34 Malam yang panjang

Esok hari Ryan membuat janji mengajak Ivanka ke rumah salah satu keluarga dekatnya sepulang mereka kerja.

Sampai di rumah Michael waktu menunjukan pukul 7 malam lewat.

Karena ada urusan pekerjaan, Michael harus kembali ke kantor. Orang tua Michael sedang pulang ke kalimantan. Jadi tinggal kami berdua yang ada di rumah itu.

Ivanka merasa sedikit tidak nyaman, dia mengajak Ryan kembali pulang ke mess.

Motor baru berjalan tak jauh meninggalkan lorong perumahan Michael tiba - tiba hujan turun dengan deras.

Setelah menunggu hampir satu jam berteduh dan hujan tidak kunjung reda, Ryan melihat Ivanka yang kedinginan dan kemeja nya basah akibat air hujan.

Dia mengajak Ivanka kembali ke rumah Michael menunggu hujan reda lalu mereka akan pulang.

Sampai di rumah Michael, Ryan mengambilkan kemeja adiknya Michael yang kebetulan mempunyai ukuran badan lebih besar dengan Ivanka.

"Baju siapa?" tanya Ivanka

"Baju nya Linda adik Michael, sekarang dia sedang bekerja di jakarta" jawab Ryan.

Ivanka mengganti bajunya yang basah. Dia masuk ke dalam kamar Linda. Usai mengganti baju dia keluar kamar dan pas di depan pintu dia menabrak sesuatu.

Wajah Ivanka langsung merona karena yang ditabrak nya adalah Ryan.

Ryan tidak terlalu tinggi. Membuat posisi yang aneh. Ivanka bisa merasakan bibir Ryan mengenai dahi nya. Dia spontan mundur tapi Ryan menarik nya dan membuat tubuh mereka dekat sekali.

Ryan melingkarkan tangan kiri nya ke pinggang Ivanka membuat tubuh mereka tanpa jarak lagi. Tangan kanan nya memegang dagu Ivanka dan Ryan mulai mendaratkan kecupan hangat. Di mulai dari dahi, kedua mata, kedua pipi ke hidung lalu ke bibir Ivanka.

Ciuman hangat nya berubah menjadi nakal.

Lidah nya mulai bermain - main.

Ryan mendorong perlahan badan Ivanka menuju ke tempat tidur dengan tetap menciumnya.

Mereka sudah di atas tempat tidur.

Muka mereka merona.

Ryan mencoba melepaskan kemeja Ivanka.

Saat di kancing baju yang ke tiga. Ivanka langsung menghentikan nya.

"Jangan lakukan lebih, aku hanya akan memberikan keperawanan ku pada pria yang sudah resmi menjadi suami ku" ucap Ivanka.

"Aku akan bertanggung jawab dan menjadi suami mu" ucap Ryan.

"Sekarang belum! kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Aku dari keluarga sederhana, keperawanan ku adalah harga diri yang ku punya. Siapapun yang menjadi suami ku dia akan mendapatkan nya". Ucap Ivanka tegas.

Ryan tampak kecewa, dia ingin memiliki Ivanka sepenuhnya. Ryan sangat takut Ivanka meninggalkannya. Dia tiba-tiba mempunyai ide ini, karena dia berpikir dengan dia mendapat kan semua nya, Ivanka pasti tidak akan meninggalkan nya.

Melihat ketegasan di mata Ivanka, membuatnya menghargai sikap Ivanka.

Ryan keluar dari kamar itu dan menenangkan napsu juga hati nya.

"Bagaimana kalau Ivanka memutuskan pergi ke negara cina?"

"Aku tidak salah memilih calon isteri, harus dia yang menjadi istriku dan ibu dari anak-anak ku, kalau dia berangkat ke negara Cina aku akan menunggu nya" pikir Ryan dalam hati.

avataravatar
Next chapter