2 Perjodohan & Perjanjian

Hari ini akan ada pertemuan keluarga untuk membahas perjodohan kami, dan

ini juga menjadi pertemuan pertama ku dengan dia. Song Jong Ki sebenarnya sudah

tidak memiliki orang tua, mereka sudah lama meninggal tapi dia memiliki seorang

kepala pelayan yang sudah menemaninya sedari kecil jadi dari pihak dia hanya

ada mereka berdua saja.

" baik lah,, pertemuan ini hanya untuk memperkenalkan calon pengantin dan

untuk membicarakan mengenai kapan akan dilaksanakannya pernikahan tersebut.

Jika ada yang ingin diutarakan saya persilahkan. " ucap Park yong Il.

" untuk acara pernikahan ini bagaimana kalau di laksanakannya minggu depan

mumpung Hana sedang libur sekolahnya. " usul Kim Dong Wan.

" appa { papa } ,,, apa itu tidak terlalu cepat... " protes Hana tapi di

hiraukan oleh papanya.

" aku setuju saja, dan paman Park tolong siapkan acaranya untuk minggu

depan. " ucap Song Jong Ki.

Hana pun kaget mendengar apa yang di ucapkan pria tersebut, dia tidak

menyangka kalau pria tersebut akan dengan mudah menyanggupi permintaan papanya

Hana.

 " tunggu,,, aku menginginkan sebuah

syarat dan perjanjian pra nikah,, " ucap Hana lantang.

" Hana,,, apa yang kamu lakukan !! " tanya Kim Dong Wan marah, begitu pula

mama dan kakak Hana yang kaget mendengar ucapan Hana.

" katakanlah apa syarat dan perjanjian yang kau ingin kan.. " ucap Song

Jong Ki sambil memberi isyarat ke papanya Hana untuk membiarkan.

" aku akan menuliskannya, dan kamu hanya perlu menyetujui dan juga menanda

tanganinya. " ucap Hana.

" baik lah,,, " ucap Song Jong Ki dengan santai.

" aku akan menghubungi mu setelah surat perjanjian itu ada. " ucap Hana.

Untuk pembahasan mengenai pernikahan telah selesai dan mereka sudah

menyepakati mengenai waktu dan tempatnya. Tapi kalau untuk surat perjanjian pra

nikah masih harus menunggu keputusan dari Hana.

Setelah Hana dan keluarga pergi Song Jong Ki masih tetap berada di restoran

itu dengan kepala pelayannya.

" tuan, sebenarnya apa yang membuat anda menyanggupi perjodohan ini ? "

tanya Park Yong Il.

" entah lah paman,,, saat melihat dia di foto aku seperti melihat bayangan

mendiang Lee Sun Mi muncul di dirinya. " ucap Song Jong Ki.

" kasian dia,,, sepertinya sangat berat untuk dia menerima pernikahan ini,

apa lagi dia masih berstatus pelajar. Semoga dia kuat menghadapi semua ini. "

ucap Park Yong Il.

" iya,, paman,, aku akan mencoba membuatnya kuat dan nyaman menerima

pernikahan ini. " ucap Song Jong Ki sambil tersenyum kecil.

# Di rumah Keluarga Kim

Mereka baru saja tiba dan di sambut penuh semangat oleh si kecil Ye Rin

yang tidak ikut dan tinggal di rumah bersama mamanya. Tapi Hana masih terlihat

murung dan dia pun langsung pergi menuju ke kamarnya kemudian di susul kakak

iparnya.

" Hana,,, boleh eonni { panggilan kakak perempuan } masuk ? " tanya Min Ah.

" ne { ya } ,, eonni { kakak } ,, silahkan masuk. " jawab Hana.

" apa yang membuat adik ku ini sedih lagi ? bukannya kemarin kamu sudah mau

menerima perjodohan ini ! apa sekarang kamu menyesalinya ? " ucap Min Ah sambil

membelai rambut Hana.

