69 Mempertimbangkan Riqky

Ivanka bersama lima sabahat masih belum mau berpisah. Mereka masih asik saling berbagi dan bernostagia.

"Yank, aku ke toilet dulu"

"Oke."

Setelah melihat Ryan pergi, Tony berbisik :

"Ka, ku dengar Riqky mendapatkan pekerjaan dengan posisi bagus. Kamu harus tahu, dia dari kita di SMA sudah menyukai mu. Dia bercerita pada ku tapi melarangku mengatakan nya padamu. Dan dia mencari mu seperti Orang gila. Saat dia di Cina, dia sering menelepon ku hanya untuk menanyakan apakah ada berita dari mu. Kurasa dia serius kepada mu. Kamu tidak mau mempertimbangkan nya?"

"Ia, yang ku tahu sejak dia SMA belum pernah berpacaran dengan siapapun." ucap Ferry

"Aku sudah mengetahui nya"

"Apa Riqky menyatakan perasaan nya padamu?" Tanya Christian penasaran

"Iya, dia akan kembali ke Cina dalam beberapa bulan ini. Dia juga mengajak ku..."

"Lalu ?" Budi langsung memotong Ivanka

"Aku sudah menolaknya. Aku sudah punya kekasih."

"Apa kamu tidak mempunyai perasaan untuk Riqky walau hanya sedikit?" tanya Budi dengan hati-hati.

"Itu.."

Ivanka belum sempat menjawab dan dia melihat Ryan menuju ke arah mereka.

"Kita bicarakan hal lain saja, akan tidak nyaman buat Ryan".

Kelima pria itu mengerti Ivanka. Ivanka masih seperti dulu. Tidak mau menyakiti orang lain,dia tipe orang yang setia dan loyal. Ivanka sangat asik buat menjadi teman. Ivanka selalu menjadi dirinya sendiri dan tidak munafik. Dia selalu tampil biasa dan apa adanya tapi banyak perempuan lain yang selalu cemburu dengan dirinya. Padahal Ivanka tidak berusaha tampil menonjol tapi kehadiran nya selalu membuat nya terlihat menarik.

"Ka, kamu ingat tidak dengan Rita?" ucap Ferry

"Rita kekasihnya Tony ?"

"Ia betul"

"Heiii... kami sudah putus". bantah Tony kesal

"Kenapa dengan Rita, Fer?"

"Dulu kamu juga sering membuat para kekasih kita cemburu dan Rita yang paling gila. Dia ngajakin kamu balap motor."

"Apa balap motor ?"

Ryan tahu Ivanka bisa mengendarai motor tapi dia terkejut saat mendengar Ivanka melakukan balapan.

"Ia, Ivanka menang. Kami taruhan siapa pemenangnya. Dan karena itu lah aku mendapatkan banyak uang dari Tony."

"Ha..ha..ha.."

Mereka semua tertawa cuma Tony yang kini dengan wajah terlihat lebih kesal.

"Saat itu aku terpaksa bertaruh untuk Rita padahal aku tahu dia akan kalah".

"Kalian jangan memojokan Tony donk." ucap Ivanka

"Yank, dengarkan baik-baik. Aku tidak mengijinkan mu balapan motor lagi. Mengerti!!".

"Ia, tentu saja."

"Ivanka dulu melakukan balap motor liar dengan anak SMA lain dan hanya balapan di tengah malam minggu saja. Dan lawannya hanya sesama perempuan. Dia melakukan itu untuk mendapatkan uang. Dia tidak ingin membebani orang tuanya. Dan dia juga sering berjualan banyak hal, ada sepray, bed cover juga banyak lain nya. Kamar kita pun isi nya barang jualan dia."

"Ha..ha..ha.."

"Ia, tapi aku berterima kasih. Kalian dulu selalu membantu ku dengan membeli barang-barang yang aku jual."

"Kita lebih suka membantu mu dengan memberi uang langsung tanpa kamu harus berlelah jualan juga balap motor tapi kamu selalu menolak nya. Kamu tidak tahu betapa cemasnya kami menunggu mu di garis final."

"Iya, hanya dengan membeli barang jualan mu, kamu mau menerima uang kami."

Ivanka hanya tersenyum menanggapi teman-teman nya Itu.

Dalam hati kecilnya dia sangat bersyukur punya banyak teman yang mendukungnya

avataravatar
Next chapter