13 Trawl

Trawl bisa juga diartikan sebagai pukat harimau, sejenis jaring untuk menangkap ikan di perairan lepas. Namun karena jarak antar untaian benang/senarnya yang relatif kecil, membuat banyak ikan yang terjerat. Tidak peduli ikan besar maupun kecil, semuanya masuk dan dikumpulkan dalam satu ikatan besar. Lalu diangkat menuju kapal dan berakhir di daratan.

-_-

Ni'er tidak ingin segala usaha dan kerja kerasnya harus dilandasi balas budi bahkan hingga mengorbankan orang lain. Meskipun pada akhirnya dia lebih memilih menyusahkan diri sendiri dalam diam. Malam itu, pikirannya berkecamuk hebat, wajahnya boleh jadi tenang tapi hatinya sesak, matanya bisa saja kosong tapi pikirannya semak. Banyak titik muslihat yang sedang dia rangkai, termasuk konsekuensi yanh diminta oleh Jenderal Zhang, kerabat dekat keluarga sekaligus orang yang dia hormati.

Adakah kemungkinan semua penawaran kebaikan paman Zhang hanyalah sebuah clue untuk menggiringnya menuju hubungan dengan Jenderal Ouyang? Namun apa motifnya? Batin Ni'er. Tidak seperti malam sebelumnya saat dia dengan sukarela menyiapkan hidangan makan malam, tapi malam ini keduanya hanya berhadapan dengan secangkir teh dingin meskipun di ruangan yang terpisah.

Jenderal Ouyang tidak bisa berlama-lama dalam satu ruangan dengan wanita itu, hatinya sekarang mudah lemah dan goyah. Dia takut bahwa kelemahan itu akan menggoyahkan imannya dan menambah bukti akan ketidakmampuannya melawan godaan dan hawa nafsu. Ni'er bukanlah gadis yang terlalu cantik dan menarik, tapi karakternya yang kuat dan dominan itulah membuat Ouyang merasa bahwa gadis itu perlu dinaungi.

Setelah menenggelamkan dirinya dalam resume data diri Ni'er selama sepekan terdahulu, membuat Ouyang merasa bahwa roleplay Ni'er di dunia nyata lebih menarik. Namun dia sama halnya dengan manusia pada umumnya diluar sana, semakin dia memberontak maka semakin dirinya tertarik pada gadis itu. Batasan antara tanggung jawab dan balas budi pada Jenderal Zhang, ataukah ketertarikan dan rasa penasarannya pada Ni'er yang membuat Ouyang melangkah sejauh ini, jelas kesemuanya hampir memiliki peranan yang sama besar dan batasannya telah mengabur. Buktinya sewaktu disidang oleh Jenderal Zhang, tanpa bertanya apa konsekuensinya, Ouyang berani mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia tidak mengira bahwa pernikahan adalah pilihan yang diambil Jenderal Zhang.

-_-

Bad Monday... itulah sebutan yang Ni'er sematkan pada awal pekan hidupnya. Layaknya senin pada umumnya, semua laporan pasti akan diminta dan sebagai dasar pembahasan pada rapat-rapat berikutnya. Pukul enam sore akhirnya pembedahan laporan keuangan selesai dan akan dibawa pada Rapat Direksi Terbatas (radirtas) selasa pagi yang dihadiri seluruh jajaran direksi dan komisaris Grup Lim. Jangan lupa Jenderal Zhang juga berada di dalam jajaran komisaris tersebut.

Memikirkan bahwa pamannya akan hadir besok pagi, membuat Ni'er merasa mual. Dia bahkan lupa makan seharian, akibat kesibukan dan pembahasan tiada henti semenjak pagi. Belum lagi adanya persidangan yang harus Ni'er hadiri pada kasus penggelapan uang oleh Direktur Keuangan terdahulu dengan Ny. Hong kedua. Rupanya tim jaksa penuntut umum mengeruk terlalu dalam dan memunculkan fakta baru yang menjadi motif daripada penggelapan dana perusahaan tersebut, yakni :

1. Adanya hubungan yang telah terjalin antara kedua tersangka selama lebih dari dua puluh tahun

2. Adanya dugaan bahwa hubungan Ny. Hong kedua dengan Tn. Hong adalah sebuah rekayasa dan jebakan yang telah disiapkan Direktur Keuangan. Sehingga bukan hanya menduduki posisi strategis juga memiliki kekuasaan besar untuk mengelola pendanaan perusahaan.