" anio { tidak } ,, eonni { kakak } ,, aku tidak menyesal telah menerima

perjodohan ini, aku telah mencoba mengambil sisi positif dari perjodohan ini,

mungkin appa { papa } dan eomma { mama } menginginkan yang terbaik untuk aku

dan mungkin Tuhan memang telah mentakdirkan aku bersama dia. Tapi,,, eonni {

kakak } ,, yang membuat aku sedih,, kenapa appa { papa } selalu memutuskan

semuanya sendiri tanpa bertanya terlebih dahulu kepada ku ! " ucap Hana.

" memang apa lagi yang appa { appa } putuskan ? " tanya Min Ah.

" appa { papa } memutuskan pernihakan akan di lakukan minggu depan... " ucap

Hana.

Min Ah pun juga kaget mendengar itu, dia juga berpikir bagaimana dengan

sekolah Hana dan bagaimana dengan masa remajanya. Tapi dia hanya bisa

menguatkan adik iparnya saja karena dia tau semua yang sudah di putuskan oleh

papa mertuanya sudah tidak ada yang bisa di rubah lagi.

Hana menceritakan niatnya untuk membuat surat perjanjian pra nikah kepada

Min ah dan kakak iparnya itu pun setuju, menurutnya perjanjian itu akan

menguntungkan dengan kondisi Hana yang masih sekolah. Saat mereka sedang

membicarakan isi perjanjian tersebut Kim Han Bin datang menghampiri mereka.

" Hana,, mianhae { maaf } ,, oppa { panggilan kakak laki – laki / atau

panggilan sayang ke pacar } tidak bermaksud membuatmu bersedih dengan usulan

ini. "

ucap Han Bin sambil menghampiri adiknya dan memeluknya.

" sudah lah oppa { kakak } , semua pasti menginginkan yang terbaik untuk

ku, aku tau oppa { kakak } juga sayang sama aku. " ucap Hana.

" Hana,,,, oppa { kakak } yakin dia itu yang terbaik untuk kamu karena oppa

{ kakak } sangat mengenal dia, dan oppa { kakak } yakin kamu bisa membuat dia

kembali tersenyum seperti dulu. " ucap Han Bin.

" ne { ya } ,, oppa { kakak } . " ucap Hana sambil menangis di pelukan

kakaknya.

" tapi Hana,,, apa sebaiknya kamu tidak meminta syarat atau perjanjian

seperti itu ke dia,, karena oppa { kakak } takut,,, " ucap Han Bin terhenti

karena di potong oleh Hana.

" oppa { kakak } ,,,  neo michyeosso

{ apa kamu gila } !!!! kamu melarang ku untuk membuat syarat dan perjanjian itu

? apa kamu memang ingin menghancurkan sekolah ku ? aku hanya ingin bisa

menikmati sekolah ku,,, jadi wajar kalau aku mengajukan itu semua.... " ucap

Hana marah.

" jagiya { sayang } ,,, biarkan Hana meminta syarat dan perjanjian itu,

lagi pula itu hanya berlaku sampai Hana selesai sekolah saja,,, setelah itu

Hana pasti akan berusaha belajar menjadi seorang istri untuk Song Jong Ki.. "

ucap Min Ah mencoba bantu meyakinkan suaminya.

Han Bin pun terduduk di kasur adiknya sambil mengusap kasar wajahnya, dia

sangat menyesali apa yang barusan dia katakan sampai adiknya begitu marah.

" baik lah,,, ajukanlah perjanjian itu dan aku tidak akan melarangnya."

Ucap Han Bin memutuskan.

" gomawo oppa { terima kasih kakak } ,,, " ucap Hana sambil memeluk

kakaknya.

Setelah perdebatan kecil itu Hana pun membuat surat perjanjian pra nikah di

bantu oleh kakak dan kakak iparnya.

*****

Keesokan harinya Hana pergi ke kantor tempat Song Jong Ki bekerja dengan

menaiki taksi.

" annyeong haseyo { sapaan selamat pagi / apa kabar } ,, permisi,,, apakah

pak Song Jong Ki ada di tempat ? " tanya Hana.

