7 Membesarkan Anak Lebih Baik Daripada Memelihara Babi!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Akhir-akhir ini, setiap hari Sean Ling selalu bersama Emily Ling. Begitu memikirkan maminya yang tidak bisa menjemputnya malam ini, perasaan anak kecil ini sedikit sedih. Tapi ia tetap menganggukkan kepalanya setelah mendengarkan perintah dari ibunya, ia memang sangat bijak dan mengerti bagaimana kondisinya saat ini.

Sean pun berkata, "Mami sudah bekerja keras. Sean akan belajar dengan rajin. Mendengarkan apa kata guru dan juga menyayangi teman-teman Sean di sekolah. Mami jangan khawatir."

Emily Ling mencium pipi Sean Ling yang kecil. Setelah melihat Sean Ling masuk ke gerbang sekolah dan melambaikan tangannya kepadanya. 

Ketika Sean sudah berjalan cukup jauh dari maminya, namun ia tetap tidak bisa memalingkan kepalanya untuk tidak melihat maminya.

Sebagai seorang ibu, Emily Ling menatap kepergian Sean dengan berlinang air mata. Dalam hatinya ia berkata, Membesarkan seorang anak lebih baik daripada memelihara babi! Kenapa pergi begitu saja?

Setelah itu Emily Ling pun masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan gedung sekolah Sean Ling. 

Setelah mengetahui bahwa maminya sudah pergi, Sean Ling berlari keluar dengan tenang dari belakang perosotan. Ia melihat mobil maminya semakin lama semakin menjauh darinya, perlahan matanya penuh dengan air mata. Ia mengangkat tangan kecilnya dan dengan penuh tenaga ia melambaikan tangannya ke arah kepergian maminya.

Ketika para kru melihat Emily Ling datang, sikap para kru terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. Mereka tidak lagi bersikap ramah seperti dulu. Tidak menyapa dan tidak ada yang bicara dengan Emily Ling. 

Para kru sengaja mengambil jalan memutar ketika tahu akan bertatap muka dengan Emily Ling. Bahkan beberapa orang ada membicarakannya dengan suara rendah.

Hal buruk yang telah dilakukan Emily Ling telah lama diketahui oleh para kru. Ia adalah seorang wanita kejam yang ingin menyakiti orang lain, namun telah gagal melakukannya. Dan sekarang ia kena batu lemparannya sendiri.

Ketika Direktur Alex Wen melihat kedatangan Emily Ling, tatapan matanya terlihat dengan jelas bahwa ia merasa jijik ketika memandangnya.

Keterampilan akting Emily Ling sangat buruk, sehingga Alex Wen tidak perlu mengatakannya lagi. Dan sekarang ditambah lagi Emily Ling pun masih memiliki niat untuk mencelakai orang lain.

Jika bukan karena ingin menjaga reputasi sang kaisar film Tuan Huo, Alex Wen pasti dari awal sudah mengeluarkan Emily Ling dari krunya.

Emily Ling adalah pendatang baru di industri hiburan, ia masih belum memiliki banyak pengalaman, selain itu ia juga tidak memiliki kemampuan akting yang baik. Dan ia juga tidak tahu bagaimana meminta nasihat untuk meningkatkan kemampuan aktingnya. 

Setiap hari, ia selalu membayar orang lain untuk meminta bantuan padanya. Ia benar-benar orang bodoh yang tidak berpengalaman.

Di dalam dunia hiburan, tidak sedikit orang yang masih bodoh dan tidak berpengalaman. Orang yang tidak bisa berkembang seperti itu maka ia tidak akan bisa menjadi orang yang populer. Sutradara Alex Wen tidak tahu apa yang dilihat sang kaisar film Tuan Huo dari wanita bodoh ini!

Emily Ling melihat sikap para kru yang tidak ramah padanya, dalam hati ia pun merasa kesal. Karena emosi, ia pun melemparkan milk tea, berbagai macam minuman, dan buah-buahan segar yang ada di depannya kepada anjing.

