webnovel

Married with My Brother

All about Love and Hurt. Angela seorang perempuan cantik harus merelakan takdir membuatnya terjatuh dalam lubang penderitaa dan kebahagin silih berganti. ini tentang Angela yang harus terikat takdir bersama pria bernama Lois, yaitu seorang pria yang dia panggil kakak. ini tentang Angela yang selalu dipermainkan takdir. ini tentang Angela yang masih menyinpan harapan serta keyakinan bahwa suatu hari dia bisa hidup bahagia tanpa harus lagi menderita. Apakah Angela mampu meraih cinta sejati dan kebagian hakiki??? siapakah yang akhirnya bisa menjadi pelabuhan hatinya???

MissYu11 · Urban
Not enough ratings
297 Chs

Curahan Hati Seorang Istri

Malam ini seperti biasa Angela datang ke kamar rawat Lois, merawat dan menemani suaminya itu hingga jam 8 pagi nanti.

Tentu saja tanpa sepengetahuan Lois dan Laura.

Ken memang sudah mengatur semua, rumah sakit Galaksi tempat Lois di rawat adalah milik keluarga Ken.

Ken selaku kepala rumah sakit sekaligus salah satu dokter ahli di rumah sakit Galaksi, mengatakan pada Laura bahwa Lois butuh istirahat full jadi diharapkan tidak ada seorangpun sekitarnya.

Biar suster dan cctv yang akan mengawasi Lois selama 24 jam, dengan gaya selayaknya seorang dokter, perkataan Ken mampu meyakinkan Laura.

Tidak ada sedikitpun kecurigaan dari Laura.

Ken membuat aturan kunjungan dari jam 9 pagi - 10 malem untuk Laura dan para pengunjung lain.

Sedangkan Lois selalu tertidur pulas, layaknya anak kecil yang kelelahan akibat bermain seharian berkat obat-obatan yang di konsumsi oleh nya mengandung obat tidur.

Dari pukul sebelas malam sampe delapan pagi Angela setia menemai sang suami.

Tidak jarang Ken dan Atharik bergantian menemani Angela , mengobrol sampe mereka tertidur.

Kondisi Lois selama seminggu ini memang sudah jauh lebih baik, lebam-lebam sekitar wajah tampannya sudah hilang.

Kondisi tubuhnya juga jauh lebih baik, bahkan pria itu sudah bisa berjalan meski masih sedikit tertatih.

"Tadi pagi aku sudah mengecek kandungan, aku senang karena dokter bilang anak kembar kita baik-baik saja. Apa kau tahu? Aku merasa kesepian karena tidak ada kau yang menemaniku mengecek kandungan dan tidur. Tidak ada kau yang biasanya aku marahi atau ajak bertengkar lagi. " Angela menghentikan perkataan untuk beberapa waktu, mencoba manahan air matanya agar tidak terjatuh.

Angela mengecup bibir Lois, merapihkan rambut sang suami yang sedikit berantakan.

Kembali duduk tapi kali ini ia duduk di sisi ranjang Lois, menatap pria yang sangat dicintai sekaligus dibencinya.

"Lois, Apa bisa kau tidak menbenciku?mengingatku lagi? Kalaupun akhirnya kau melupakanku selamanya, bisakah anak-anak kita memanggilmu Daddy dan kau menyayangi mereka? Apa bisa?" Suara Angela mulai bergetar, dadanya terasa sesak.

Seperti biasa tidak ada balasan dari Lois, pria itu masih tidur terlelap.

Kandungan Angela sudah memasuki bulan ke tujuh, tapi terlihat seperti bulam ke sembilan akibat mengandung anak kembar.

"An, " panggil Ken menyadarkan lamunan Angela, Angela segera menengok ke arah Ken yang berdiri di muka pintu bersama Atharik.

Kedua pria yang sama-sama tampan dan memiliki tubuh atletis itu menutup pintu dan berjalan menghampiri Angela.

"Kak Ken, Kak Atharik. Kalian mengangetkanku saja."protes Angela kesal tapi malah terlihat mengemaskan.

Atharik menggelengkan kepala, tertawa kecil. "Salah sendiri kenapa kau harus melamum segala , ayo kemarilah ada yang ingin kami bicarakan." Atharik menarik jemari lentik Angela, disusul Ken dari belakang. Mereka bertiga duduk di sofa.

"Kami sudah memutuskan agar kau pindah ke apartemen kami, kau tahu kan kak Laura sudah menyuruhmu pindah dari rumah."