" ah,, maaf apa sebelumnya agassi { nona } sudah memiliki janji dengan

sajangnim { direktur / bos } ? " ucap seorang reseptionist.

" belum, tapi anda bisa meminta sekertaris pak Song Jong Ki untuk

menanyakan apa Kim Hana bisa bertemu dengannya tanpa membuat janji terlebih

dahulu atau tidak. " ucap Hana.

Lalu kemudian reseptionist tersebut menghubungi sekertaris bosnya dan

menyuruh Hana untuk menunggu. Saat dia memberikan laporan dan bertanya sang

reseptionist tersebut malah kena omelan dari sekertaris bosnya karena telah

menahan dan membuat calon istri direkturnya menunggu. Sebelumnya sang

sekertaris sudah di infokan jika nanti akan ada calon istri direktur datang

bernama Kim Hana. Hana pun kemudian pergi menuju lantai 40 tempat dimana Song

Jong Ki berada melalui lift direktur dengan di antar seorang petugas.

Sesampainya di lantai 40 Hana sudah di sambut oleh seorang pria, dia adalah

sekertaris pribadinya Song Jong Ki. Kemudian Hana di antar masuk ke ruangannya

Song Jong ki.

" permisi,, ahjusi { paman } ,, ahjusi { paman } ,, apa ada orang !! "

panggil Hana sambil tengak tengok.

" siapa yang kamu panggil ahjusi { paman } ? " ucap Song Jong Ki dari arah

belakang tepat di kuping Hana.

" kkamjjak kiya { kalimat untuk mengekspresikan rasa kaget } ,,, huft,,,

kamu mengagetkan saja " ucap Hana berbalik sambil memegangi dadanya karena

kaget.

" tadi siapa yang kamu panggil ahjusi { paman } .. " tanya Song Jong Ki

sekali lagi dengan ekspresi dingin.

" ani { tidak } ,, aku hanya,, " ucap Hana terhenti di potong oleh Jong Ki.

" aku bukan lah paman mu tetapi calon suami mu, jadi jangan panggil aku

ahjusi { paman } !!! arraso { mengerti } ,,,  " protes Jong Ki.

" tapi kita memang terlihat seperti keponakan dan pama.... ups,,, mianhae {

maaf } ,,, " ucap Hana refleks lalu menutup mulutnya agar ucapannya tidak

berlanjut.

Saat Hana mengucapkan kalimat itu Jongki dengan sigap mendekatkan diri ke

hadapan Hana sehingga membuat dia tersudut duduk di sofa.

" berhenti panggil itu, atau mulut mu akan ku kunci. " ucap Jong Ki dingin

sambil mendekatkan wajahnya seperti akan mencium Hana.

Hana pun hanya terdiam dengan mulut tertutup tangannya lalu dia refleks

memejamkan mata karena takut memandang mata Jong Ki. Jong Ki hanya menatap

dekat Hana yang sedang memejamkan matanya, dia merasa memang melihat sosok

mendiang istrinya di wajah Hana. Saat dia terbawa suasana dan ingin membelai

wajah Hana kemudian dia pun tersadar dan bangkit dari posisinya.

" mana surat perjanjian yang akan kamu berikan ? cepat aku tidak memiliki

banyak waktu. " ucap Jong Ki dingin sambil merapikan jasnya.

" cih,,, dasar kau ini,,, kamu yang membuang – buang waktu tapi kamu yang

protes. Nih,,, surat itu,,, " ucap Hana kesal sambil memberikan map berisi

surat perjanjiannya.

Song Jong Ki pun membacanya dengan seksama.

Surat Perjanjian Pra Nikah Song Jong Ki dengan Kim Hana

 Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Kim Hana

Umur : 17 th

Sebagai pihak pertama,

Nama : Song Jong Ki

Umur : 34 th

Sebagai pihak kedua,

Pada hari ini dengan sadar kedua belah pihak akan

melakukan perjanjian pra nikah dengan isi sebagai berikut :

1.       Pernikahan akan diadakan secara tertutup dan

sederhana karena pihak pertama masih berstatus pelajar.

