Seberkas cahaya menyentuh wajah cantik dan polos milik Kim Hana, dia
mengerang dan mencoba membuka matanya dengan susah payah, matanya menyipit
melihat sekeliling ruangan itu, lalu kemudian melihat jam kecil di meja samping
tempat tidur.
" ah,,, pukul 06.00 " ucap Hana lirih.
Dia berusaha menyadarkan diri dengan menggerakan kepalanya ke kanan ke kiri
sambil sesekali mengerjapkan matanya, tapi rasa aneh muncul dari kepalanya, entah
karena terlalu banyak menangis atau terlalu lama tidur kepalanya terasa sangat
pening.
" aaarrrrggghhh,,, kenapa kepala ku rasanya begitu sakit, baju siapa ini ? dan
dimana aku ? " ucapnya lirih sambil memijat pelan bagian dahinya.
Hal terakhir yang dia ingat adalahan dia sedang mendatangi rumah pemilik
gaun pernikahan yang dia inginkan dan sedang mencobanya di tempat ini. Hana memejamkan
matanya sebentar untuk mencoba mengingat apa yang terjadi, potongan demi
potongan kejadian pun bermunculan sekilas.
" astaga,,, dia,, dia,,, hampir saja melakukannya. " pekik Hana pelan lalu
kemudian dia beranjak dari tempat tidur dan menuju sebuah kaca besar.
Saat melihat sebagian lehernya terdapat tanda kissmark dia kembali menangis
dan berjongkok.
" kenapa,,, kenapa,,, kenapa ,,, kamu sangat kejam,,, " ucap Hana sambil memukul
– mukul dirinya sendiri.
Setelah puas menangis lagi, kemudian Hana mencoba mencari sesuatu di dalam
lemari untuk menutupi lehernya dan dia memutuskan untuk pergi dari rumah itu
secepatnya secara diam – diam. Dia pergi menaiki taksi untuk menuju ke
rumahnya.
Pembantu di rumah Jong Ki yang sedang memasak berhenti sejenak karena
merasa seperti mendengar pintu depan terbuka, kemudian ia mematikan kompor dan
mencoba mengeceknya.
" omo { oh my god } ,, kenapa pintu depan terbuka !!! apa agassi { nona }
sudah bangun dan pergi,, " ucap ajumma { bibi } Park dan kemudian
memastikannya.
Setelah memastikan di dalam kamar tersebut tidak ada orang, sang pembantu
pun kemudian pergi menuju ke ruangan kerja majikannya.
" knock,, knock,, knock,,, " ajumma
{ bibi } Park mencoba mengetuk pintu dan menunggu respon dari tuannya.
" ne { ya } ,, ajumma { bibi } masuk lah,,,, " ucap Jong Ki dengan suara
serak bangun tidur.
" tuan,,, maaf sebelumnya,,, saya hanya ingin memberitahu bahwa agassi {
nona } pergi meninggalkan rumah ini. " ucap ajumma { bibi } Park sedikit
ketakutan.
" oh,,, biarkan saja dia pergi. " ucap Jong Ki biasa.
Song Jong Ki pun kemudian beranjak menuju ke kamarnya untuk mandi dan
bersiap – siap ke kantor seperti biasa. Dia memang orang yang cuek tapi
sebenarnya dia juga bingung harus berbuat apa karena memang sepenuhnya ini
adalah kesalahan dia.
To : Ha Min Ah
Min Ah-ssi, kalau Hana sudah sampai rumah kabari aku secepatnya.
From : Ha Min Ah
Apa lagi yang terjadi ?
To : Ha Min Ah
Opsoyo { tidak ada } ,,,
Hanya saja dia pergi begitu saja tidak bicara.
From : Ha Min Ah
Ne { ya } ,,
Akan aku kabari nanti
Saat tiba di rumahnya Hana sepertia tidak kaget dengan ekspresi keluarganya
yang terlihat biasa saja. Dia hanya berpapasan dengan kakak iparnya lalu
menyapa sekilas dan pergi ke kamar.
" tidak heran mereka semua terlihat biasa saja,,, mungkin memang ini yang
mereka inginkan. " ucap Hana lirih sambil tersenyum sinis lalu masuk ke dalam
kamar.
" ini lah kenyataan hidup yang harus aku terima, harta telah merubah
seseorang menjadi tidak berperasaan. " ucap Hana lirih.
