Hana menghela napas pelan, memandang indahnya kota Seoul saat pagi hari
dari kejauhan melalui jendela besar kamar hotel mewah dari ketinggian lantai
dua puluh. Sesekali, dia mengurai senyuman untuk menghibur diri dan meratapi
nasibnya. Ya,,, hari ini dia akan menikah dengan pria pilihan papa dan juga
kakaknya.
" semoga pernikahan yang akan aku jalani ini tidak seperti pemandangan kota
Seoul yang nampak dari ketinggian, indah di pandang dari kejauhan tapi tampak
sulit saat dilihat dekat.1 " ucap Hana dalam hati sambil terus
menatap ke luar jendela dan menitikan air matanya.
" Hana-ssi,,, apakah kamu sudah siap ? kita akan mulai merias,,,, " tanya seorang perias dan membuyarkan
lamunannya.
" ne { ya } ,,, aku sudah siap. " jawab Hana sambil menyeka air mata yang
sedikit menetes di pipinya.
" baik lah,,, aku akan memulainya,, silahkan duduk dulu di sini. " ucap
sang perias sambil menunjukkan kursi yang sudah ia siapkan.
Tidak butuh waktu lama sang perias memoles wajah Hana yang memang sudah
cantik walau tanpa make – up sekalipun, kini sang perias sedang membantu Hana
untuk memakai gaun pengantin yang sangat indah dan mewah.
" omo { oh my god } ,,, Hana-ya,,, kamu begitu cantik. Aku sampai takjub
melihatnya. " ucap Min Ah kagum, baru datang bersama Ye Rin.
" gomawo eonni { terima kasih kakak } ,, " ucap Hana tersenyum manis.
" Yeppeo { cantik } ,,, " ucap Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah lucu
}.
" Jinjja { benakah } ? " tanya Hana.
" ne { ya } ,,, neomu – neomu yeppeo { sangat - sangat cantik } . " ucap Ye
Rin dengan suara aegyo { bertingkah lucu } .
" geurae { benar } ,,, gomawo { terima kasih } uri-Ye Rin { Ye Rin kami } .
" ucap Hana.
" kajja { ayo } ,,, gomo { bibi } ,,, ahjusi { paman } itu sudah menunggu
lama,,, kalau kamu belum selesai juga biar aku yang akan menggantikan mu,,, "
ucap Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah lucu } .
" tidak,,, kamu tidak boleh merebut ahjusi { paman } itu,,, aku akan
bergegas menemuinya. " ucap Hana dengan ekspresi marah yang di buat – buat
sambil pura – pura berlari.
Hana berjalan menuju altar pernikahan dengan di tuntun oleh Kim Dong Wan
dan di ikuti oleh Kim Ye Rin, Saraswati, Kim Han Bin dan juga Ha Min Ah.
Keduanya pun kini mengikrarkan janji pernikahan mereka di depan para saksi dan
juga keluarga.
Setelah pengucapan ikrar janji suci kemudian mereka pun saling memasangkan
cincin di jari manis pasangan masing – masing dan setelah itu mereka berdua
berciuman sebagai tanda bahwa mereka telah resmi menikah, mengakhiri ritual
mereka berdua bersamaan melemparkan bungan ke arah para tamu undangan yang
hadir. Termasuk juga Ye Rin yang memaksa ingin mengikuti prosesi tersebut
dengan di gendong oleh papanya.
" appa { papa } , eomma { mama } , haraboji { kakek } , halmeoni { nenek } ,,
aku mendapatkan bunganya,,, apakah aku boleh menikah juga ? " tanya Ye Rin
polos dengan suara aegyo { bertingkah lucu } dan membuat semua orang tertawa
mendengarnya.
" ani { tidak } ,,, ani { tidak } ,,, tunggu umur mu seperti gomo { bibi }
mu dulu baru boleh menikah. " ucap Kim Dong Wan.