2.       Tidak ada hubungan intim selama pihak pertama masih

berstatus pelajar, kecuali dalam keadaan mendesak.

3.       Tidak boleh melakukan skinship selama pihak pertama

masih berstatus pelajar, kecuali dalam keadaan mendesak.

4.       Kamar pihak pertama dan pihak kedua harus terpisah

selama waktu yang belum ditentukan, kecuali saat bersama dengan orang tua.

5.       Pihak kedua harus tetap mengijinkan pihak pertama

untuk tetap bergaul dengan teman seusianya selama dalam batas wajar.

6.       Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa saling

menjaga perasaan masing- masing.

7.       Pihak kedua akan senantiasan melaksanakan hak dan

kewajibannya sebagai seorang suami.

8.       Pihak pertama akan senantiasa melaksanakan hal dan

kewajibannya sebagai istri.

Demikian surat perjanjian ini di

buat dengan sebenar – benarnya.

Pihak Pertama                                                                                           Pihak Kedua

( Kim Hana )                                                                                           ( Song Jong Ki )

Sebelum menanda tangani surat perjanjian tersebut

Jong Ki memberi pertanyaan ke Hana.

" apa surat perjanjian ini kamu yang membuat ? "

tanya Jong Ki.

" iya aku yang membuatnya dan di bantu oleh oppa {

kakak } Han Bin. " jawab Hana polos.

" apa sebelum kamu menanda tanganinya kamu sudah

membaca semua isi dari perjanjian ini ? tanya Jong Ki.

" ya,, sudah lah,, kan aku sendiri yang membuatnya

hanya di bantu rapikan oleh oppa { kakak } Han Bin. " jawab Hana tidak suka

dengan pertanyaannya Jong Ki.

" babo { bodoh } ... " ucap Jong Ki lirih sambil

tersenyum karena kepolosan Hana.

" baik lah aku akan menanda tanganinya sekarang dan

ingat,,, jangan pernah melanggar isi surat perjanjian ini. " lanjut Jong Ki

tersenyum penuh arti sambil menanda tangani perjanjian itu lalu menyerahkan

kembali map tersebut kepada Hana.

Setelah selesai dengan semuanya Hana pun pergi

meninggalkan Jong Ki di ruangannya. Hana memang masih polos, sangking polosnya

dia sampai tidak tahu kalau kakaknya diam – diam telah menambahkan beberapa

point dalam surat kontrak tersebut. Tak lama setelah Hana keluar dari

ruangannya, Jong Ki menerima panggilan dari Han Bin.

" yeoboseyo { hallo / sapaan saat menelepon } ,,, "

ucap Jong Ki saat menerima telepon.

" bagaimana ? apa Hana sudah memberikan surat

perjanjian itu ? " tanya Han Bin.

" kau gila hyeong { panggilan ke kakak untuk laki –

laki } mempermainkan adik mu sendiri seperti itu,, " ucap Jong Ki.

" hahaha,,, tenang saja kau sendiri nanti yang akan

merasakan keuntungannya. Kamu tidak akan menyesal telah mendapatkan adik ku,

kamu paham itu,,, " ucap Han Bin tertawa.

" cih,,, kau memang benar – benar gila hyeong {

kakak } ... " ucap Jong Ki.

" aku serius dengan perkataan ku barusan. Dan,,,,

tolong jaga dan sayangi dia ya,,, seperti kamu jaga dan menyayangi Sun Mi

dulu,,, " ucap Han Bin serius.

" baik hyeong { kakak } akan aku lakukan,,, " jawab

Jong Ki lalu mereka pun menyudahi telepon tersebut.

Hi... para readers,,,

Semoga kalian suka dengan novel ketiga ku ini ya,,,,

Jangan lupa baca, kasih vote, like dan coment langsung via fb atau ig

shelica hapsari saputri.

Mohon dukungannya terus supaya author makin semangat nulisnya ya,,, ☺☺☺☺

Terima kasih banyak...

Gomawo...

Kamsahamnida...

avataravatar
Next chapter