Kemudian wanita itu tertawa terbahak-bahak inilah yang ditakuti oleh Kapten Sean. Dia hanya khawatir bahwa jenderal besar itu tidak akan mempercayai kata-kata bibinya. Kapten Sean mengelus pundak mantan istri Sersan Dal Mi, dia benar-benar menyesal.
Jika mengingat kembali pembunuhan itu, jelas Kapten Sean juga merasakan sakit, setelah dibunuh, dia dimutilasi dan mayatnya dibuang di Pulau Anmyeon. Tubuhnya dicacah hingga tak berbentuk, darah-darah merah mengalir dengan jelas, membuat Pulau Anmyeon tampak merah dengan warna darah putri kandung Sersan Dal Mi.
"Bibi, kita tidak bisa bertemu jenderal besar sembarangan. Kamu harus sembuh dulu, lalu setelah ini kita benar-benar pergi ke sana," saran Kapten Sean kemudian mantan istri Sersan Dal Mi mendekati Kapten Sean dan berkata.
"Kamu pikir aku muak apa? Kamu pikir aku gila! Aku tidak gila, Sean. Aku masih ingat semuanya, aku benci pria itu, aku akan mengutuknya Ayo bawa aku ke desa militer untuk bertemu dengan jenderal besar
Support your favorite authors and translators in webnovel.com