1 Bab 1 Kehilangan kesucian

Toni menemui Maya, setelah menerima pesan dari Maya untuk memutuskan hubungannya. Toni tidak terima, Toni marah, kesal, dia mendatangi Maya di rumahnya.

Hari ini orang tua Maya sedang pergi ke RS, karna ayah Maya sakit jantung, Maya di rumah sendiri, ketika Toni datang ke rumahnya.

Tok-tok-tok.. suara pintu di ketok dengan kerasnya, Maya kaget lalu membuka pintu di lihatnya Toni dengan wajah yang marah sekali.

"May, kenapa kau tega sekali, apa salahku, Toni marah marah sambil masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Maya mencoba menjelaskan namun Toni tetap tidak terima.

"Sudahlah Ton, aku sudah jelaskan ayahku sakit, aku tidak bisa membuatnya kesal, aku takut ayahku anfal, Jantung nya lemah Ton, aku ingin membahagiakan ayahku di saat terakhirnya,

"Tapi kamu mengorbankan cinta kita May, aku ga mau kehilangan kamu." Toni mencoba meyakinkan Maya."

Maya menyuruh Toni pulang, Toni keluar Maya menutup pintu rumahnya tapi tidak menguncinya, lalu masuk ke kamarnya.

Maya mengira Toni sudah pulang, tetapi Toni yang sudah kalap memasuki rumah Maya kembali dan masuk ke dalam kamar Maya.

Maya merebahkan tubuhnya sambil memijit keningnya yang pusing, Toni masuk ke kamar dan mengunci kamar maya, Maya kaget..

"Toni, sedang apa kamu disini,

"Dengar May jika aku tidak bisa memilikimu maka orang lainpun tidak boleh mendapatkan kesucianmu.. kamu hanya milikku May...

"jangan Ton,, jangan.. Maya mundur ke belakang menjauhi Toni, tapi Toni yang sudah kerasukan menarik Maya, menciumnya lalu melemparnya ke ranjang dan menodai Maya.

Maya hanya bisa menangis, Toni yang baru menyadari perbuatannya berusaha menenangkan Maya, "maafkan aku May, aku khilap,, aku akan bertanggung jawab,,

"Aku akan menikahimu.

"Tidak mungkin Ton, ayahku sakit, sudahlah.. pergi kamu dari sinii ... sebelum aku laporkan kamu ke polisi. Toni pergi karna takut ancaman Maya. Dan Maya menangis masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya, yang merasa kotor karena telah di nodai oleh mantannya sendiri.

Pertunangan Maya dengan Azhar pratama sedang di persiapkan.

Azhar adalah putra bambang wiguna salah satu pengusaha terbesar di bandung. Azhar sendiri lulusan terbaik dari Harvard selain berwajah tampan Azhar juga mempunyai perilaku yang baik dan sopan, Maya merasa malu, mendapatkan Azhar yang sholeh sedangkan dia sudah tidak suci lagi.

Maya bingung dengan keputusan nya, akhirnya Maya pergi ke rumah sahabatnya dan menceritakan semuanya, dari mulai perbuatan Toni padanya sampai perjodohan yang di atur oleh orang tuanya.

"Aku bingung harus bagaimana,, aku ga bisa menolak keinginan orang tuaku rin, tapi aku sudah tidak suci lagi, "

"Sebaiknya kamu jujur sama mas Azhar, May,, kamu ceritakan semuanya , ya semoga saja Mas Azhar mau menerima mu apa adanya."

"Ya , Rin , aku juga mau menceritakan smuanya sebelum pernikahan terjadi aku ga mau memulai hidup baru dengan kebohongan."

"Ya , May kamu cari waktu yang tepat untuk menceritakannya yah aku hanya bisa mendoakan yang terbaik buatmu."

"makasih, rin aku pamit pulang dulu yah, "

"Mayapun pulang dengan perasaan sedikit lega setelah curhat kepada sahabatnya.

Sesampainya di rumah, May merebahkan tubuhnya diatas ranjang, pikiran nya selalu kepada peristiwa itu.. sampai akhirnya Maya tertidur..

Persiapan pertunangan sedang berlangsung, keluarga besar haris, Ayah Maya dan dari keluarga ibu Maya pun berdatangan, Maya adalah putri semata wayang, sehingga ketika acara pertunangan semua keluarga berkumpul. sahabat Maya, Rina pun hadir.

" May, apakah kamu sudah menceritakan semuanya kepada Mas Azhar?

