180 Kinan Yang Manis

Pagi yang cerah menyambut kinan yang terbangun dan mendapati dirinya ada di ruangan tempat dia menonton film semalam bersama bayu.

Selimut masih rapih menyelimutinya, namun kinan beranjak duduk dan mencari keberadaan bayu yang tidak terlihat di ruangan itu.

Kinan kemudian bangun dan berjalan keluar dari ruangan itu. Rambutnya masih terurai dan sangat berantakan, sambil berjalan menuju ruangan tengah di rumah bayu kinan mencoba terus melihat-lihat setiap sudut dan ruangan yang ada disana berpikir mungkin bayu ada disana.

Namun sampai tiba di ruang tengah bayu tetap tidak terlihat.

"Dimana sebenarnya dia??? apa dia sudah pergi sarapan ke rumah ayah dan ibunya???? tapi kenapa dia tidak membawaku bersamanya, dia malah meninggalkanku di ruang teater itu".

Kemudian kinan berpikir untuk masuk ke kamar bayu untuk mencari tahu apa bayu benar-benar sudah pergi atau mungkin masih mandi di kamarnya.

Melihat pintu kamar bayu terbuka kinan akhirnya menengok dari balik pintu dan memanggil nama bayu sampai 3x namun tetap tidak mendapatkan jawaban, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke kamar bayu.

Saat dia akhirnya masuk dan melihat ke arah ujung dari lorong kamar bayu, yang memang kamar itu ukurannya sangat besar, kinan di buat terkejut karena bayu berjalan dari arah sana dengan hanya mengenakan handuk kimono dan rambut yang basah mendekat ke arahnya.

Visual bayu saat itu betul-betul membuat hati kinan berdebar sangat kencang, bayu berjalan dengan rambutnya yang masih basah, terlihat sangat segar, dan handuk kimono yang membuat tubuhnya terlihat sangat berbeda dari yang biasa kinan lihat.

"Hei apa yang sedang kamu lakukan di kamarku???? aaaaah lihat rambutmu ini".

Bayu mendekat pada kinan dan tanpa basa basi dan juga tanpa menyadari betapa kinan sangat tertekan saat itu oleh debaran jantungnya yang semakin tak terkendali, bayu langsung membelai rambut kinan dan mencoba merapihkannya, karena terlihat sangat berantakan dan posisi bayu saat ini telah benar-benar dekat di hadapan kinan.

Tubuh kinan yang sangat kecil membuat posisi wajahnya saat itu berada tepat di depan dada bayu yang sangat telihat kokoh dan berotot karena handuk kimonodi bagian dadanya sedikit terbuka.

Kinan sama sekali tidak bergerak dan tidak bisa berkata-kata, bahkan nafasnya seperti benar-benar terhenti karena rasa canggung yang hinggap di dirinya.

Saat bayu sibuk merapihkan rambut kinan langsung oleh tangannya, dia akhirnya melihat ke arah wajah kinan dan mendapati gadis kecil itu sedang berusaha menutup matanya dengan sangat kuat.

Kinan tidak menyadari bahwa bayu sedang memandangnya sekarang, meskipun tangan bayu tetap berada di kepala kinan untuk merapihkan rambut yang sangat berantakan karena baru saja bangun dari tidurnya pagi itu.

Bayu tersenyum melihat tingkah kinan, dia baru menyadari bahwa ini memang untuk pertama kalinya mereka di hadapkan pada situasi seperti saat itu, dimana bayu hanya mengenakan handuk dan kinan melihat langsung tubuhnya yang memang agak sedikit terbuka di bagian dadanya, hal itu pasti akan membuat kinan merasa sangat canggung menyaksikan semua itu untuk pertama kali selama hubungan persahabatan mereka.

Setelah puas memandangi kinan yang salah tingkah, bayu segera melepaskan tangannya dari rambut kinan dan membetulkan posisi handuk kimononya.

"Ada apa kamu mencariku sampai ke kamar??? apa kamu baru saja bangun???".

Bayu kemudian berjalan mengambil handuk kecil di lemari sambil kembali bertanya pada kinan.

"Tidak,,,,tidak ada apa-apa, aku hanya ingin tahu kamu ada dimana, karena pas aku bangun dari tidur tadi, kamu sudah tidak ada di ruangan teater itu, apa aku tidur sendiri di sana semalam???? dan aku sudah mencoba memanggilmu tapi tidak ada jawaban, jadi aku masuk ke kamarmu, aku tidak tahu kalau kamu sedang mandi".

