1 Wanitaku

Kurang lebih 2 tahun 11 bulan 8 hari...

Tepatnya di hari jumad tanggal 01 April 2016..

Hari dimana semua cerita bahagia menjadi pilu...

Hari dimana senyum indah menjadi tangisan..

Wanita kelahiran Sabtu, 09 September 1961 anak kedua dari 7 bersaudara ini kehadirannya menjadi yg paling dirindukan karena dia anak satu-satunya yg di harapkan hidup ketika kk sulungnya meninggal setelah dilahirkan...

Diberi nama Petronela Wunu Djoka...

Iya ...

Dy Petronela yg kemudian menjadi Petronelaku..

Tumbuh kembangnya tidak jauh berbeda dengan teman-teman seumurannya atau yg lebih tua darinya...

Kemudian dia menjadi gadis yg begitu manis..

Gadis yg menjadi kk sulung untuk adik-adiknya dan menjadi panutan mereka...

Dia selalu menjadi anak kebanggan keluarga..

Kemudian hari-harinya menjadi begitu menyedihkan karena sosok yg selalu menjadi panutannya pergi meninggalkan mereka di saat umurnya yg kalau hidup di jaman sekarang ,, belum bisa bila harus menjadi tulang punggung keluarga tetapi itulah Tuhan ,, tak ada yg tak mungkin bagiNya...

Hari demi hari dia lalui dengan bekerja keras demi sesuap nasi dan biaya sekolah adik-adiknya ...

Sampai pada titik dimana dia harus meninggalkan Ibu serta adik-adiknya demi melanjutkan hidup dengan pria pilihan hatinya tetapi semuanya berjalan tidak begitu mulus karena hubungan itu ditentang oleh orang tua dan keluarganya begitupun dengan pria pilihan hatinya ,, semuanya menentang hubungan mereka ...

Perjuangan itu masih berlanjut sampai dimana pikiran menjadi buntu dan jalan pintas pun menjadi pilihan terahkir dan hadirlah sang buah hati yg menjadi penyatu diantara kedua keluarga dan sampailah pada kehidupan yg sederhana dan bahagia...

Untuk menambah kebahagiaan itu hadirlah kemudian tiga buah hati dan ahkirnya menjadi 4 bersaudara yg selalu khas disebut dengan keluarga kembar karena yg bungsu di kasih kepercayaan oleh Tuhan untuk datang dua orang sekaligus ( Kembar ) ...

Hari-harinya pun menjadi sempurna dengan ke 4 buah hatinya ...

Iya dy bahagia meskipun ada begitu banyak cerita yg selalu dia berusaha sembunyikan dari anak-anaknya...

Dia hanya ingin melihat anak-anaknya hidup tanpa beban dan pikiran sekalpun pikiran itu tentangnya ...

Sampai pada titik dimana dia harus sakit dan penyakit itu berhasil merebut dia dari kami dan kemudian dia ahkirnya harus menyerah pada sakitnya lalu meninggalkan kami selama-lamanya...

Iya ...

Kami ...

Dia Petronela kami yg selalu kami banggakan dimanapun kami berada...

Hari-hari kami terasa asing ...

Tanpa arah...

Tanpa tujuan ...

Hari yg menjadi sangat menyedihkan...

Ada saat dimana nurani tak mau berdamai dengan kenyataan yg ujung-ujungnya menyakitkan ...

Ada saat dimana hati tak mau bertemu dengan sang iklas yg berahkir menyedihkan..

Pilu ...

Sangat pilu ...

Entah kata apa yg harus menggambarkan suasana dimana rindu mulai melanda dan rasa ingin bertemu mulai memenuhi pikiran...

Hampa....

Kosong ....

Bahkan mungkin tak ingin hidup lagi karena memang tak ada yg perlu diperjuangkan...

Tak ada yg perlu di banggakan lagi ...

Hari demi hari berganti menjadi bulan dan kemudian menjadi tahun yg dimana setiap harinya selalu rindu akan sosok wanita kuat itu...

9 bulan Dia lalui ...

Dia berjuang melawan sakit ...

Berjuang melawan penyakit yg meresahkan itu...

Ada waktu dimana dia terlihat baik-baik saja yg membuat batin kami kuat sehingga mulai tumbuh harapan yg membahagiakan tapi ada saat dimana dia begitu kesakitan dan hati kami mulai hancur dan mulai berpikir bahwa semuanya akan berahkir ...

Hati dan batin benar-benar di latih mentalnya oleh Tuhan ketika sudah bahagia kemudian harus jatuh lagi...

" Mama baik-baik saja ? "

Selalu menjawab dengan santainya ...

" Iya baik-baik saja ,, tidak usah terlalu khawatir "

Kata-kata itu yg selalu buat kesal ketika mengingatnya ...

Sakit ....

" Ini tangan mama bengkak di bagian kiri dan cincin ini tidak bisa di buka " katanya...

" Tidak apa-apa mama ,, itu bengkak karena infus ,, itu karena kurang cairan dalam tubuhnya mama jadinya bengkak " sebenarnya kata-kata itu hanya penguatan untuk diri sendiri karena air mata hampir jatuh dan infus juga sudah di cabut dari malam...