"Kak, kalian tidak perlu khawatir padaku. Aku bisa pindah ke kontrakan sederhana." Angela tersenyum,mencoba menolak secara halus usulan Atharik.

Ken segera menggelengkan kepala tanda menolak keras keputusan Angela, Ken mengusap perut Angela.

"Jangan bodoh An, pikirkan anakmu. Jika kau tinggal di kontrakan dan jauh dari kontrolan kami, jika terjadi sesuatu padamu bagaimana?lagipula kau akan tinggal bersama aku dan Atharik jadi kau tidak perlu sungkan apabila minta bantuan apapun."

"Tapi kak aku tidak mau merepotkan kalian berdua."

"jangan berfikir bodoh seperti itu, nyonya Lois atau kau mau kami menculikmu secara paksa?" seru Atharik, di setujui Ken.

"Lagipula kami ini dua pria normal yang masih membutuhkan sentuhan perempuan dalam apartemen kami, jika ada kau suasana apartemen pasti akan lebih hangat. Aku sungguh bosan melihat wajah Atharik Terus-menerus , beruntungnya kami memiliki pacar yang bisa menjadi obat pusing kami saat kami sudah muak satu sama lain haha."

Angela ikut tertawa bersama Atharik dan Ken, "Baiklah, aku akan tinggal bersama kalian."

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Ethan membantu Angela mengemasi sisa barang-barang Angela, sementara Ken serta Atharik sudah menunggu di apartemen.

Ethan memang meminta pada Atharik agar dia sendiri yang membantu Angela berkemas.

Tidak banyak percakapan terjadi di antara mereka berdua, Angela dan Atharik hanya sesekali berbicara karena suasana canggung yang teejadi akibat sekian lama sudah tidak bertemu.

"Terima kasih ,Ethan. Kau sudah membantuku berkemas." Angela berkata dengan tulus disertai pandangan lembut.

"Bagaimana kalo ucapan terima kasihmu diganti dengan mentraktirku aku laper sekali Angela seandainya aku tidak makan mungkin aku akan mati kelaparan. Aku tidak mau mati dulu sebelum merasakan jadi suami dan ayah. Apa kau tega melihatku menderita seperti ini ? " protes Ethan dengan berpura-pura memasang wajah memelas lalu mengelus perut,Angela tertawa kecil.

"Kalo aku karena kelaparan, kau adalah orang pertama yang aku tuntut?"Lanjut Ethan santai.

Ethan masih seperti dulu, Seseorang yang selalu membuatnya tertawa dan merasa nyaman.

Dia selalu tahu bagaimana cara mencairkan suasana diantara mereka jika tengah bertengkar atau aneh seperti saat ini. "Haha... Mana bisa hantu menuntut manusia? okay, aku akan mentraktirmu. Tuan tukang protes."

Ethan memutarkan kedua bola matanya, "Tentu saja bisa, sebelum aku mati. Aku akan membuat rekaman suara dan menyimpannya di suatu tempat ,polisi pasti akan menemukannya."

Angela kembali tertawa, "Ayo makan, aku tidak mau kau mati kelaparan dan menghantuiku."

-

-

-

-

Ethan dan Angela memutuskan untuk makan di restoran dekat apartemen Ken dan Atharik, Lama-kelamaan suasana kaku di antara mereka mencair.

Angela selalu tertawa dengan lelucon Ethan sampe pengalaman memalukan Ethan selama mengurus cabang perusahaan orangtuanya di luar negeri.

"Hahahaha....Aku sungguh tidak menduga kalo kau pernah memiliki pengalaman hampir diperkosa perempuan bule cantik tapi gila."

"Kau tahu Angela, seandainya aku tidak ingat dia perempuan sudah pasti aku akan memukulnya. Bagaimana tidak kesal? Dia berani mencoba memperkosaku saat aku tengah mabuk, untung aku masih bisa menghindari perempuan gila itu."

"Tapi kenapa kau menolaknya?" Kali ini raut wajah Angela terlihat serius. Ethan tersenyum penuh makna lalu meminum es teh manis sebelum menjawab pertanyaan Angela, "karena dia bukan kau, kalo itu kau aku akan senang sekali menyerahkan tubuh indahku ini untuk kau nikmati haha."

"Hahaha....dasar tuan mesum,"

"tapi aku mesum hanya padamu bukan pada orang lain, jadi tidak masalah bukan."

"Haha... Kau menjijikkan , kalo saat itu aku ada di sana?saat di mana kau hampir diperkosa, aku akan menghajar perempuan bule sialan itu karena sudah berani mencoba menyentuhmu."