" ne { ya } ,, arasso haraboji { mengerti kakek } ,,, " ucap Ye Rin dengan
cemberut.
Mendengar segala ucapan Ye Rin membuat Hana bisa tertawa lepas seperti
tidak ada beban atau masalah, Jong Ki yang sedari tadi memperhatikannya tanpa
sadar tersenyum dia merasa lega karena masih ada secerca kebahagiaan yang hadir
mengisi harinya seorang Kim Hana.
" aku berjanji akan berusaha mengembalikan senyum dan tawa di wajah mu itu
lagi Kim Hana. " ucap Jong Ki masih dengan menatap wajah Hana sambil tersenyum.
Hana yang menyadari kalau sedang di perhatikan mencoba memalingkan wajahnya
ke arah Song Jong Ki, namun sepersekian detik sebelumnya Jong Ki sudah
memalingkan wajahnya ke arah depan lagi. Jadi Hana memasang wajah keheranan
karena merasa di perhatikan tadi.
Setelah pernikahan yang singkat, ada upacara tradisional pernikahan Korea
selanjutnya yang disebut pyebaek di mana yang hadir hanya untuk anggota
keluarga. Pengantin akan mengganti pakaiannya dengan memakai hanbok pernikahan
khusus dan akan memohon restu kepada orangtua mereka yang duduk di belakang
meja rendah yang penuh dengan makanan pernikahan tradisional dan simbolis
seperti chestnut, jujubes, dan kesemek kering.
Orangtua akan memberkati pasangan yang baru menikah serta ada tradisi "menangkap jujubes dan chestnut"
untuk memprediksi berapa banyak anak perempuan dan anak laki-laki yang akan
dimiliki pasangan.
Setelah selesai dengan berbagai prosesi pernikahan dan tamu undangan juga
sudah pulang, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama keluarga saja di
restoran hotel tersebut. Setelah selesai makan malam mereka melanjutkan dengan
ngobrol – ngobrol santai sambil minum wine. ( alkohol yang harganya mehong ya,,
hehehe )
" setelah ini apa rencana kalian selanjutnya. " tanya Kim Dong Wan kepada
Song Jong Ki dan Hana di sela – sela obrolan santainya.
" ah,,, maaf abeoji { papa } untuk saat ini saya dan Hana belum bisa
merencanakan apa pun karena untuk beberapa hari ke depan saya akan terbang
keluar negeri mengurus beberapa proyek disana. Jadi biarkan Hana tetap tinggal
dengan kalian. " ucap Song Jong Ki sambil melirik ke arah Hana yang sedang
cemas.
" ( terdiam sejenak ) baik lah,,, karena berhubungan dengan bisnis yang
tidak mungkin kamu tinggalkan aku akan memakluminya. Tapi setelah kamu pulang dari perjalanan
bisnis mu kalian harus langsung rencanakan bulan madu kalian. " ucap Kim Dong
Won.
" appa { papa } ,,, " protes Hana namun di hentikan Jong Ki dengan
menggenggam tangan Hana di bawah meja.
" ne { ya } ,,, kamsahamnida abeoji { terima kasih papa } , kami akan
mengaturnya setelah ini. " ucap Song Jong Ki
Setelah obrolan santai yang mereka lakukan selesai kini semua kembali ke
kamar masing – masing untuk beristirahat. Perasaan canggung muncul saat Song
Jong Ki dan Kim Hana masuk ke kamar mereka berdua.
" aku akan mandi terlebih dahulu dan kamu bisa mengganti pakaian mu itu. "
ucap Jong Ki dingin namun ada kesan gugup juga.
" ne { ya } ,, " jawab Hana.
Lima belas menit sudah berlalu dan Jong Ki pun keluar dari kamar mandi
dengan memakai jubah tidur.
" kenapa kamu belum juga melepas pakaian mu ? " tanya Jong Ki dingin.
