62 Aku tidak bisa kehilangan dia

Sampai di RS Kasih, Ivanka langsung menuju UGD. Disana dia mencari Ryan.

Ivanka melihat Keadaan di ruang UGD sangat kacau. Seperti nya telah terjadi kecelakaan beruntun.

"Suster, saya mencari Ryan. Dia mengalami kecelakaan. Pihak RS tadi yang telah memberi tahu saya."

"Oohh ... coba di bagian ujung."

ucap suster dengan buru-buru berlalu

Ivanka melangkah kaki nya ke arah yang di tunjuk oleh suster tersebut.

Semakin dekat, semakin gemetar badan Ivanka. Dia semakin melihat dengan jelas yang ada disana.

Sosok itu telah di tutupi kain.

Ivanka mendekati sosok itu, tidak kuat lagi dia menahan tagisnya. Air mata nya mulai berjatuhan.

Dia duduk lemas di samping jenasah itu. Dia tidak berani membuka kain nya.

Dia menangis dan semakin sakit hati nya.

"Ryan, bangun!

Ini aku datang, buka mata mu dan bangun!"

Dia mengingat semua hal yang sudah Ryan lakukan untuknya. Ivanka semakin terisak.

"Bangun lah aku mohon, jangan tinggal kan aku secepat ini. Bukan kah kamu bilang kita akan pulang ke cirebon bersama?

Kamu bilang kamu akan melamarku di akhir tahun ini. Kamu bilang kita akan menikah tahun depan. Bangun lah Ryan. Penuhi janji yang kamu buat untuk ku. Aku akan mengambil cuti, kita akan pulang ke cirebon bersama."

"Benar kah?"

"Ia, bagun lah"

Ivanka masih menagis tersendu - sendu

"Kamu janji ya?"

"Ia, mangkanya cepat buka matamu."

"Tunggu, suara Ryan?? "

Ivanka langsung memalingkan wajah nya mencari sumber suara itu.

"Ryan!!!"

Dia langsung memeluk Ryan dan makin menangis dengan keras.

"Syukurlah kamu baik-baik saja, ku kira kamu..."

"Dasar bodoh! Aku tidak akan meninggalkan mu."

Ryan memeluk Ivanka lebih erat lagi. Saat motornya terjatuh di dalam pikiran nya hanya ada Ivanka. Dia pun berpikir Kalau dirinya tidak akan bisa bertemu dengan gadis yang di cintai nya ini.

Ryan sengaja pergi tengah malam untuk membeli makanan kesukaan Ivanka.

Dia, ingin membuat Ivanka senang.

Tanpa di duga, ada mobil dengan sopir yang mengantuk hampir menabraknya.

Untung Ryan bisa menghindari nya dengan membating setir motornya.

Dan saat itu dia Kebetulan sedang mengendarai motornya dengan perlahan.

Jadi dia cuma jatuh dan lecet - lecet.

Tapi mobil yang di belakang nya tidak bisa menghindari nya. Menyebabkan ke dua mobil itu beradu.

Kedua sopir dan penumpang depan luka parah dan ada yang meninggal. Karena tabrakan yang keras.

Riqky menyaksikan adegan itu. Hatinya terasa perih. Dia ingin mendekati Ivanka dan menarik tangan nya dari pelukan Ryan tapi dia mengurungkan niatnya.

Dia melihat kondisi Ryan dengan luka-luka membuat nya iba. Dia berlalu meninggalkan sepasang kekasih itu.

"Ingat kamu sudah berjanji padaku!"

"Ia, maafkan aku. Ingat! Jangan pernah meninggalkan ku! Tapi kenapa suster tadi menunjuk ke arah sini?."

"Aku memang di tempat kan di sini tapi di sebelah tempat itu, dan aku pergi ke toilet sebentar. Bagaimana kamu tahu aku ada disini?"

"Tadi ada dari RS menelepon ku."

"Ohhh... mungkin mereka pikir aku ada di dalam mobil itu."

"Bagaimana keadaan mu sekarang ?"

"Aku hanya lecet - lecet ringan".

" Mau pulang atau tetap di RS ?"

"Tentu saja pulang. Tapi aku kayanya ga bisa bawa motor nih. Kaki dan tangan ku terasa sakit saat di gerakan."

"Tidak masalah, aku yang akan menyetir".

" Tunggu disini dulu, aku akan mencari Riqky. Tadi dia yang mengantar ku kesini."

"Apa?" Ryan mencengkram tangan Ivanka dengan keras.

avataravatar
Next chapter