webnovel

Pertemuan yang mengejutkan

Kemudian bayu langsung bangkit dari ranjangnya.

Tanpa perlawanan berarti, bayu mengikuti semua permintaan kinan. Kadang itu juga terjadi pada kinan. Dia selalu mengikuti permintaan bayu.

Mereka sudah terlalu memahami satu sama lain sehingga sudah terbiasa dengan permintaan-permintaan yang mudah dipahami dan dilakukan bersama.

Dalam perjalanannya yang masih sedikit merasa lemas, bayu melihat taksi dengan cepat masuk ke area depan rumah kinan pagi itu.

"Siapa sepagi yang datang ke rumahnya".....

Sebetulnya pagi itu tidak terlalu pagi seperti yang di pikirkan bayu. Sudah Jam 9 saat bayu bangun dari ranjangnya pagi itu untuk sarapan di rumah kinan. Sarapan yang kesiangan.

Dari kejauhan bayu bisa melihat orang yang turun dari taksi, seorang lelaki tinggi, dengan baju yang hanya di lihat saja sudah bisa diketahui oleh bayu, bahwa itu baju dengan merk terkenal dan sangat mahal.

Jam tangannya keluaran terbaru dari merk terkenal, dan sepatu yang ia gunakan limited adition dari merk yang ternama pula.

Wajah orang itu sedikit tidak asing baginya, dan tubuhnya yang sangat atletis tinggi dan berisi di bagian-bagian ototnya bisa terlihat jelas dari lengan baju yang sedikit ketat di bagian otot lengannya.

Orang itu segera mengenakan blazer yang ia tenteng saat keluar dari taksi.

"Siapa dia?"

Bayu dengan matanya bisa membaca semua yang dipakai oleh adam. Siapa sebenarnya Bayu yang bisa mengetahui hal-hal sedetail itu tentang fashion terbaru?????....

Karena tidak ada yang tahu latar belakang bayu, maka banyak orang yang tidak menyadari soal bayu yang memiliki kelas tinggi di dunianya.

Bayu menghampiri lelaki yang hanya berdiri di depan gerbang rumah kinan.

"Selamat pagi".

Sambil membetulkan posisi kacamata kudanya, bayu mendekati lelaki itu.

"Ah, selamat pagi".

Adam, segera menjawab sapaan dari seseorang yang muncul secara tiba-tiba dari belakangnya.

"Apa ini adam?".

Bayu berkata dalam hati, setelah melihat lelaki itu dari dekat.

"Yaaaa betul..... dia adamnya kinan".

Hanya itu yang terucap di hati bayu saat itu.

Adam dan bayu belum pernah saling bertemu satu sama lain sebelumnya.

Tapi bayu secara diam-diam mencari tahu tentang adam dan latar belakangnya. Tidak lupa dia juga melihat foto-foto terbaru adam selama di australia.

"Ada keperluan apa? bisa saya bantu?".

Semakin mendekat bayu memberanikan diri untuk menanyakan keperluan adam untuk datang kesana, lebih tepatnya bayu mencoba terlihat tidak tahu apa-apa.

Adam sedikit terganggu dengan kacamata yang digunakan bayu, dia seperti teringat sesuatu yang akhirnya dia tahu bahwa lelaki yang di hadapannya saat itu adalah lelaki bernama bayu yang berada dalam foto bersama kinan, baik yang di taman dan yang terbaru saat acara wisuda.

"Kamu bayu.....????????"

Adam dengan kepribadiannya yang To the Point langsung menanyakan intinya. Tanpa basa basi adam langsung menyebutkan nama lelaki itu. Lelaki yang membuatnya geram karena dekat dengan gadis yang ia cintai.

Bayu sedikit terkejut karena berpikir bagaimana adam mengetahui namanya juga.

"Ah bagaimana anda tahu nama saya? apa anda mengenal saya? apa keperluan anda datang kemari? apa ingin bertemu dengan Ibu Ranti?".

Adam mendengar semua pertanyaan bayu, dan mendengarnya menyebutkan nama ibu kinan dengan sangat akrab.

"Bukan urusanmu, menyingkir dari gerbang itu, saya akan masuk dan menemuinya sendiri. Tidak perlu menunjukan kedekatanmu dengan keluarga kinan seperti itu di hadapanku".

Adam tidak bisa menahan kekesalannya dan berkata kurang sopan pada bayu yang dari tadi mencoba menanyakan maksud kedatangannya ke rumah itu.

"Kamu tahu kinan????? dia sahabatku, aku akan memanggilkannya untukmu".

Saat bayu membalikkan badannya untuk membuka gerbang. Spontan adam menarik bajunya, dan memukul gerbang dengan sangat keras menggunakan tangan kosongnya, adam tidak bisa menahannya lagi.

"Hentikan, tidak perlu kamu ikut campur dengan urusanku saat ini. Aku akan menemuinya sendiri. Tidak perlu kamu yang bukan siapa-siapa ikut turun tangan dalam hal ini".

Bayu tidak begitu terkejut melihat tempramen adam yang meluap-luap.

Dia sudah tahu dari data yang dia terima tentang latar belakang dan kepribadian adam selama ini.

Bayu dalam kehidupannya seperti memiliki beberapa orang di belakangnya yang mendukung dan mengerjakan apa yang dia butuhkan.

Dari dalam rumah terdengar seseorang membuka pintu.

Ibu dan kinan mendengar sedikit keributan di depan rumahnya. Terlebih itu terdengar sangat keras saat seseorang seperti memukul pintu gerbang mereka.

"Nak bayu..... Ada apa di sana?"

Suara ibu terdengar dari dalam, dan mencoba sambil mendekat karena khawatir.