3. Adanya bukti pemerasan yang dilakukan oleh tersangka terhadap Tn. Hong (yang sementara ini masih diberi status sebagai korban) berupa surat dan foto-foto yang ditemukan dalam brankas Direktur Keuangan bersama dengan beberapa dokumen pribadi lainnya

4. Adanya pemindahan beberapa aset tidak bergerak yang semula dimiliki oleh Grup Lim dan secara mendadak dihibahkan kepada Ny. Hong kedua, sehingga masih perlu dibuktikan keaslian tanda tangan Presdir Lim (mendiang ibu kandung Ni'er) terdahulu dalam dokumen tersebut.

Sayangnya Ni'er tidak dapat mendengarkan secara langsung detail tuduhan tersebut, karena Ni'er hanya memberika kuasanya pada tim pengacara perusahaan, sekaligus adanya dukungan dari Jenderal Zhang dibelakangnya. Sejauh ini persidangan telah memasuki masa sanggah, jika tim pengacara tersangka tidak dapat membela diri dengan menghadirkan saksi dan bukti otentik yang dapat meringankan, maka pembacaan dakwaan akan segera dilaksanakan. Hingga saat ini, aset yang dimiliki oleh keduanya masih dalam status dibekukan oleh pengadilan dan tidak dapat dipindahkan kepemilikannya, sekalipun sebetulnya aset-aset tersebut berasal dari Grup Lim.

Ni'er berharap agar persidangan segera selesai dan status kepemilikan aset-aset tersebut dapat diklarifikasi. Sebab Ni'er berencana melelang seluruh aset-aset tersebut untuk mulai membeli saham Grup Lim yang tidak laku di bursa, karena jika dibiarkan, Ni'er takut akan ada pihak yang memborong sahamnya dan menggeser dirinya dari kursi Presiden Direktur. Jabatan tersebut bukan lagi beban, melainkan sebuah tanggung jawab yang tidak dapat dia bagi kepada orang lain.

Seperti dugaanya, ternyata seluruh saham yang tak bertuan di beberapa bursa efek swasta telah dibeli negara, sehingga kini Pemerintah Jing memiliki hak untuk mengintervensi perusahaannya. Segera Ni'er harus membelinya kembali, karena dia tidak ingin berhutang budi pada Ouyanh terlalu lama. Dan semakin banyak hutangnya pada pria tersebut, maka semakin besar potensi tekanan dari pamannya untuk segera melangsungkan pernikahan.

Jadi pada dasarnya, kondisi Ni'er hari ini tidak ada bedanya dengan dirinya sebelum ke NZ. Pilihannya adalah menerima pertunangan dengan CEO Gong atau mau tidak mau menikah dengan Jenderal Ouyang sebagai konsekuensi dari tindakan sembrono keduanya beberapa hari silam.

-_-

Ni'er keluar dari hiruk pikuk kantornya dan sedikit berjalan kaki dengan sandal anti-slip yang sering dia kenakan pada saat santai. Kakinya berjalan terus tak tentu arah, sampai akhirnya dia tiba disebuah taman yang dipenuhi dengan para lansia yang berkumpul untuk senam sore hari.

"Apakah kau pernah berpikir untuk menghabiskan sisa umurmu denganku?" kalimat tanya dengan nada suara yang khas.

"Pernah."

"Baguslah. Tapi apa tidak bisa kau kembali padaku seperti sedia kala?"

"CEO Gong... apakah ini semua ulahmu?"

"Apa maksudmu?"

"Kau menggunakan kesempatan dan keadaan untuk mempersulitku?"

"Aku? mempersulitmu? Bagian mana yang bisa dianggap begitu? bukankah hubungan kita berlandaskan kontrak kerja sama antara dua grup besar? Bukankah ini yang kau harapkan dariku, stay on business thing.."

CEO Gong pun berbalik,"kita tidak perlu berpura-pura lagi. Aku masih menunggu kau membuka topeng hatimu yang keras itu."

"Aku tidak sedang berpura-pura.. aku hanya menyesal bahwa kita pernah bertemu dan mengenal, jika pada akhirnya akan saling menyakiti seperti ini."

avataravatar
Next chapter