"Kapten apakah kau masih kuat berjalan menuju kediaman Mayor Jenderal Hang In Kyo?" ujar Praka Renjana. Ia nampak begitu panik lantaran di halaman depan rumah mereka terdapat sosok Jenderal besar serta beberapa antek-anteknya.
Terlebih lagi saat melihat kondisi Kapten Sean yang seperti ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Mereka sudah terkepung. Berusaha untuk lepas pun rasanya sulit. Apalagi mengingat jika Medan yang akan mereka lalui sangat mengkhawatirk.
Tercetak jelas raut wajah gugup, panik, sedih, dan tegang di balik mimik sang Prajurit Kepala. Ia berusaha menetralisir detak jantung supaya tidak setakut ini. Tak lama, ia menghela napas panjang, setelah itu berniat untuk kembali melanjutkan perjalanan usai mendengar jawaban dari Kapten Sean.
"Kapten, Ayolah jawab pertanyaan kami. Jika kau sudah tidak kuat lagi maka kami akan berusaha mencari jalur lain. Tapi tolong jawab, buka matamu sedikit saja. Jangan membuat kami takut," sambung Praka Renjana lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com