"Blom Rin, aku belum punya waktu yang tepat nanti waktu acara pertunangan aku akan coba bicarakan, pokoknya sebelum aku menikah pasti aku akan jujur sama Mas Azhar, Rin aku tidak ingin menikah tapi menyimpan rahasia."

" Ya kamu harus jujur, dan menerima apapun kosekuensinya, May daripada hidup terus dlm kebohongan kamu tidak akan tenang selamanya.

Hari ini adalah hari pertunangan Maya dan Azhar, Toni yang mendapat kabar itu segera pergi ke rumah Maya, tapi dia tidak berani masuk, dia diam di dpn rumah Maya lalu menelpon Maya untuk keluar menemuinya.

"Halo... May, ini aku Toni, aku ada di depan rumahmu, bisakah aku bertemu denganmu sebentar saja aku tunggu disini.

"Toni, kamu mau apa menemuiku, aku akan segera bertunangam dengan pilihan orang tuaku, aku mohon Ton, lepaskan aku ayahku sakit, aku tidak mau membantahnya aku tidak mau sesuatu terjadi pada ayahku Ton, maafkan aku,, hiks... hiks...

"Tidak, May aku sangat mencintaimu, aku ingin bertemu denganmu, cepatlah aku tunggu disini... jika kamu tidak keluar aku akan masuk ke rumahmu dan mengatakan bahwa kamu sudah ku nodai pada ayahmu.

Maya yang takut akan hal itu terpaksa keluar menemui Toni.

Toni pun menutup tlpnya dan menunggu Maya, akhirnya Maya pun keluar.

Sampai dpn rumah di sebelah taman Toni menunggu di balik pohon mangga,

" Toni, ada apa lagi? untuk apa kamu kesini

Toni menarik tubuh May dan memeluknya erat sambil menangis,

"jangan tinggalkan aku May, kamu hidup dan matiku, bagaimana aku bisa hidup tanpamu.

May diam membisu tidak bisa berkata-kata, dia ingin sekali bersama Toni, tapi dia tidak punya pilihan , ayahnya sakit jantung, seharusnya di operasi tapi ayahnya tidak mau, dan di Vonis hanya tinggal beberapa bulan lagi usianya, dan di saat ini hanya ingin membahagiakan ayahnya saja May menuruti keinginan ayahnya untuk menikah dengan Azhar.

"Maafkan aku Ton, aku tidak bisa menolak keinginan terakhir ayahku, usia ayahku tidak akan lama lagi mana mungkin aku menolak keinginannya, aku ingin membahagiakan ayahku disaat terakhirnya, tolong mengerti aku Ton...

Toni dan maya pun menangis sambil berpelukan,, dan akhirnya Toni melepaskan Maya dan berpamitan.

" May, aku akan selalu menunggumu sampai kapanpun, dan aku akan selalu mencintaimu, ingat itu May.

Tonipun pergi masuk ke dalam mobilnya dan berlalu meninggalkan Maya yang diam terpaku.

Kemudian Maya masuk kembali ke dalam rumah, dan memasuki kamarnya untuk menenangkan dirinya.

"May, boleh ibu masuk May, ibu Maya masuk ke dalam kamar Maya,

"Ya, bu ada apa bu, "begini May, ibu mau minta maaf , ibu tau kamu terpaksa menerima pernikahaan ini,

Ibu juga mau berterimakasih karna kamu menuruti permintaan terakhir ayahmu, kamu tau dokter bilang usia ayah tidak akan lama lagi makanya pernikahanmu akan di percepat May, agar ayah bisa melihat kamu menikah dan bisa meninggal dengan tenang karna melihatmu sudah ada yang melindungi.

Maya hanya menangis mendengar kata-kata ibunya. "apakah sakit ayah sudah parah bu,?

"Ya, nak... kita harus sabar dan ikhlas sayang...

Maya dan ibunya menangis sambil berpelukan,, Maya ingin menceritakan masalahnya tapi melihat kondisi ibunya yang rapuh, Maya tidak tega dan mengurungkan niatnya.

Maya memasuki kamar ayahnya, melihat ayahnya yang sedang tidur, Maya hanya menatapnya dan berjanji untuk membahagiakannya di sisa hidupnya. Meski itu mengorbankan kebahagiaan nya sendiri.

"Ayah, may akan mewujudkan keinginan terakhirmu, meskipun untuk itu May harus berpisah dengan Toni. gumam may dalam hati..

avataravatar
Next chapter