Ethan melebarkan kedua bola matanya, "Dan setelah kau menghajarnya, aku akan mempersilakan kau menperksosaku sebagai ucapan trimakasih." Ethan mengedipkan sebelah mata, membuat pria itu terlihat sangat menggoda. Angela kembali tertawa dan mengacak-acak rambut Ethan dengan gemas.

Angela selalu memiliki kebiasaan mengacak-acak rambut Ethan jika pria itu tengah terlihat mengemaskan di mata Angela.

Ethan berhenti tertawa, melihat Angela yang tengah tertawa dengan pandangan lembut. Sejujurnya Ethan ingin sekali memeluk erat dan mencium bibir merah yang sudah menjadi candu baginya.

Kenangan-kenangan kebersamaan mereka sekilas bermain dalam ingatannya.

Sampe pelayan mengantarkan pesenan mereka, merekapun kembali terhanyut dalam obrolan seru.

*********

"Ini kamarmu, An. Bagaimana kau suka?"seru Ken setelan membuka pintu kamar lalu ia bersandar pada muka pintu sambil melipat kedua tangan di dada.

Angela masuk ke dalam kamar, melihat sekelilinng kamar yang tertata indah dan bagus.

Bahkan Ken dan Atharik sudah menyediakan baby'sZone di dalam kamarnya.

Tepat di dekat kamar mandi sudah ada sebuah tempat tidur baik berukuran besar ,almari pakaian anak-anak dll.

"Ini bagus sekali, Kak Ken. Trima kasih."

"Harusnya kau berterima kasih pada pacarku Debby dan Thalita karena mereka yang menata kamarmu ini seharian kemarin."

"Kak Thalita dan Kak Debby, di mana mereka?"

"mereka sedang bekerja sekarang An, tapi malem mereka akan ke sini."

"Baiklah, aku akan memasak untuk dinner malam ini sebagai ucapan terimakasih dan syukurku."

Ken tersenyum, "A good idea mrs. Lois."

******

"Kak kapan aku bisa pulang?"Tanya Lois, sambil mengunyah apel dalam mulut.

"Kata Ken 3 atau 4 hari lagi kau bisa pulang, jadi bersabarlah."

"Aku sudah bosan berada dalam di rumah sakit, hal pertama aku lalukan saat pulang nanti adalah mengajak Ken dan Atharik keluar dan bersenang-senang."

"Kau boleh melakukan apapun selama hal itu bisa membuatmu bahagia." Laura memeluk adiknya.

Klik....

Pintu kamar terbuka.

Munculah Devan yang tak lain suami Laura bersama dua anak mereka, Velove dan Delon.

Velove berumur 10 tahun sedangkan Delon 12 tahun.

Keduanya memiliki wajah yang sangat tampan dan cantik.

"uncle, aku membawakanmu coklat buatanku sendiri. Kau harus mencobanya." Seru Velove ceria sambil berlari ke arah Lois, lalu mencium pipi Lois.

Lois membalas mencium sebelah pipi keponakan tersayangnya, " Baiklah uncle akan menghabiskan semua coklat buatanmu Velo. "

Delon tidak mau kalah ia memberikan Lois sebotol jus mangga buatannya, Lois memang sangat menyukai jus mangga.

"uncle ini aku buatankan jus mangga paling enak, agar uncle cepat sembuh." ucap Delon polos.

Lois mengambil botol jus mangga dari tangan Delon lalu memeluk dan mencium sebelah pipi keponakannya itu.

"Terima kasih, Delon. Uncle pasti akan menghabiskan jusmu."

Devan menyuruh kedua baby sitter dan seorang bodyguard untuk membawa keluar Delon dan Velove dari kamar.

Devan menjitak kepala Lois dan memukul bahu Lois dengan cukup keras kemudian tertawa geli.

"Sudah lama tidak bertemu, kau semakin tampan Lois."

Lois mengelus kepala dan bahunya, "Kak Devan, kau masih belun berubah masih senang menyiksaku." protes Lois kesal.

Devan tertawa geli, "Apa salahnya menyiksa adik ipar sendiri? Jangan memasang wajah seperti itu atau kau akan aku hajar?"

"Kak kalo kau lakukan itu aku akan melaporkanmu pada polisi, dan kau akan dipenjara." Ancam Lois memasang wajah kesal.

Laura tertawa geli, "Lois kalo kau berani melaporkan suamiku, aku akan memukulmu."

Lois menatap kesal kedua orang di sampingnya "Arrrrghhh, kalian membuatku gila."

-

-

-

-

See u next chapter.