9 Sepertinya Diikuti Seseorang

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Sepertinya di seluruh daratan China ini, tidak banyak artis yang bisa mengubah suaranya sendiri ketika melakukan syuting. Bahkan para artis yang sudah senior pun belum memiliki kemampuan bicara berdialog sebagus itu.

Beberapa aktris generasi muda bahkan tidak melafalkan dialog mereka sesuai dengan yang ada di dalam naskah. Hanya ada beberapa dialog saja yang mereka hafalkan.

Bahkan, dialog yang dilakukan oleh Stephie Luo dan Dion Gu, jika diperhatikan dengan baik, dari keseluruhan pengucapan mereka masih ada yang bermasalah karena masih terdengar dialek pada pengucapan mereka saat melakukan syuting.

Sehingga di tahap selanjutnya, harus ada pengisi suara khusus untuk memperkuat karakter yang mereka perankan. Kemampuan pelafalan Emily Ling benar-benar sangat luar biasa!

Ini baru yang dinamakan bintang yang bersinar terang dalam periode kali ini. Ia mampu mengucapkan setiap kata dengan jelas dan sama persis seperti yang ada di dalam naskah.

Luar biasa! Hal ini benar-benar sangat luar biasa!

Tidak hanya Alex Wen, bahkan wakil sutradara, produser, dan penulis skenario, tetapi kru bagian kamera dan staf yang ada di sebelahnya juga terkejut ketika melihat kemampuan Emily Ling saat melakukan syuting. Bahkan, tanpa sadar mata mereka melotot dan mulut mereka terbuka lebar.

Dion Gu yang saat itu ada di sebelah sedang melihatnya. Tatapan matanya menunjukkan sedikit ketertarikan. Ia menarik sudut mulutnya, dan senyuman dingin terlukis di wajahnya.

Apa mungkin karena kepalanya habis terbentur, sehingga dia bisa memiliki kemampuan akting yang sangat bagus seperti ini? Atau mungkin ada orang yang diam-diam mengajarinya? Tanya Dion Gu dalam benaknya

Kemampuan Emily Ling dalam berakting dan berdialog ini setara dengan para aktor yang sudah memiliki pengalaman selama empat, atau lima tahun terjun dalam dunia hiburan.

Jika Emily Ling memang memiliki kemampuan tersebut, bisa dikatakan bahwa ia adalah orang yang jenius.

Awalnya, Alex Wen mengatur dua adegan untuk dilakukan oleh Emily Ling pada hari ini. Setelah selesai melakukan adegan syuting, Alex Wen ingin menyuruh Emily Ling segera pergi dari lokasi syuting supaya tidak sampai membuat masalah dengan anggota kru.

Setelah melakukan syuting sebuah adegan, ia merasa ragu-ragu dan bertanya kepada Tommy Lu yang merupakan wakil sutradara, "Apa mungkin dengan adanya Aaron Huo dalam adegan kali ini, sehingga bisa membuat kemampuan akting Emily Ling terlihat bagus?"

Tommy Lu juga merasa heran, ia pun menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Mungkin? Bahkan jika Aaron Huo mengajari dia, akting bukanlah sesuatu yang bisa diasah hanya dalam waktu semalam. Namun, beda halnya dengan aura yang terpancar dari dalam hati."

"Aktor yang memiliki aura bagus pun terkadang kemampuannya dalam berakting masih terbata-bata. Kamu lihat kemampuan yang dia miliki benar-benar sudah matang. Hanya dengan sedikit rangsangan saja, kemampuan aktingnya sudah terlihat sangat bagus seperti itu."

"Yang kamu katakan ini bahkan tidak jelas. Kamu masih belum bisa move on dari drama Xianxia, ya? Bahkan Stephie Luo hampir tidak bisa mengimbangi akting yang dia lakukan. Sepertinya kemampuan Stephie Luo ditekan oleh aktinya Emily Ling yang sangat bagus!" Ucap Alex Wen sambil berdecak heran.