" oh,, mian { maaf } ,, bisakah kamu bantu melepaskan hanbok dan segala accessories
ini, aku sangat kesulitan dengannya. " ucap Hana sedikit tergugup.
Tanpa berbicara Jong Ki kemudian berjalan menghampiri Hana, dia kemudian
mencoba membantu Hana untuk membuka resleting gaun tersebut. Jong Ki sempat
terdiam sesaat dan menelan saliva karena memandang tengkuk gadis tersebut,
namun sesaat kemudian dia mencoba menyadarkan dirinya sendiri dan kembali
membantu melepas perlengkapan tersebut.
" sudah,, " ucap Jong Ki.
" oh,,, gomawoyo { terima kasih } . " ucap Hana sambil berlalu masuk ke
kamar mandi dengan membawa jubah tidurnya.
" aish,,, tahan Jong Ki,,, kamu harus bisa tahan,,, jangan membuatnya takut
lagi... " runtuk Jong Ki pelan sambil mengacak – acak rambutnya sendiri.
Setelah tiga puluh menit berlalu akhirnya Hana keluar dari kamar mandi,
kini badannya terasa sangat segar setelah melewati hari yang melelahkan.
" tidurlah di ranjang dan aku akan tidur di sofa ini. " ucap Jong Ki dingin
sambil membawa sebuah bantal.
" tapi,,, kamu pasti tidak akan nyaman tidur di sofa, lebih baik kamu yang
tidur di ranjang dan aku akan tidur di sofa. Ucap Hana gugup.
" naik lah ke ranjang mu atau kita akan tidur dalam satu ranjang. " ancam
Jong Ki dingin.
" ba,, baik lah,,, aku akan tidur di ranjang. " ucap Hana bergegas karena
takut dengan ancaman Jong Ki.
Tidak ada satu pun dari mereka yang dapat memejamkan matanya, namun yang
mereka lakukan hanyalah diam seribu bahasa.
" aaaaa,,, gomawo { terima kasih } ,, " ucap Hana memecah keheningan.
" untuk ? " tanya Jong Ki dingin sambil memejamkan matanya.
" untuk membiarkan ku tinggal bersama orang tua ku. " jawab Hana.
" mmm,, tidur lah. " ucap Jong Ki dingin.
" ne { ya } ,,, jaljayo { selamat tidur } ,,, " ucap Hana sambil menarik
selimutnya.
" mmmm,,, " jawab Jong Ki kemudian diam " jalja { selamat tidur } "
lanjutnya.
Lalu kemudian mereka berdua pun tertidur, di sepertiga malam waktu tidur
mereka, Hana terbangun karena mendengar suara erangan dari seseorang. Dia
mencoba mendekati sumber suara tersebut dan melihat keadaannya. Erangan
tersebut terdengar cukup lama sehingga membuat sang empunya suara berkeringat
dan ketakutan seperti sedang mengalami kejadian dalam mimpinya. Setelah dirasa
sudah tidak terdengar lagi Hana pun kembali tidur.
*****
Keesokan harinya mereka semua berkumpul di restoran hotel untuk sarapan
bersama, mereka memang sengaja menginap di hotel tempat dilangsungkannya
pernikahan selama tiga hari dan setelah mereka selesai sarapan siangnya akan
langsung kembali ke kediaman keluarga Kim.
" annyeong { selamat pagi } ,,, gomo { bibi } ,,, annyeong gomobu { selamat
pagi paman } ? " sapa Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah lucu } .
" annyeong uri-Ye Rin { selamat pagi Ye Rin kami } ,,, " jawab Jong Ki dan
Hana bersamaan.
" apa tidur kalian nyenyak ? " tanya Saraswati.
" ne { ya } ,,, eomma { mama } ,,, " " ne { ya } ,,, eomeoni { mama } ,, "
jawab Jong Ki dan Hana bersamaan.
" kemana kalian akan pulang nanti ? " tanya Kim Dong Wan.
