22 Chapter 21 - Interlude 1 Memori Masa lalu

Di pagi hari yang mendung dan hujan deras turun dari langit.Seorang anak kecil berumur sekitar 8 tahun ia berdiam diri di tengah-tengah hujan dan kedua matanya menatap ke arah langit yang mendung.Di langit yang mendung itu sebuah pedang berwarna kuning keemasan terjatuh dan melesat cepat tepat ke arah anak kecil itu.Pedang itu mendarat persis di depan anak kecil itu.Anak kecil itu mencoba menyentuh pedang yang ada di hadapannya tapi seakan pedang itu menolak untuk disentuh pedang itu bergerak ke arah lain,anak itu tidak menyerah terus mencoba untuk menyentuh pedang itu tapi,tetap tidak berhasil.

"Usaha keras yang coba kau lakukan bocah!"Seorang pria tua berambut putih panjang sebahu dengan jenggot dan kumis yang panjang sorot matanya tajam diantaran kedua mukanya ada bekas luka panjang sampai ke pipi.muncul di depan anak kecil itu."Kakek siapa?"Tanya bocah itu"Siapa aku?aku pemilik pedang yang coba kau pegang dan sentuh sedari tadi"jawab kakek itu

"Pedang itu milik kakek?kenapa pedang itu bisa terjatuh dari langit dan mendarat di depanku?"Kata Bocah itu"Itu karena pedang itu membentur dinding dimensi yang kucoba untuk hancurkan makanya pedang itu dipantulkan dinding itu dan terjatuh ke Bumi.Aku berusaha pergi ke Dunia Immortal tempat kekasihku berada dengan terbang menggunakan pedang ini tapi lagi-lagi aku gagal,padahal tak ada dewa di Bumi yang bisa mengalahkanku bahkan para Immortal yang datang ke Bumi semua tewas di tanganku!kenapa kenapa aku tidak bisa terbang ke Dunia Immortal padahal sudah ratusan tahun kucoba!!!"Kakek Tua itu menangis tersedu-sedu ia seperti orang yang mengikuti ujian berkali-kali tapi tidak pernah lulus."Kek,curhatanmu panjang sekali dan aku bertanya secara sopan dan perlahan pada kakek belum menjawab siapa kakek ini sebenarnya?"Kakek Tua itu berhenti menangis setelah mendengar perkataan anak itu kakek tua itu tidak tahu harus bereaksi apa marah,kesal,ataukah sedih?anak kecil ini berusaha sopan tapi nada dan cara bicara tidak menandakan itu.Tapi Kakek Tua tidak marah,sedih atau kesal melihat tingkah laku anak kecil itu dia malah tersenyum dan mengusap-ngusap kepala anak itu dan berkata"Wahhahahahahahaha aku hidup lebih dari 1500 tahun,baru kali ini ada yang berani bicara padaku "Dewa Pedang Kecil"sepertimu bocah!"."Dewa Pedang Kecil,apa itu namamu?"

"Benar namaku adalah Dewa Pedang Kecil salah satu pendekar pedang terhebat di dunia"Kakek itu tersenyum lebih lebar lalu berkata pada anak itu"Bocah siapa namamu?" "Issei,Hyoudou Issei"jawab anak itu "Apa kau suka dengan pedang ini?"Tanya Kakek Tua "Ya,aku menyukainya!pedang berwarna emas itu seperti memanggilku tapi ketika aku ingin menyentuhnya dia menghindar seolah berkata aku harus menunggumu untuk bisa memegang pedang itu"

"Hahahahaha pedang itu memang tidak bisa disentuh tanpa seizinku tapi kalau kau merasa pedang itu memanggilmu berarti kau memang punya jodoh dengan pedangku!" "Kakek bilang,kakek adalah satu pendekar pedang terhebat bukan?bisakah kakek mengajariku ilmu pedang?"Kata bocah itu dengan mata berbinar

"Ahahahahaha kau benar-benar bocah yang menarik!aku bisa saja mengajarimu tapi aku saat ini tidak ada waktu untuk mengangkat murid,karena itu aku akan memberikan tehnik dasar ilmu pedangku dengan ilmu tenaga dalamku "Selesai ia bicara tangannya yang masih memegang kepala anak itu mulai bersinar dan saat itu juga anak kecil itu merasakan ada sesuatu yang masuk ke dalam kepalanya"Arrrrgh kakek apa ini kepalaku kepalaku Arrrrgh sakiiiiit. Sakiit sekaliiiii"anak kecil itu berteriak kesakitan akibat Kakek Tua mengirimkan informasi yang amat banyak jumlahnya ke dalam otak anak itu.Selesai mengirimkan semua sandi tehnik pedang dan ilmu tenaga dalam yang dimilikinya kakek tua itu melepas tangannya dari kepala anak kecil itu.Anak kecil itu sudah pingsan karena tidak kuat menahan rasa sakit yang diterimanya akibat memori yang dikirimkan kakek tua tepat ke otaknya."Bocah hebat,kalau manusia biasa pasti sudah mati menerima informasi sebanyak itu karena otaknya kelebihan beban,tapi bocah ini karena dia Ras Saiya sama seperti Mutenroshi dia bisa menahannya karena tubuhnya jauh melampaui manusia biasa.Dari awal aku melihatnya aku sudah tahu dia Saiya karena energi khas yang dikeluarkan orang Saiya tapi entah bagaimana dia bisa menyembunyikan ekornya di usia semuda ini,begitu bangun ingatannya tentangku akan hilang tapi kalau usianya sudah matang semua ilmu yang kuberikan padanya juga akan matang dan dia akan mengingatku juga bisa menggunakan tehnik yang kuberikan padanya.Dan dengan tehnik khususku maka semua ilmu dan tehnik yang kuberikan padanya akan dilatih olehnya tanpa sadar di dalam kehidupan sehari-harinya dan juga di alam bawah sadarnya.Ddraig aku tahu kau ada di lengan kirinya tolong jaga dia!"Selesai bicara panjang sendirian dia melesat terbang ke udara dan hilang di balik mendungnya awan.Setelah Kakek tua itu pergi lengan kiri anak kecil itu bersinar kehijauan dan mulai berbicara"Bocah yang menjadi Hostku ini benar-benar beruntung bisa menerima semua yang dimiliki oleh salah satu manusia yang membunuhku,bocah entah jadi apa kau dimasa depan nanti"Dan itulah pertemuan pertama antara Hyoudou Issei dengan Dewa Pedang Kecil yang bahkan tidak diingat oleh Hyoudo Issei sampai suatu hari disaat ia bertarung dengan naga putih.

Author Note:Pertemuan pertama antara Issei dengan salah satu dari 3 manusia terkuat yang akan ditemuinya nanti.

avataravatar
Next chapter