" Ooo mama kira ada apa-apa " jawabnya sambil tersenyum begitu manis seolah-olah dia tahu bahwa anaknya ini butuh penguatan..

" Cincin ini buka saja ,, takutnya nanti tidak bisa buka lagi " lanjutnya ...

" Tidak apa-apa mama ,, besok juga paling sudah turun bengkaknya nanti di kompres pakai alkohol " jawabku...

" Oke " jawabnya lagi...

" Belum ganti verban ,, belum obati luka ,, ini sudah perih dan obatnya sudah mulai kering " lanjutnya lagi...

Tidak tahu kenapa hari itu begitu cemas ...

Dia begitu cerewet ....

Ya Tuhanku ,, semoga ini pertanda baik karena cerewetnya sudah mulai nampak lagi...

Nyatanya semua itu hanya tipuan...

Semua itu hanyalah penguatan sesaat lalu kemudian di buat jatuh yg begitu dalam...

Di bangunkan tengah malam dengan teriakannya lalu tersadar bahwa semunya benar-benar sudah berahkir ...

Tuhan ...

Semoga ini hanya mimpi buruk dan harus segera bangun dari mimpi buruk ini ...

" Tidak sayang ,, ini nyata ,, inilah kenyataan yg sebenarnya ,, inilah yg sedang terjadi dalam rumah kita dan hanya sampai disini saja kebersamaan kita di dunia yg fana ini ,, titip adik-adikmu ,, jaga dan sayangi mereka seperti yg selama ini mama lakukan terhadap kalian ,, jangan terlalu larut dalam duka karena kuatmu itu panutan adik-adikmu "

Kata-kata inilah yg menyadarkan bahwa semuanya memang sudah berahkir disini...

Entah apa yg terjadi saat itu tapi inilah pesannya ...

Mungkin karena pesan itu begitu kuat sehingga berdiri di depan tubuh yg terbujur kakupun ,, tidak ada satu tetespun air mata yg keluar ...

Iya ....

Sampai dia pergipun ,, dia tidak ingin anak-anaknya terlalu larut dalam duka tapi mama ,, kami hanyalah anak-anakmu yg lemah dan tidak sekuat dirimu ...

Tubuh yg dulu kuat kemana-mana kini hanya bisa terbaring kaku di hadapan anak-anaknya..

Tangan yg dulu selalu memeluk dan memberi dengan hati kini hanya bisa diam tak berdaya...

Bibir yg selalu cerewet dengan omelan-omelah khawatir kini menjadi biru dan tertutup kapas ...

Mata yg selalu perhatikan anak-anaknya kini sudah tertutup dan tak akan pernah buka lagi...

" Ini apa Tuhan ?? Apa yg sedang terjadi dengan mama ?? Kemana senyum manisnya ?? Dimana wanita penyayang itu ?? Kemana dia pergi ?? Mengapa dia menjadi bisu ?? Mengapa dia tidak bisa mengusap air mata dipipi ini ?? Mengapa dia tidak menjawab panggilan demi panggilan dari anak-anak ,, keponakan serta keluarganya ?? Mengapa dia begitu cuek Tuhan ?? Apa kami sudah membuatnya terluka sehingga dia marah dan tidak mau menjawab kami ?? Mengapa matanya tidak mau terbuka ?? Semarah itukah dia kepada kami sehingga hanya melihat kamipun dia tidak ingin ?? " pertanyaan demi pertanyaan mulai menguasai pikiran dan air matapun tak terbendungkan...

" Hey Petronela ,, kami salah apa ?? Kenapa tidak menjawab ?? Kenapa pergi tanpa pamit ?? Kenapa dan kenapa ?? "

Inikah yg di namakan duka Tuhan ?? Bisakah Engkau membuatnya menjadi suka seperti dulu ?? Mengapa begitu cepat Tuhan mengambil kebahagiaan yg kami punya ?? Apa kami tidak pantas bahagia ?? Apa kami bukan anak-anak atau keluarga yg menyenangkan baginya sehingga Engkau mengambilnya dari kami ?? "

Begitulah yg terjadi dalam hati ketika marah dengan kenyataan mulai menguasai hati ,, satu-satunya tempat untuk melampiaskan kemarahan adalah Tuhan...

Begitulah Petronela kami menjalani hidupnya sampai dia kembali ke pangkuan Bapanya diSurga...

Dia begitu indah sehingga tidak mungkin dilupakan...

Mendoakannya membuat hati menjadi damai seakan-akan berbicara denganya melalui Tuhan...

Tuhan...

Titip mama kami disana ...

Kami akan tetap berusaha menjalani hidup sekalipun tanpa mama karena matahari tetap bersinar ke esokan harinya tanpa berpikir bahwa kami masih berduka ...

Tenang mama...

Semuanya akan baik-baik saja ...

Kami hanya kehilangan ragamu tapi tidak jiwamu...

Mama akan bangga karena kami akan menjadi anak-anak yg baik...

Doakan kami mama...

#Family_twin

#Pwd

#Missmom

#kalahkankanker

avataravatar