" karena lusa saya berangkat perjalanan bisnis jadi kita berdua akan bermalam
di rumah abeoji { papa } , nanti setelah saya pulang baru pindah menempati
rumah kita. " ucap Jong Ki.
" baik lah. " ucap Kim Dong Wan.
Hana merasa lega dengan sikap dan jawaban Song Jong Ki yang selalu dapat
meyakinkan ayahnya. Setelah mereka selesai sarapan kemudian mengemasi barang –
barang mereka pun kembali menuju kediaman keluarga Kim.
" eomma { mama } ,,, appa { papa } ,,, boleh kah aku ikut mobil gomo { bibi
} dan gomobu { paman } ? " pinta Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah lucu } .
" Ye Rin-ie, tanpa harus meminta ijin dengan appa { papa } dan eomma { mama
} mu pun kamu tetap boleh ikut dengan kami. " ucap Jong Ki lembut sambil
berjongkok di hadapan Ye Rin.
" assa { asyik } !!! " ucap Ye Rin senang.
Kemudian mereka pun berkendara dengan mobil masing – masing.
# Di dalam mobil
" gomobu { paman } ,,, bisa kah kita pergi ke taman hiburan terlebih dahulu
? aku bosan terus – terusan di rumah. " ucap Ye Rin dengan suara aegyo {
bertingkah lucu } yang duduk sendiri di
bangku belakang.
" baik lah tuan putri,,, kemanapun tuan putri ingin pergi akan saya
kabulkan. " ucap Jong Ki dengan suara ngebas yang dibuat – buat.
" apa kamu tidak akan merasa lelah dengan mengikuti kemauan Ye Rin ? "
tanya Hana sedikit berbisik.
" ani { tidak } ,,, aku malah senang bisa pergi ke taman hiburan dengannya.
" jawab Jong Ki berbisik dengan ekspresi senang.
" aku tidak pernah melihat mu seekspresif ini . " ucap Hana dalam hati
sambil memandang Jong Ki dengan tersenyum.
" apa kalian sedang membicarakan ku ? " tanya Ye Rin dengan suara aegyo {
bertingkah lucu } .
" hahaha,,, anio { tidak } ,,, kami tidak sedang membicarakan mu Ye Rin,, "
ucap Hana salah tingkah.
" geurae { benar } ,,, memang sebaiknya kalian tidak membicarakan ku dengan
berbisik, karena itu tidak bagus. " ucap Ye Rin bijak dengan suara aegyo {
bertingkah lucu } .
Hana dan Jong Ki pun saling melempar pandangan lalu tersenyum karena ucapan
Ye Rin.
Sesampainya di taman hiburan mereka kesana kemari mendatangi setiap wahana
dan permainan yang bisa Ye Rin naiki atau main kan, banyak pasang mata yang
melihat dan mengira mereka sebagai keluarga kecil yang bahagia.
" kalian memang pasangan muda yang beruntung memiliki anak sangat lucu,
pintar dan juga menggemaskan seperti dia. " ucap seorang ajumma { wanita paruh
baya / bibi } yang melihat tingkah Ye Rin.
" kamsahamnida ajumma { terima kasih bibi } ,,, " jawab Jong Ki sambil melempar senyuman.
Saat sedang memainkan permainan tembak bidikan dengan hadiah bola, ponsel
Hana berdering.
" yeoboseyo { hallo } ,,, ne { ya } ,, eonni { kakak } ,, " ucap Hana.
" eodiga { dimana } ? " tanya Min Ah.
" aaa,,, kita sedang berada di taman hiburan, sudah ya eonni { kakak } kita
sedang bermain,, sudah ya... " jawab Hana kemudian mematikan sambungannya.
# Di rumah keluarga Kim
" aish,,, mereka ini,, selalu saja membuat khawatir. " omel Min Ah sesaat
setelah teleponnya terputus.
" dimana mereka ? " tanya Han Bin.
" mereka sedang berada di taman hiburan. " jawab Min Ah.