Setelah melihat Hana kembali ke rumah, Min Ah berangkat untuk mengantar Ye
Rin ke sekolah. Dia pun mencoba menghubungi Jong Ki sambil mengendarai mobil.
" Yeoboseyo { hallo } ,,, " sapa Min Ah di telepon ( dia menggunakan
headset bluethoot yang khusus telepon ya,, hehehe )
" ne { ya } ,, Min Ah-ssi, apa Hana sudah pulang ? . " tanya Jong Ki
antusias.
" ne { ya } ,, Hana sudah pulang, kamu tidak perlu khawatir lagi dengannya,
aku sarankan kamu kirim pesan kepadanya dan meminta maaf perihal kejadian
kemarin. " saran Min Ah.
" ne { ya } ,, akan aku lakukan. " jawab Jong Ki sambil tersenyum lega
karena mendengar Hana sudah sampai di rumahnya.
" eomma { mama } ,, kenapa kamu menelepon saat mengemudi ? " tanya Ye Rin
dengan suara aegyo { bertingkah lucu } .
" oh,, eomma { mama } sedang ada panggilan darurat Ye Rin jadi eomma { mama
} terpaksa harus menelepon. " jawab Min
Ah.
" tapi eomma { mama } seonsaengnim { guru } berkata kalau menelepon sambil
menyetir bisa mengakibatkan kecelakaan, jadi eomma { mama } apa pun alasannya
tidak boleh menelepon sambil menyetir. " ucap Ye Rin mencoba menasihati eomma {
mama } nya dengan suara aegyo { bertingkah lucu } .
" mianhae { maaf } uri-Ye Rin { Ye Rin kami } ,,, eomma { mama } tidak akan
mengulanginya lagi. " ucap Min Ah dengan perasaan bersalah.
" yagsoghe { janji } ,,, " ucap Ye Rin sambil memberikan jari kelingkingnya
tanda janji.
" ne { ya } ,,, yagsoghe { janji } ,, " jawab Min Ah juga memberikan jari
kelingkingnya.
Selesai berbicara dengan Min Ah di telepon Jong Ki pun mengirim pesan
kepada Hana.
To : Kim Hana
Kwaenchana ? { tidak apa – apa }
Mianhae { maaf } ,,
Song Jong Ki memandangi ponselnya tapi tak kunjung ada balasan dari Hana.
# flashback on malam kejadian
Setelah Jong Ki mengangkat tubuh Hana dan membaringkannya di tempat tidur
dia pun menyuruh pembantu untuk menggantikan gaunnya dengan pakaian yang ada di
lemarinya.
" ajumma { bibi } ,, sekalah badannya dengan air hangat lalu gantikanlah
pakaian dia dengan pakaian Sun Mi yang ada di dalam lemari. " perintah Jong Ki kemudian pergi menuju ruang
kerjanya.
" baik tuan. " ucap ajumma { bibi }
Park .
Diruang kerjanya Jong Ki hanya duduk sambil menutupi wajahnya, dia tampak
begitu menyesali perbuatannya tadi.
" jagiya { sayang } ,,, kenapa kamu selalu muncul pada diri Hana ? apa kamu
memang menginginkan dia untuk menggantikan posisi mu ? atau aku yang sudah gila
karena tidak bisa kehilangan mu !! " ucap Jong Ki menangis sambil memegang dan
memandangi foto mendiang istrinya.
Jong Ki pun kemudian beranjak dari duduknya dan kemudian kembali menghampiri
Hana untuk melihat kondisinya. Hana masih tampak tertidur, terlihat dari
wajahnya kalau dia sangat lelah dan syok berat dengan kejadian hari ini. Jong
Ki hanya bisa memandang wajah gadis cantik yang sebentar lagi akan menjadi
istrinya itu, tanpa sadar Jong Ki mengelus pucuk kepalanya dan kemudian
mengecup keningnya sedikit lama.
" mianhae { maaf } ,,, Hana-ya,, telah membuat mu seperti ini,, aku
berjanji akan selalu menjaga mu. " ucap Jong Ki masih mengelus pelan pucuk
kepala Hana dan kemudian mencium keningnya lagi sekilas.
Setelah memastikan keadaan Hana baik, Jong Ki pun menelepon keluarga Hana
untuk mengabari supaya tidak khawatir.
" yeoboseyo { hallo },, " sapa Jong Ki.
