Sang ibu masih memastikan apa yang dilakukan putrinya karena Meri benar-benar tidak bertemu. Wanita peraih gelar Napper di balik namanya itu tak banyak berkomentar, ia langsung mengaduknya dan meletakkannya di atas nampan kecil sambil membawa tutupnya.
"Nah, begitulah Meri, suaminya membuat teh untuk membuatnya bahagia sehingga dia lebih mencintaimu. Jika kamu seperti ini, kamu jelas lebih cantik, wanita yang baik harus seperti ini, agar kamu tidak dihukum olehmu. suami melalui azab Allah." Ibunya senang ketika melihat Meri akhirnya akur dengan suaminya tapi siapa sangka.
David yang mendengar kata-kata tersebut juga merasa senang. Sungguh, David merasa sangat senang dengan senyum yang membingkai bibirnya yang tipis, tak kalah dengan mendengar Mary membuatkan segelas teh hangat untuknya. David mengintip sejenak untuk memastikan ekspresi istrinya tak kalah membuat teh panas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com