124 Sebelum Pesta

Saat rapat akhirnya selesai, segera pak gunawan menyapa bayu secara personal sesaat sebelum bayu akhirnya meninggalkan ruang rapat.

"Pak bayu, nanti malam saya akan mengadapak party di hotel Ritz, saya harap anda bisa hadir dan menikmati pesta malam nanti. Ini akhir pekan, saya rasa anda pasti punya waktu untuk itu".

Pak Gunawan dengan sopan mengundang bayu ke acara pestanya, adam yang mendengar itu terkejut, bahkan ia putranya tidak mengetahui bahwa ayahnya akan mengadakan pesta di Hotel Ritz malam ini.

Namun adam tidak perduli dengan yang di bicarakan ayahnya, ia segera keluar dari ruangan namun bayu memanggilnya.

"Pak Adam, mohon tunggu sebentar".

Bayu kemudian kembali melihat pak gunawan yang berada di sampingnya saat itu.

"Pak Gunawan, jika nanti malam pak adam menjadi bagian dari acara pesta itu, saya pastikan bahwa saya juga akan hadir di acara itu. Ngomong-ngmong ini pesta dalam rangka apa? ".

Adam sangat marah ketika mendengar bayu memberikan syarat kepada ayahnya dimana dialah yang menjadi tumbalnya.

"oooh itu tentu pak bayu, adam pasti akan berada di pesta itu, ini adalah pesta hari jadiku, beberapa rekan selalu merayakan hari jadiku dengan mengadakan pesta dan menghabiskan malam bersama, ini acara orang tua tapi tidak ada salahnya para anak muda menjadi bagian di dalamnya".

Tanpa meminta persetujuan dari adam, pak gunawan menyetujui syaratnya bayu.

"Baiklah, sampai bertemu nanti malam".

Kemudian bayu keluar dari ruangan sambil menatap mata adam yang berdiri di ambang pintu karena terhenti saat akan keluar dari ruangan itu tadi.

Adam marah-marah kepada ayahnya.

"Ayah kita baru bertemu lagi setelah satu minggu ini dan kau membawaku ke dalam drama pesta yang kau buat untukmu dan rekan-rekan bisnismu. Aku cukup sudah di sibukkan dengan semua urusan kantor akhir-akhir ini, jangan bawa-bawa aku ke dalam pesta konyol itu. Aku tidak akan datang".

Adam segera membuka pintu dan keluar dari ruangan.

Klara sekretarisnya segera mengerti apa yang harus dia lakukan saat menatap wajah pak gunawan ketika mulai memberikan intruksi untuk membawa putranya ke pesta malam nanti.

"Pak mohon dengarkan saya".

Klara berbicara dengan cemas kepada adam, dia akan berusaha meyakinkan adam agar datang ke pesta malam ini.

"Apa kamu juga sama dengan ayahku??? apa kamu sebenarnya bekerja untuknya bukan untukku??? apa kamu hanya akan mengikuti semua perintahnya bukan perintahku???? jika semua itu benar, kau bisa keluar sekarang dari ruanganku dan bekerjalah kembali menjadi sekretarisnya. Aku tidak butuh sekretaris yang hanya menjadi mata-mata di dalam ruanganku. Apa kau pikir aku tidak tahu bahwa kau selalu melaporkan apapaun yang aku lakukan di ruang ini dan juga di luar sana. Aku masih menghargaimu sebagai seorang wanita dan juga seorang ibu dari anakmu, tapu aku tidak berpikir bahwa kaupun berani ikut campur dalam urusan pribadiku. Urus saja pekerjaan kantor dan hentikan laporan-laporanmu tentangku yang selalu berhubungan dengan kinan".

Adam benar-benar di buat marah oleh ayahnya yang akhirnya klara yang menjadi pelabuhan amarahnya. Meskipun klara memang salah juga, tapi adam memarahinya dengan sangat keras dan sampai ke akar-akarnya. Membuat klara menjadi sangat tidak nyaman saat itu.

"Maag pak".

