webnovel

Masa Putih Biru

Teen
Ongoing · 3.9K Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Aku baru berumur 14 tahun saat itu. Kehidupan penuh dengan pelajaran berarti yang tak akan pernah aku lupakan. Banyak tantangan yang aku hadapi, mulai dari kehidupan, pendidikan, dan kisah cinta. Saat itu adalah masa yang membuat pikiranku terbuka luas, aku belajar dari masa itu. Masa Putih Biru.

Tags
7 tags
Chapter 1ONE.

2018

MOS atau singkatan dari Masa Orientasi Siswa tengah menantikanku, sejujurnya aku sangat gugup dan takut. Pikiranku terasa sangat sulit bekerja saat merasa takut ataupun gugup.

Aku menatap nanar ponselku yang bergetar tak jauh dari posisiku saat ini. Aku mencoba menepis pikiran-pikiran buruk tentang MOS besok, dan perlahan berjalan mendekati ponselku.

Di layar tertera nama Selly di sana membuat aku menautkan kedua alisku heran. Tumben sekali gadis itu meneleponku malam-malam seperti ini, biasanya jika ia menelepon pasti ada hal yang penting, tapi ini mustahil ia biasanya akan menelepon saat siang atau sore hari. Mengapa begitu? Ya karena kata gadis itu ia baru mendapat kuota nelpon gratis saat siang atau sore hari, itu pun hanya beberapa menit.

Tanpa ragu aku mengangkat panggilan darinya, dan terdengarlah suara cempreng khas Selly.

" Hallo! Sis. " Suaranya di balik telepon. Aku memejamkan mataku saat suara cempreng nya menghantam gendang telingaku.

" Ada apa Sell?." tanyaku.

" Sis Lo sudah siapin perlengkapan untuk MOS besok?. "

" Belum. Kenapa?. "

" Hee cuma mau ngingetin aja kok. Nanti Lo kelupaan. "

Baiklah sekarang aku kena tipu dengan sahabatku sendiri. Padahal aku tengah sibuk dengan pikiranku tadi.

" Sis kayaknya lo gugup ya?!. " Tanyanya seraya sedikit berteriak membuat aku lagi-lagi memejamkan mata.

" Iya nih Sell, gue gugup banget ini. "

" Pasti gugup karena ketemu kakel Cogan kan?. "

" nggak. " Jawabku serkas, apa apaan dia itu. Boro boro kakle cogan, teman sekelas pun nanti aku tak tahu.

" Hati-hati loh Sis, besok jangan buat kesalahan ya hukumannya itu berat banget. "

Sebenarnya Selly menelepon ku karena apa sih? kenapa dia malah menakut-nakuti ku. Ah aku baru ingat, kalau teman ku yang satu ini memang lah tidak punya akhlak.

" Sudah lah Sel, gue tutup teleponnya. Lo nakut-nakutin gue. "

" Hhhhh jangan dong Sis. Kita kan baru aja teleponan. "

" Lo kenapa sih aneh banget. Biasanya juga elo yang pertama nutup telepon. "

" Heee mau curhat Sis. "

Dan malam itu waktuku dihabiskan dengan mendengar curhatan Selly lewat telepon.

Keesokan harinya, aku bangun jam setengah enam pagi. Tak menunggu waktu lama lagi aku segera bersiap-siap mengenakan seragam sekolah. Jangan lupa, hari ini aku masih mengenakan seragam SD ku, karena aku belum resmi menjadi murid di SMP 02.

Terlihat ibuku sedang masuk ke kamarku. " Kenapa Bu?. " Tanyaku.

" Ini uang jajan untuk kamu. " Kata ibuku seraya menyerahkan uang yang bernominal sepuluh ribu itu satu lembar. Aku menerimanya dan mengucapkan terimakasih.

Seperti biasa, sebelum aku berangkat ke sekolah aku berpamitan dengan kedua orang tuaku. Lalu aku berjalan kaki menuju sekolah bersama adikku. Jarak antara sekolah dan rumahku tak terlalu jauh, cukup menghabiskan sepuluh menit untuk sampai ke sana. Begitu juga dengan adikku, sekolahnya berada tepat sekali di sekolahku.

Sampai di sekolah aku bertemu dengan Sally dan satu lagi sahabatku bernama Marisa. Rasa gugup melandaku saat melihat gerombolan gerombolan siswa siswi dari sekolah lain yang akan bersekolah disini juga.

Dalam pikiranku berkecamuk, apakah nanti aku akan bertemu teman baru? bisa dibilang saat itu aku merasa insecure. Kenapa merasa begitu? ya karena aku merasa aku yang paling buruk diantara mereka.

Bayangkan saja, diantara teman-teman sd ku akulah yang paling pendek. Dan berat badanku saat ini sekitar empat puluh Kilo. Bayangkan saja, apakah itu artinya aku obesitas?.

Apalagi melihat tampilan ku yang tak seperti anak SMP pada umumnya. Aku tidak memakai parfum dan alat-alat kecantikan lainnya. Ah sudah lah jangan bahas itu.

You May Also Like

"Ku Tunggu Kau di Surga"

Nirmala, gadis berusia 20 tahun, dia pengidap penyakit leukimia. Dan divonis dokter umurnya tidak akan lama lagi. Dia adalah anak pengusaha kaya. Nirmala tinggal bersama ibu tirinya. Suatu hari Nirmala dijebak Lea sedang minum-minuman keras di sebuah bar, dan berfoto-foto mesra dengan seorang pria dalam satu ranjang. Hingga dia diusir dari rumahnya sendiri oleh Sony(papanya). Nirmala tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kejahatan Lea. Dengan bantuan Bi Ijah asisten rumah tangga Nirmala, Nirmala bisa tinggal bersama Bibinya di kampung. Suatu hari dia bekerja terlalu keras membantu sang Bibi di persawahan. Hingga dia lemas, mimisan dan akhirnya pingsan. Sang Bibi membawanya ke dokter, kata dokter itu hanya faktor kelelahan. Seminggu kemudian, itu sering terjadi. Hingga kejadian itu terjadi beberapa hari kemudian. Dari pemeriksaan dokter dirumah sakit, Nirmala pengidap penyakit Leukimia akut. Disebuah pasar Nirmala bertemu dengan Kevin. Dari sanalah awal mereka kenal. Yang tiap harinya mereka selalu bertengkar, namun lama-lama kebencian itu berubah jadi cinta. Karena biaya pengobatan Nirmala yang mahal, dia memutuskan untuk bekerja sebagai penyanyi disebuah King Club terbesar di Asia Tenggara. Dengan memakai topeng Nirmala menutupi identitasnya. Nirmala bertemu dengan pemilik Club, Jack Wilson. Dia juga Pemilik perusahaan besar di beberapa kota. Jack jatuh cinta pada wanita yang berinisial Issabella itu? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Iin_Romita · Teen
5.0
400 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT

empty img

coming soon