13 Kamu Viral

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Keesokan harinya, Aaron Huo langsung pergi tanpa sarapan terlebih dahulu. Ia tidak pulang selama dua hari. Dan pada malam ketiga, ia sangat merindukan masakan Emily Ling, ia sangat ingin memakan masakan Emily Ling. 

Aaron Huo merasa setiap makanan yang ia makan terasa hambar dan tidak seenak makanan Emily Ling, sehingga pada akhirnya ia pun memutuskan untuk kembali pulang.

"Anda pulang." Ucap Sean yang berlari untuk membantu membawa barang milik Aaron Huo dan dengan suaranya yang masih parau.

Aaron Huo mengerutkan keningnya dan menatap anak itu dengan senyum menyanjung. Mendengarkan suara serak anak kecil itu, hatinya terasa hampa.

"Sean Ling, kemarilah minum obatnya." Emily Ling keluar dengan membawa sup Chuanbei rebus yang baru saja ia buat. Saat itu ia sama sekali tidak menyadari kedatangan Aaron Huo.

Dalam hati Aaron Huo menahan kemarahannya. Ia mencibir dan langsung pergi ke kamar tidurnya.

Bagus Emily Ling! Hebat! Beraninya anak itu marah padaku dan mengabaikanku! Dengan kesal Aaron Huo mengumpat dalam hati.

Ketika waktu makan malam tiba, Aaron Huo masih saja belum keluar dari kamarnya. Sean menatap Emily Ling sambil berkata, "Mami."

"Kamu lupa apa yang dia lakukan padamu hari itu?" Tanya Emily Ling sambil melihat ke arah pintu kamar Aaron Huo, "Jika dia tidak mau makan. Biarkan saja sampai mati kelaparan!"

Meskipun Emily Ling berkata demikian, tetapi ia masih menyisakan makanan di panci yang masih panas. Si Pak Tua Aaron Huo itu tidak punya sopan santun! batinnya.

Saat itu, Aaron Huo sedang menonton film di bioskop rumah, meskipun ia telah mengecilkan suara sound-nya, namun ia tetap tidak bisa mendengar suara apapun dari luar.

Hari-hari sebelumnya, anak kecil itu selalu datang memanggilnya untuk mengajaknya makan seperti anjing kecil, tapi sekarang ia tidak lagi memanggilnya untuk makan. 

Jika Aaron Huo tiba-tiba datang sendiri untuk makan malam, tentunya ia merasa malu dan gengsi untuk melakukannya. Bagaimana mungkin seorang ayah bisa menundukkan kepalanya dan mengakui kesalahan yang telah ia perbuat kepada putrinya.

Aaron Huo merasa sangat tertekan. Ia benar-benar merasa tertekan, bahkan rasanya seperti ingin meledak. Jelas-jelas ini rumahnya, entah kenapa ia merasa bersedih, kenapa juga ia harus bersembunyi. Yang harus pergi itu seharusnya dua orang sialan yang tidak memiliki hati itu.

Ia menonton film sambil melamun. Kemudian ia melihat jam yang saat itu menunjukkan pukul delapan malam. Biasanya jam segini ibu dan anak itu berada di sofa luar sambil menonton TV.

Saat ia keluar, lampu di ruang tamu sudah dimatikan. Ia mencium aroma sedap yang berasal dari dapur. Ia juga bisa melihat kompor yang masih menyala dengan nyala api yang sangat kecil.

Kemudian ia pun berjalan menuju dapur, dan melihat masih ada panci yang masih diletakkan di atas kompor. Ketika ia mengangkat tutup panci tersebut, ternyata ada makanan di dalamnya yang masih panas dan aromanya sangat sedap.

Aaron Huo mendesis dingin dan dalam hati ia berkata, Ternyata anak sialan itu masih memiliki hati nurani!

Sean Ling melihat keluar melalui celah pintu, setelah itu ia diam-diam berlari ke tempat tidur dan memeluk Emily Ling yang sedang membaca naskah dramanya. Kemudian ia berkata sambil tersenyum, "Mami, Kakek makan."

Emily Ling menjawab hanya dengan bergumam. Dalam hati ia mencibir Aaron Huo. Jika pak tua itu punya malu, seharusnya tidak usah makan sekalian!

Jika seorang wanita tidak dimaksudkan untuk menikah dalam sebuah keluarga, takdir tidak akan membawanya ke rumah keluarga lain. Aaron Huo dan Emily Ling sama-sama keras kepala. Sampai mati pun mereka berdua tidak akan pernah bersatu. Mereka akan terus berperang dingin.

Akhir-akhir ini Emily Ling telah bekerja dengan baik di dalam kru film yang sedang ia perankan. Sutradara Alex Wen pun merasa sangat puas dengan kemampuan aktingnya yang bagus. 

Setelah Emily Ling menunjukkan kemampuannya dalam berakting, sikap Alex Wen padanya juga berubah. Para anggota kru juga mengikuti Alex Wen yang memperlakukan Emily Ling lebih baik daripada sebelumnya.

Sikap Stephie Luo, sang pemeran utama itu kepada Emily Ling juga tidak seperti sebelumnya. Awalnya mereka hanya berkomunikasi untuk sebatas rekan kerja saja dan hubungan kerjasama diantara mereka berdua juga terlihat baik-baik saja. 

Tetapi tatapan mata Stephie Luo kepada Emily Ling kini berubah dan ia selalu merasakan ada permusuhan saat melihatnya.

Dion Gu, sang pemeran utama pria, tidak pernah bersikap ramah kepada Emily Ling kecuali saat melakukan syuting. Ia selalu berpikir bahwa Emily Ling sedang berpura-pura, dan hal itu membuatnya semakin jijik pada Emily Ling.

Chann Li, seorang senior berusia 23 tahun yang berkuliah di Universitas Di Ying. Nama Chann Li menjadi populer tahun lalu berkat drama online Tan Mei. Kemampuannya sudah pasti sedikit lebih rendah dari pemeran utama pria. Ia adalah pria yang tampan. Sejak bermain game bersama dengan Emily Ling, hubungan mereka menjadi semakin kuat dan mereka menjadi teman baik.

Irene Shang, seorang gadis berusia 22 tahun, memiliki hubungan yang baik dengan Chann Li. Mereka adalah teman sekelas ketika belajar di perguruan tinggi. Dulu ia adalah penyiar terkenal di internet. 

Irene Chang telah berkecimpung di industri hiburan sejak empat tahun yang lalu. Ia selalu bisa menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan orang lain, ia juga memiliki karakter juga bagus. 

Kecantikan dan sifat Irene yang baik hati sangat khas sebagai wanita Jiangnan. Bagi semua orang yang mengenalnya, ia adalah sosok yang sangat menyenangkan.

Ketika Emily Ling baru saja masuk ke lokasi syuting. Saat itu Irene Shang mengajaknya pergi ke sudut di mana tidak ada siapa-siapa di sana. Kemudian ia berbisik, "Emily, apa kamu sudah melihat gosip tentang dirimu hari ini? Kamu viral."

avataravatar
Next chapter