Klara hanya menjawab dengan mengatakan maaf, tidak terdengar tulus oleh adam dan akhirnya adam meminta klara untuk keluar dari ruangannya.

Bayu yang baru saja keluar dari kantor adam segera menerima panggilan yang sedari tadi terus menyala.

"Ada apa kinan???? Aku sedang sibuk saat ini".

Bayu dengan tergesa-gesa memasuki mobilnya menerima panggilan kinan karena dia di buru waktu untuk segera datang ke Bandara menjemput ayahnya.

Mr.Henry datang ke Indonesia karena menerima undangan dari Pak Gunawan untuk datang di pesta hari ulang tahunnya.

Karena hubungan mereka yang baik, Mr. Henry sudah terbiasa setiap tahun hadir di acara pesta Pak Gunawan.

"Apa kamu bilang,,,,, sibuk????? Kamu bahkan belum menjelaskan padaku apa sebenarnya pekerjaanmu saat ini, dan sekarang kamu bilang sibuk???? sebenarnya apa pekerjaanmu??? bagaimana bisa kamu menipuku????"

" Aku butuh kamu sekarang untuk datang menjemput ibu di Terminal. Apa kamu bisa membantuku, aku tahu kamu tidak bekerja, jadi tolong jemput ibu sekarang. Entah apa yang membawanya kesini dia bilang ini kejutan, tapi aku benar-benar tidak bisa menjemputnya karena pekerjaanku sangat banyak dan tidak di ijinkan untuk keluar kantor".

Kinan kesal karena bayu mengatakan bahwa ia sibuk, sedangkan yang kinan tahu bayu sebenarnya tidak bekerja selama ini karena kinan sudah mengecek kantor yang bayu bilang itu tempat kerjanya dan ternyata tidak ada karyawan bernama bayu disana.

Ibu Ranti datang ke jakarta menggunakan bis karena tidak ada supir yang bisa mengantarnya.

Baik Keysa ataupun Tio menantunya sedang tidak bisa mengantarkan ibu mereka itu, Tisya yang sedang sakit menjadi penyebabnya, itu kenapa ibu ranti datang ke jakarta menggunakan bis.

Kedatangannya ke jakarta karena di undang di acara ulang tahun ayahnya adam. Dia mendapat telpon dari Ibunya adam bahwa malam ini akan ada pesta di jakarta dan dia sebagai calon besannya di undang untuk hadir.

Intruksi dari ibu adam agar ibu ranti tidak memberitahu kinan terlebih dahulu soal itu karena ini merupakan kejutan untuk kinan.

"Apa kamu bilang???? ibu di terminal???? dengan siapa dia di terminal??? kenapa tidak membawa mobil sendiri??? kenapa harus menggunakan bis?????".

Alih-alih segera menjawab permintaan kinan, bayu sebaliknya malah balik bertanya soal ibu yang saat ini sudah berada di terminal menunggu seseorang menjemput.

"Ibu tidak akan berani menyetir mobil sendiri dari bandung ke jakarta, keysa dan mas tio sedang tidak bisa mengantar ibu karena tisya sakit, sudah lah jangan banyak bertanya, apa kamu bisa jemput ibu sekarang juga????".

Kinan menjelaskan situasi ibu, dan segera meminta kepastian bayu untuk menjemput ibunya di terminal.

"Baiklah, sekarang aku kesana, aku akan menelponnya. Kau matikan telpon ini!!!!!".

Akhirnya bayu memutuskan untuk menjemput ibu kinan karena dia jauh lebih khawatir terhadap ibu ranti yang sekarang berada di terminal sendirian. Sedangkan sang ayah Mr.Henry di bandara bersama dengan beberapa asistennya, mereka bisa membantu ayahnya untuk mendapatkan mobil dengan cepat di bandara dan mengantarnya ke rumah mereka yang di Jakarta.

Bayu langsung menelpon ayahnya dan menjelaskan situasinya yang tidak bisa menjemput sang Ayah di Bandara.

avataravatar
Next chapter