Ibu tahu ada bayu di luar sana karena dia sudah mengundangnya untuk sarapan bersama saat itu.

Namun ibu tidak tahu dengan siapa bayu disana, hanya terlihat sebagian tubuh lelaki yang berdiri di hadapan bayu dari selah pintu gerbang.

"Tidak bu, tidak ada apa-apa ibu tidak perlu khawatir".

Adam terkejut bahkan bayu memanggil ibunya adam dengan sebutan "ibu".

Adam memasang wajah heran mendengar kedekatan bayu yang tidak bisa disangkal lagi dengan keluarga kinan.

Tak lama ibu membuka gerbang dan melihat dua orang lelaki disana.

Satu orang lagi asing untuknya, tapi dia lelaki yang sangat gagah dan tampan. Itu yang ada dipikiran ibunya saat pertama kali melihat adam.

Berbeda dengan penampilan bayu yang biasa saja dan lebih terlihat lelaki kutu buku dan baik-baik.

Sedangkan adam lelaki parlente yang sangat memperhatikan penampilannya.

Tak lama dari belakang ibu juga muncul kinan, dengan celana training yang terangkat sebelah bagian bawahnya dan kaos tidur serta rambut yang dibiarkan terurai seadanya karena belum mandi pagi itu.

Kinan juga baru bangun dari tidurnya saat ibu mengajaknya sarapan. Dampak dari pesta kecilnya semalam membuat bayu dan kinan sama-sama bangun kesiangan dan mungkin sebenarnya ibu tahu apa yang terjadi semalam dan berpura-pura saja tidak tahu karena anaknya sudah besar dan butuh waktu seperti itu dengan temannya.

"Adam?????????????????"

Kinan yang terkejut melihat seorang lelaki yang sedang berdiri di depan gerbang rumahnya saat itu.

"Siapa nak? , Adam??????".

Ibu langsung ikut terkejut mendengar nama yang tidak asing di telinganya beberapa tahun terakhir ini.

Kinan yang terkejut hanya diam dan melihat wajah adam yang tidak berubah sedikitpun, dia hanya bertambah tinggi dan lebih dewasa terlihatnya. Memang sangat terlihat lelaki berusia 24 Tahun.

Sedangkan melihat kinan yang masih seperti gadis usia 18 tahun yang dulu adam tinggalkan di kota bandung ini. Belum ada perubahan berarti darinya. Kinan tetap cantik seperti dulu di mata adam.

Mata kinan dan adam saling menatap, mereka tidak seakan tidak menyadari keberadaan ibu dan bayu disana.

Kemudian dalam hitungan beberapa detik kinan kembali tersadar dan merasa malu karena penampilannya yang tidak layak tampil pagi itu.

Ia segera membalikkan tubuhnya dan berkata "Suruh dia pergi bu, aku tidak ingin bertemu dengannya".

Kinan meminta ibunya untuk mengusir adam tanpa berkata apapun padanya.

"Nak, kinan meminta kamu untuk pergi, dia tidak ingin bertemu denganmu saat ini. Mohon untuk mengerti".

Adam yang memaksa ingin tetap berbicara dengan kinan tidak langsung menuruti permintaan ibunya.

"Tapi tante, aku mohon, aku ingin berbicara dengannya sebentar saja".

Ibu tidak berdaya mendengar adam yang memohon untuk bisa berbicara dengan kinan.

"Kinan, beri aku waktu untuk berbicara denganmu sekaranh, aku mohon. Aku sudah menunggu ini selama 4 tahun. Aku benar-benar ingin berbicara denganmu saat ini".

Kinan tidak menghiraukan kata-kata adam dan lari ke dalam rumahnya tanpa berbalik ke belakang lagi.

"Adam, tante akan coba berbicara dengan kinan. Kamu tidak perlu memaksanya, itu hanya akan membuatnya semakin tidak akan memberimu kesempatan untuk berbicara sama sekali dengannya".

Ibu ranti mencoba meredakan gejolak adam yang ingin bertemu dengan putrinya.

Ibu tahu betul ada masalah apa antara lelaki itu dan kinan putrinya.

"Mereka memiliki masa lalu yang menyakitkan".

Setelah adam menuruti permintaan ibunya kinan, dia pergi menggunakan taksi dari rumah itu tanpa perlawanan. Adam mencoba mengerti kemarahan kinan saat itu.

kata-kata ibu itu membuat bayu berpikir, mungkin ibu sangat memahami perasaan kinan dan adam saat ini.

"Masa lalu mereka memang terdengar sangat menyakitkan, aku tidak ingin adam datang dan memberikan rasa sakit itu kembali untuk kinan bu".

Bayu berusaha menjaga kinan dari gangguan adam lagi. Dia tidak ingin kinan sahabatnya menjadi gadis yang terpuruk seperti pertama kali dia melihatnya di ospek kampus dulu.

"Tidak nak bayu, adam dan kinan memang harus di beri waktu untuk berbicara satu sama lain. Jika mereka ingin menyelesaikan semua masalah masa lalu mereka dan memulai hidup baru dengan tanpa bayangan menyakitkan dari masa itu. Terlalu banyak kisah masa lalu kinan yang tidak terlampiaskan olehnya. Itu akan berdampak buruk baginya nanti".

Mendengar itu bayu mengerti maksud ibu kinan. Dan mencoba berpikir hal yang sama tentang kinan dan adam yang harus menyelesaikan hubungan tidak jelas mereka yang terus saling menyakiti perasaan masing-masing. Lebih baik itu segera di selesaikan. Itu yang bayu pikirkan saat itu.

Next chapter