Industri hiburan adalah tempat di mana untuk pameran kesombongan. Sudah menjadi hal yang sangat normal jika seseorang yang memiliki kedudukan tinggi, maka ia akan menginjak orang-orang yang berkedudukan rendah. Setelah sekian lama, Emily Lin kini sudah terbiasa dengan hal itu.

Tapi ketika Emily Lin mulai memasuki dunia hiburan, ia dibantu oleh orang-orang dari kalangan bangsawan. Sehingga ia tidak pernah merasakan dinginnya dunia hiburan yang sebenarnya.

Tidak pantas jika membenci Emily Ling karena tidak punya bakat akting yang bagus sebelum melihatnya secara langsung. Mari kita bicarakan tentang itu saat kita mulai syuting. 

Kemampuan akting Emily Lin dijuluki orang lain dengan level 'buku teks'. Ia benar-benar memiliki kemampuan menghafal naskah dengan sangat bagus, sehingga banyak orang yang kagum padanya.

Setelah Emily Ling selesai merias diri dan merubah penampilannya, ia pun mulai membaca naskahnya. Nama drama yang ia perankan kali ini adalah <<Legenda Permaisuri Xiaoxian>>.

Naskahnya sangat bagus dan ceritanya juga menegangkan. Ini adalah drama kolosal yang langka dan serius, terutama berfokus pada si pemeran utama wanita.

Drama ini bercerita tentang kehidupan si pemeran utama yang bernama Xiao Wenjun, ia adalah orang dengan kemampuan yang luar biasa dan legendaris. Ia merupakan seorang putri dari pendeta yang berdosa menjadi pelacur militer di perbatasan. 

Ketika malam hari, Xiao Wenjun sengaja datang ke tempat tidur raja dan ingin mendapatkan posisi sebagai ratu di kerajaan.

Setelah kematian Kaisar Wu Zhou, ia mendukung kaisar muda untuk naik takhta, dan ia mengendalikan pemerintah selama 20 tahun. Ia telah bekerja keras dan melakukan upaya besar untuk memajukan negaranya dan juga untuk kesejahteraan rakyatnya.

Kekuatan nasional Zhou juga telah berhasil menaklukkan Tiga Kerajaan, dan berhasil menyatukan tiga kerajaan itu menjadi satu daerah kekuasaan.

Emily Ling bisa membayangkan bagaimana gambaran pemeran wanita ini dengan nyata. Jika seseorang bisa memerankan tokoh utama ini dengan baik, maka sangat pantas jika ia mendapatkan penghargaan atas kemampuannya.

Emily Ling tidak tahu apakah kemampuan akting Stephie Luo dapat dikontrol dengan baik atau tidak. Namun, Stephie Luo adalah pemeran utama dalam drama kali ini. Namun, Stephie Luo tentu tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini sendiri. 

Dalam drama ini, Emily Ling berperan sebagai Bai Jingfeng, yang merupakan pemeran pendukung wanita yang kejam. Ia lahir di dekat sungai, dan ia juga pernah menjadi bandit gunung. Selain itu, ia juga pernah menyelamatkan Xiao Wenjun yang merupakan tokoh utama dalam drama kali ini.

Pada tahap awal dalam cerita drama ini, semua orang tampak berada dalam keadaan putus asa dan penuh dengan kesedihan. Namun, raja tidak memedulikan bagaimana keadaan mereka saat ini. 

Hingga akhirnya Xiao Wenjun naik tahkta, dan raja juga memberinya gelar. Karena Ingin meniru kisah 'Janda Permaisuri', sepanjang hidupnya Bai Jingfeng mengabdikan diri sebagai saudara perempuan bagi Xiao Wenjun. Tidak peduli hadiah apapun yang raja berikan padanya, ia harus memberikan setengahnya kepada Bai Jingfeng.

Tetapi, sifat Bai Jingfeng yang seperti ini berangsur-angsur terungkap. Ketika ia melihat saudara perempuannya itu naik takhta, dan mendapatkan segala kemewahan yang ada. Ia merasa iri hati dan api cemburu mulai membakar hatinya, ia selalu mengawasi setiap tindakan yang dilakukan oleh Xiao Wenjun.

avataravatar
Next chapter