64 Pilihan ku

Sudah beberapa sejak Ryan mengalami kecelakaan dan sekarang keadaan nya sudah jauh lebih baik.

Ivanka sudah mengurus Ryan dengan sangat baik. Dia yang mendapatkan ijin untuk Ryan ber istirahat lebih. Ivanka juga yang mengirimkan makanan untuk Ryan.

- Departemant penjualan -

"Iguana sayang, bagaimana kabar Ryan ?"

"Sudah lebih baik, besok dia sudah kembali kerja. Ada apa?".

" Tidak..

Oh ia, aku sudah mengajukan kembali ke Cina. Dalam beberapa bulan ke depan aku akan berangkat. Apa kamu ingin ikut dengan ku?"

"Mengenai itu, aku sudah memutuskan. Aku akan tetap di sini. Tapi terima kasih untuk tawaran nya."

"Apa ini karena Ryan?

Kalau malam itu aku yang berada di RS apa kamu akan menagis untuk ku juga ?."

"..."

"Ayo jawab lah aku dengan jujur. Saat ini cuma ada kita berdua saja. Aku hanya ingin mengetahui nya. Aku ingin mengetahui perasaan mu yang sebenarnya."

"Ia, tentu aku akan menangis. Untuk ku kamu juga orang yang berharga. Tapi dalam hidup kita selalu di hadapkan pada pilihan. Dan tidak jarang kita di haruskan memilih hanya satu. Maaf, tapi aku memilih dia. Tapi kalau bisa aku bersikap serakah, tetap lah menjadi sahabatku."

"Kamu adalah partner terbaik ku. Sayang sekali kita tidak dekat dari dulu jaman kita masih SMA."

"Lalu andai di SMA aku mengejarmu apa kamu akan menerima ku?"

"Entah lah. Dan lagi saat aku di bangku SMA, aku pun saat itu sudah punya kekasih. Mungkin kita hanya berjodoh sebagai partner kerja."

"Ia, aku mendengar kalau kamu punya kekasih di luar teman SMA kita. Ku dengar kekasih mu saat itu di Bandung."

"Hmm..."

"Kita tidak usah mengingat masa lalu!"

Riqky langsung bisa merasakan kesedihan yang dalam dari mata nya. Dia bisa melihat kalau Ivanka sangat mencintai. Setelah sekian lama pun, saat Ivanka membicarakannya mata nya masih berkaca-kaca. Sangat jelas kalau dia bukan cuma bagian masa lalu Ivanka, tapi sampai detik ini nama pria itu masih ada di sudut hati Ivanka yang begitu dalam.

"Iguana, aku akan memberikan mu waktu lagi. Pertimbangkan lah. Dan lagi dengan wewenang bos besar, aku rasa mudah bagi nya untuk mengurus keberangkatan mu hanya dalam beberapa hari saja."

"Ky, aku berencana pulang ke cirebon. Aku akan mengajukan cuti selama empat hari. Dan ku lihat tentang pekerjaan semua sudah berjalan baik, ku rasa kalau ku tinggal beberapa hari tidak akan ada masalah."

"Dan tujuan ku pulang kali ini, aku akan memperkenalkan Ryan kepada Keluarga ku. Kalau semua berjalan lancar dalam dua sampai tiga bulan ke depan, Ryan dan keluarga nya akan melamarku sekalian kita bertunangan. Lalu pertengahan tahun depan kami akan menikah."

"Maaf Ky.."

"Tidak perlu minta maaf, setidaknya sekarang aku mengetahui kalau kamu juga punya sedikit perasaan untuk ku. Walaupun itu sedikit setidaknya lebih baik, mungkin aku masih ada kesempatan."

"Dan aku menerima pilihan mu, tapi bukan berarti aku menyerah. Sebelum aku melihatmu di altar gereja mengucapkan janji suci dengan Ryan, aku akan terus berharap."

"Tapi Ky..."

"Aku menghargai keputusan dan ku harap, kamu pun menerima keputusanku. Jangan menjauhi ku dan ijinkan aku tetap disamping mu dan berharap."

"Ky, itu akan sangat tidak adil untuk mu juga untuk Ryan. Aku ingin kamu juga mempunyai kebahagiaan. Terima kasih sudah menyukai ku begitu lama. Coba lah untuk membuka hati untuk yang lain, kurasa banyak yang lebih baik dari ku."

avataravatar
Next chapter