam hati ia merasa sedikit cemburu. 

Aaron Huo merasa sedikit canggung, kemudian pun bertanya pada Emily Ling, "Mana punyaku?"

Emily Ling menjawab dengan sesuka hatinya, "Di dapur."

Aaron Huo percaya begitu saja, ketika ia tahu bahwa Emily Ling sendiri yang telah membuat yogurt itu, ia merasa sangat ingin menikmatinya. Keterampilannya dalam memasak membuat Aaron Huo memiliki banyak harapan untuk bisa menikmati yogurt itu.

Ia sama sekali tidak menyangka, begitu sampai di dapur untuk mengambil yogurt, ia melihat mesin yogurt tampak bersih. Diletakkan di mana yogurt milikku itu?

Sang kaisar film marah, "Emily Ling, baiklah. Aku akan memberimu akomodasi dan makanan, dan aku akan memberimu uang saku. Kamu bahkan tidak tahu bagaimana memperlakukanku dengan secangkir yogurt! Ibumu tidak pernah mengajarimu untuk menghormati yang tua dan mencintai yang muda, ya!"

"Ibuku mengajarkannya, tapi Ayahku tidak." Ucap Emily Ling sambil tersenyum cerah.

Emily Ling melanjutkan, "Karena kamu mengatakan harus menghormati yang tua dan mencintai yang muda, aku langsung tahu bahwa ada seorang Kakek yang merebut sofa dari cucunya dan memakan makanannya sendiri tanpa memberikannya kepada cucunya. Apakah menurutmu Kakek yang seperti itu memiliki sopan santun?"

Aaron Huo menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan untuk menahan amarahnya. Wajahnya yang tampan itu seketika langsung berubah menjadi suram.

avataravatar
Next chapter