" ne { ya } ,, Jong Ki-ssi,, ada apa kamu menelepon ? " tanya Min Ah dari
seberang telepon.
" Min Ah-ssi, aku hanya ingin mengabarkan kalau Hana akan menginap di rumah
ku malam ini,, bilang pada semua untuk tidak mengkhawatirkan Hana kerena aku
akan menjaganya. " ucap Jong Ki.
" neo kwaenchana { apa tidak apa – apa } ? apa ada sesuatu yang terjadi ? "
tanya Min Ah.
" kwaenchanayo { tidak apa – apa } ,,, hanya saja,,, Sun Mi selalu hadir di
diri Hana sehingga aku tidak bisa menahan diri. " jawab Jong Ki.
" Jong Ki-ssi, mulailah lupakan Sun Mi dia sudah tenang disana, jika kamu
masih terus memikirkan dia maka dia akan tetap hadir dalam bayang – bayang
Hana. " ucap Min Ah mencoba menasihatinya.
" arayo { aku tahu } ,,, aku akan mencobanya. " ucap Jong Ki.
Setelah selesai berbicara mereka pun mengakhiri pembicaraan di telepon itu.
Malam hari saat keluarga Kim makan malam Min Ah memberitahukan kalau Hana
sedang menginap di rumah Jong Ki, dia beralasan kalau mereka sedang mengurus
dekorasi rumah dan interior yang akan mereka gunakan setelah menikah nanti. Min
Ah tidak berani menceritakan apa yang di katakan Jong Ki tadi, dia takut akan
membuat keluarga Kim kecewa kalau mereka tau bahwa calon menantu mereka masih
memikirkan mendiang istrinya.
# flashback off
Hana baru saja terbangun setelah mengistirahatkan kepalanya yang pening,
dia mengecek ponselnya yang baru menyala karena seharian habis baterai.
From : ahjusi { paman }
Kwaenchana { tidak apa – apa } ?
Mianhae { maaf } ,,
To : ahjusi { paman }
Ne { ya } ,
From : ahjusi
Apa kamu sudah makan ?
" cih,,, apa semua pria dingin sama seperti dia,,, setelah apa yang mereka
melecehkan seorang gadis sekarang mereka menjadi lembut dan perhatian kepada
gadis itu. " ucap Hana sambil tersenyum sinis.
From : ahjusi { paman }
Apa kamu masih marah ?
To : ahjusi { paman }
Ani { tidak } ,
Sudahlah tidak usah di bahas lagi, aku sudah menerima kenyataan ku, aku letih
dan ingin beristirahat. Sampai bertemu di hari pernikahan kita lusa nanti.
Hana mencoba kembali pada kenyataan yang sedang dijalaninya, dia berusaha
kembali menjadi Hana yang ceria sebelum perjodohan ini terjadi. Kini Hana hanya
bisa mengubur rasa kecewanya dalam – dalam dan melanjutkan kehidupannya.
" hai,,, Ye Rin,,, apa yang sedang kamu lakukan ? " tanya Hana menghampiri
Ye Rin yang sedang bermain dengan boneka beruang besar.
" ah,, gomo { bibi } lihatlah boneka beruang ini, sangat besar kan ! " ucap
Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah lucu }.
" wah,, besar dan cantik,, apa eomma { mama } mu yang membelikannya ? "
tanya Hana.
" anio { bukan } ,, ahjusi { paman } itu yang membelikannya, dia sangat
tampan dan ba,,,ik,,, sekali. " ucap Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah
lucu } .
" jeongmal { sungguh } , baik lah gomo { bibi } juga akan minta di belikan
oleh ahjusi { paman } itu, dan gomo { bibi } akan meminta boneka beruang yang
le,,, bih besar dari ini. " ucap Hana sedikit beraegyo { bertingkah lucu } .
" sana,,, mintalah sana,,, bukankah nanti dia akan menjadi suami mu gomo {
bibi } ? " tanya Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah lucu } .
" keurae { begitu } , aaa,,, apa kamu cemburu Ye Rin ? " tanya Hana
menggoda.
" ne { ya } ,, aku cemburu dengan gomo { bibi } . " ucap Ye Rin bertingkah
seolah sedang marah dengan suara aegyo { bertingkah lucu .
" wae { kenapa } ? " tanya Hana.