"Sudah pasti ditekan, tapi yang dia lakukan itu untuk mengimbanginya. Aku selalu merasa, dia sengaja menekan lawan mainnya supaya dirinya sendiri bisa terlihat mendominasi." Kata Tommy Lu.

Mereka berkumpul dan menonton ulang video hasil rekaman dengan hati-hati. Dengan ekspresi yang serius, mereka melihat tayangan yang ada di layar.

Setelah selesai pengambilan satu adegan, sikap Alex Wen terhadap Emily Ling tiba-tiba berubah. Alex Wen adalah orang yang mencintai bakat. Selama kemampuan akting si aktor maupun aktris bagus dan karakternya tidak terlalu buruk, maka sikap Alex Wen terhadap orang tersebut juga akan baik.

Namun, tetap saja sikap Emily Ling tidak bisa dibenarkan karena kemampuannya yang bagus dalam berakting. Karena sikap sutradara telah berubah, sehingga semua staf yang semula meremehkannya kini mereka justru mengikuti sutradara dan tidak berani lagi meremehkan Emily Ling.

Dari kejauhan, Stephie Luo menatap Emily Ling yang sudah menghapus riasan wajahnya, kemudian ia pun mengambil tasnya dan pergi sendirian. Tatapan matanya kepada Emily Ling terlihat rumit. 

Kemudian Stephie Luo melihat ke arah Dion Gu. Ia menyadari bahwa tatapan Dion Gu juga mengarah pada Emily Ling. Saat itu ia merasa hatinya terasa semakin tidak nyaman.

Hari ini, Stephie Luo rasanya seperti dihancurkan oleh 'sampah' yang tidak berguna. Ia sangat tidak berguna dan bahkan tidak lulus SMA. Stephie Luo bisa dengan jelas merasakan bahwa kemampuan aktingnya tidak sebaik Emily Ling.

Bahkan, Dion Gu juga hanya bisa menerima kenyataan bahwa kemampuan akting Emily Ling memang sangat bagus. Selama Stephie Luo bekerja keras, aktingnya pun pasti bisa menekan Dion Gu.

Hari ini Emily Ling sudah menyelesaikan empat adegan syuting, semua orang merasa sangat puas dengan kinerjanya. Ia seolah telah menampar pemikiran semua orang yang meremehkannya. Ia sangat senang sampai tidak bisa menahan diri untuk tidak menyenandungkan sebuah lagu.

Ketika Emily Ling keluar, saat itu jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Setelah Zacky Zhou menjemput Sean, ia mengatakan bahwa ada urusan di rumah dan tidak bisa menjemput Emily Ling. 

Saat itu Emily Ling baru sadar bahwa uang yang ada di dalam kartu ATM miliknya hanya tersisa kurang dari 500 Yuan, sehingga ia hanya bisa naik subway untuk bisa pulang.

Setelah turun dari subway, ia masih butuh waktu lebih dari sepuluh menit untuk sampai di perumahan. Pada jam segini, sangat jarang ada orang yang masih berjalan kaki sendirian di pinggir jalan.

Terlebih lagi, kawasan perumahan kelas atas kediaman Aaron Huo sangat tenang dan terpencil, namun penghijauan yang ada di sana juga sangat bagus. Terdapat pagar tanaman hijau yang lebat di kedua sisi jalan.

Di bawah lampu jalan yang redup, ia sedikit takut melihat orang. Emily Ling terus berjalan, detak jantungnya pun semakin cepat. Ia selalu merasa ada yang mengikutinya sejak tadi. 

Kemudian, ia pun mengeluarkan ponselnya. Namun, ia tidak mengenal siapapun di sini, hingga akhirnya ia bisa menghubungi Aaron Huo sambil merendahkan suaranya, "Ayah di mana? Sepertinya aku sedang diikuti oleh seseorang. Bisa tidak Ayah turun untuk menjemputku."

avataravatar
Next chapter