" ya sudah biarkan saja mereka menghabiskan waktunya bertiga. " ucap
Saraswati.
# taman hiburan
Ye Rin sangat bahagia sekali karena Jong Ki berhasil mendapatkan hadiah dua
buah boneka beruang yang besar.
" nah,,, satu untuk Ye Rin dan yang satu lagi untuk gomo { bibi } mu. "
ucap Jong Ki sambil memberikan ke Hana dan Ye Rin.
" assa { asyik } ,,, !!!! aku punya dua boneka beruang besar. Gomapseumnida
gomobu { terima kasih paman } ,,, " ucap Ye Rin kegirangan dengan suara aegyo {
bertingkah lucu } .
" gomawo { terima kasih } ,, " ucap Hana pelan sambil tersenyum.
Mereka bertiga menghabiskan waktu untuk bermain seharian di taman hiburan
hingga tidak terasa hari sudah mulai sore dan matahari akan segera tenggelam.
" gomobu { paman } ,,, sebelum kita pulang mari kita menaiki wahana
bianglala itu. " ajak Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah lucu } sambil
menunjuk ke arah wahana tersebut.
" tapi Ye Rin,,, hari sudah akan gelap,, nanti oemma { mama } dan appa {
papa } mu akan mengkhawatirkan mu.. " ucap Hana.
" shireo { tidak mau } ,,, aku hanya ingin menaikinya sebelum pulang. "
ucap Ye Rin merajuk dengan suara aegyo { bertingkah lucu } .
" Ye Rin,,, besok kita datang lagi ya,,, sekarang kita harus pulang,,, "
bujuk Hana.
" shireo { tidak mau } ,,, aaa,, shireo { tidak mau } ,,, aku ingin
menaikinya sekarang,,, " ucap Ye Rin mulai menangis.
" Ye Rin-ie,,, Uljima { jangan menangis } ,,, sekarang gomobu { paman } akan
membelikan tiketnya untuk kita menaiki wahana bianglala, tapi setelah itu kita
akan pulang ya,,, " bujuk Jong Ki sambil mengusap – usap pucuk kepala Ye Rin.
" jinjja { sungguh } ,,, assa { asyik } !!! Gomapseumnida gomobu { terima
kasih paman } ,,, " ucap Ye Rin gembira sambil memeluk Jong Ki.
Setelah puas bermain mereka pun kemudian pulang, Ye Rin yang terlihat lelah
bercampur bahagia itu pun tertidur pulas di pangkuannya Hana.
Hi... para readers,,,
Semoga kalian suka dengan novel ketiga ku ini ya,,,,
Jangan lupa baca, kasih vote, like dan coment langsung via fb atau ig
shelica hapsari saputri.
Mohon dukungannya terus supaya author makin semangat nulisnya ya,,, ☺☺☺☺
Oh ya... sekedar info aja :
Maksud dari kutipan kata " indah di pandang dari kejauhan tapi tampak sulit
saat dilihat dekat 1 " adalah bagi orang awam atau bukan penduduk
asli Seoul kota itu seperti menyenangkan atau enak untuk merantau tapi kenyataan tidak sesuai dengan realita,
Seoul itu seperti Jakarta ( ibukota lebih kejam dari ibu tiri, siapa yang kuat
mereka yang akan bertahan ). Ini menurut pandangan saya sendiri ya,,, gak
ngambil info dari mana – mana, hehehehehe ☺☺☺☺-Ssi : akhiran dalam menyebutkan nama seseorang yang lebih tinggi atau
lebih di hormati.
- ya : akhiran dalam menyebutkan nama seseorang , di gunakan jika huruf
terakhir nama adalah huruf vocal seperti " Hana-ya "
-ie : akhiran yang di pakai untuk memanggil seseorang yang dekat atau di
sayang.
Semoga bermanfaat ya untuk infonya,,,
Terima kasih banyak...
Gomawo...
Kamsahamnida...