" karena halmeoni { nenek } pernah
bercerita kalau seorang suami akan sangat menyayangi istrinya, jadi aku iri
dengan gomo { bibi } yang akan selalu di sayangi oleh ahjusi { paman } itu,
padahal aku lebih menyukai dia dibandingkan gomo { bibi } . " ucap Ye Rin polos
dengan suara aegyonya { bertingkah lucu } .
" aigo { astaga } ,, aigo { astaga } ,,, ternyata uri-Ye Rin { Ye Rin kami
} sudah menyukai seorang pria.. " ucap Hana sambil mencubit hidung Ye Rin karena
gemas.
Saraswati dan Min ah pun menjadi tertawa mendengar celotehan Ye Rin yang
seperti orang dewasa.
" Hana,, apa urusan decorasi dan interior rumah kalian sudah selesai semua
? " tanya Saraswati.
" hah,,, ( sambil melirik ke arah Min Ah dan di tanggapi dengan anggukkan.
) oh,,, sudah eomma { mama } aku sudah memilihnya bersama dengan oppa { kakak }
Jong Ki. " jawab Hana sambil tergagap
karena hampir tidak bisa menjawab.
" lalu apa nanti setelah menikah kamu ingin langsung pindah ? " tanya
Saraswati.
" entah lah eomma { mama } ,, kalau aku masih ingin tetap tinggal disini
selama aku masih sekolah, tapi appa { papa } pasti akan melarangnya jadi aku
ikuti kemauan appa { papa } saja. " ucap Hana pasrah.
Saraswati hanya bisa menghela napas saja mendengar perkataan putrinya itu,
sejujurnya hati nuraninya sebagai seorang ibu menolak keras pernikahan ini
karena Hana masih terlalu muda. Tapi apa mau dikata lagi suaminya adalah orang
yang keras kepala dan berpendirian kuat, sekali dia memutuskan tidak akan ada
yang bisa merubahnya.
" eomeoni { mama } , jangan lah khawatir,, Hana dan Jong Ki pasti akan bisa
mengatur semua, mereka juga sudah membuat perjanjian untuk tidak melakukannya
sebelum Hana selesai sekolahnya. " ucap Min Ah mencoba menenangkan mertuanya.
" apa gunanya perjanjian itu kalau semalam saja dia hampir melakukannya. "
ucap Hana dalam hati sambil tersenyum miris.
" apa appa { papa } kalian mengetahuinya ? " tanya Saraswati khawatir.
" eomma { mama } tenang saja, appa { papa } tidak tahu mengenai perjanjian
ini. " jawab Hana.
" syukurlah kalau begitu,, eomma { mama } bisa sedikit lega karena membiarkan
mu menikah muda. " ucap Saraswati.
Mereka semua sudah sepakat untuk merahasiakan surat perjanjian tersebut
dari Kim Dong Wan, termasuk juga Song Jong Ki yang sudah di minta langsung oleh
Han Bin untuk merahasiakan semua demi Hana. Entah apa yang akan terjadi jika
appa { papa } Hana sampai mengetahuinya, dia pasti akan marah dan akan lebih
menekan Hana untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.
Hi... para readers,,,
Sebentar lagi
udah mau masuk part pernikahan nih,,, gimana pada penasaran gak sama
kelanjutannya ???? kira – kira abis nikahan mereka bakal langsung malam pertama
gak ya,,,, hehehehe,,,
Tungguin terus ya
setiap episodenya,,, maaf kalau up nya lama,,, soalnya ngerjainnya pas pulang
kerja aja,,, terus aku juga masih ada 2 novel lagi yang belum selesai,,, maaf
ya kalau terkesan maruk nulisnya,,,
Semoga kalian suka dengan novel ketiga ku ini ya,,,,
Jangan lupa baca, kasih vote, like dan coment langsung via
fb atau ig shelica hapsari saputri.
Mohon dukungannya terus supaya author makin semangat
nulisnya ya,,, ☺☺☺☺
Oh ya... sekedar info aja :
-Ssi : akhiran
dalam menyebutkan nama seseorang yang lebih tinggi atau lebih di hormati.
- ya : akhiran
dalam menyebutkan nama seseorang , di gunakan jika huruf terakhir nama adalah
huruf vocal seperti " Hana-ya "
Semoga bermanfaat ya untuk infonya,,,
Terima kasih banyak...
Gomawo...
Kamsahamnida...