Kinan yang masih hanyut dalam rasa canggungnya terbata-bata menjawab pertanyaan bayu.

Senyum tipis kembali menghiasi sudut bibir bayu karena merasa lucu melihat kinan yang biasanya dingin, ketus, galak saat itu benar-benar terlihat sangat manis karena rasa malu dan groginya, kinan tidak bisa menyembunyikan itu dari bayu.

"Kenapa kamu tersenyum??? apa yang lucu???".

Kinan mulai kesal melihat bayu seperti sedang menertawakannya.

"Tadi aku mandi jadi tidak mendengar suara dari luar, semalam kamu tidur disana bersamaku, aku tidak mungkin meninggalkanmu disana sendiri semalam, aku bangun belum lama ini, dan aku langsung mandi, kira-kira 20 menit yang lalu".

Kinan terkejut saat bayu mengatakan mereka tidur bersama di ruang teater.

"Apaaaa???? Ti... tidur bersama??? apa maksudmu???".

Kinan langsung mundur satu langkah dari tempatnya berdiri, dan menyilangkan tangannya tepat di dadanya seperti sedang melindungi diri dari orang lain.

Bayu tertawa keras saat melihat ulah kinan yang semakin lucu di matanya.

"Kenapa??? apa itu salah??? bukankah kita akan segera bertunangan, aku berpikir kenapa kita hanya bertunangan, akan lebih baik jika kita langsung menikah saja dan menjadi pengantin baru, seperti sekarang ini,,, lihatlah !!! bukankah kita seperti sepasang pengantin baru, aku yang baru saja selesai membersihkan tubuhku, dan kamu yang baru saja bangun dari ranjang kita karena kelelahan bergadang semalaman".

Bayu memutuskan untuk menggoda kinan karena terlanjur senang melihat reaksi kinan yang berlebihan terhadap kata-katanya yang mengatakan bahwa mereka tidur bersama di ruang teater.

"Bayu,,,,,, jangan main-main dengan ucapanmu, apa kamu sudah gila??? apa kamu masih mabuk???? hentikan omong kosong ini aku tidak suka gaya bercandamu seperti ini pagi-pagi".

Kinan tidak mempercayai apa yang bayu katakan, dia kesal karena akhirnya sadar bahwa dia sedang di kerjai oleh bayu yang iseng padanya.

"Pikiranmu yang kotor pagi-pagi, bukan salahku jika aku akhirnya menikmati kepanikan kamu yang tidak jelas itu. Apa karena kamu sudah melihat tubuhku yang keren ini secara langsung??? sehingga pikiran wanita dewasa dalam dirimu mulai menguasai otakmu. Ooouuhhh .... aku jadi takut kamu akan membuka handukku, lebih baik kamu sekarang keluar, aku akan berganti pakaian. Jangan bilang kamu akan tetap disini untuk melihatku membuka handuk dan berganti pakaian????".

Bayu sambil membuka tali handuk kimononya terus menggoda kinan sampai-sampai kinan langsung membalikkan badannya.

Kemudian dia berbalik kembali dan langsung memukul kepala bayu, setelah itu dia keluar dari kamar sambil mengomel tidak jelas.

"Orang gila".

Kinan pergi dan membanting pintu kamar bayu dengan keras, lalu pergi menuju kamarnya.

Bayu yang senang menikmati paginya yang cerah dengan bonus tingkah keluguan kinan yang tampak sangat manis dimatanya.

Kinan langsung pergi ke kamar mandi dan menyiram tubuhnya dengan air hangat. Di bawah kucuran air, kinan kemudian kembali mengingat bagaimana bayu keluar berjalan dari kamar mandi dengan rambut basah, handuk kimono yang bagian dadanya sedikit terbuka dan wajahnya yang sangat segar membuat kinan mematikan shower dan memarahi dirinya sendiri.

"Apa kau sudah gila kinan??? apa kau benar-benar gadis mesum???? kenapa aku hanya terus memikirkan tubuh bayu dan tampilan wajahnya pagi ini???? aaaaah aku benar-benar sudah gila".

Kinan memukul kepalanya dan sekali menampar wajahnya sendiri karena ingin dirinya kembali sadar bahwa yang dia pikirkan itu tidaklah benar

Mereka berdua akhirnya telah rapih dan pergi menuju ruang makan. Barang bawaan kinan sudah rapih dan dia sudah siap untuk kembali ke jakarta hari itu.

avataravatar
Next chapter