10 11 Pita Adalah Putri Saya

" selamat malam tuan" sapa dimas

" malam dim... langsung keruang kerja saja dim" ucap iskan.

sesampai dimeja kerja iskan, dimas langsung menyodorkan amplop putih dengan stempel rahasia.

dengan hati hati iskan merobek sisi samping amplop lalu mengeluarkan secarik kertas didalamnya.dengan perlahan iskan membuka lipatan kertas lalu membacanya dengan tangan bergetar.tidak terasa air mata menetes membasahi pipi iskan.

" gadis kecil itu putriku dim" ucap iskan dengan suara bergetar menahan haru.

" saya pribadi ikut bahagia tuan" ucap dimas lirih.hatinya ikut bergetar menahan haru atas kebahagiaan iskan menemukan putrinya.

" bagaimana dengan alamat pemuda itu" tanya iskan tampa mengalihkan pandangannya dari kertas DNA.

dimas langsung menyodorkan secarik kertas.

iskan membacanya lalu berdiri dan berjalan meninggalkan meja kerja.

" ayo kita kesana" ucap iskan.

" baik tuan" jawab dimas cepat.

saat keluar dari ruang kerja menuruni tangga, iskan dan dimas bertemu lea yang baru datang.

" sayang ..aku pulang" ucap lea manja lalu mengecup pipi iskan.

"hmm..." jawab iskan.

" mau keluar" tanya lea bergelayut manja pada lengan iskan.

" kamu mau ikut" tanya iskan dingin.

" hadeh...sibos niat banget menjemput maut" batin dimas dengan perasaan was was.

" mau aku sih ikut sayang...tapi badanku capek sekali pulang liburan sama teman teman" jawab lea manja.

" ok..kalau begitu aku tinggal dulu" ucap iskan sambil menepis tangan lea yang bergelayut pada lengannya lalu beranjak pergi diikuti dimas.

" pulang cepat ya sayang ..aku kangen " teriak lea.

" hueekk.." bathin dimas.

iskan acuh dengan teriakan lea .

selama perjalanan iskan membisu tampa ekspresi, dimas memahami perasaan iskan dan lebih memilih diam.

tiga puluh lima menit kemudian mobil iskan berhenti didepan rumah mewah keluarga bramandya.

" tuan, kita sudah sampai " ucap dimas mengusik lamunan iskan.

iskan menatap dimas dan dimas memahami tatapan iskan lalu dimas bergegas turun dari mobil.

dimas berbicara dengan security rumah bramandya, tidak lama security membuka pintu gerbang lalu mempersilahkan mobil iskan masuk halaman rumah bramandya.

mobil diparkir di area parkir lalu iskan dan dimas turun dari mobil berjalan melewati taman indah yang tertata rapi.saat didepan rumah bramandya, seorang asisten rumah tangga telah menyambut iskan dan dimas.

" mari tuan silahkan masuk" ucapnya mempersilahkan iskan dan dimas masuk.

" silahkan duduk, sebentar lagi tuan dan nyonya menemui tuan" ucap asisten rumah tangga dengan sopan.

" terimakasih" ucap dimas dengan senyum ramah.

tidak lama bramandya dan sania keluar menemui iskan dan dimas.

" hallo...selamat malam " ucap iskan ramah.

" malam juga" jawab bram dengan ramah sembari berjabat tangan.

" iskandar muda sanjaya dan ini asisten saya dimas" ucap iskan memperkenalkan diri.

" bramandya dan ini istri saya sania" jawab bram memperkenalkan diri juga.iskan berjabat tangan dengan sania diikuti dimas.

" maaf, bila kedatangan kami mengejutkan anda" ucap iskan.

" tidak juga..kami bahkan merasa terhormat bila anda berkenan datang ke rumah kami" jawab bram ramah dan penuh senyum.

" bagaimana apa yang ingin anda sampaikan pada kami" ucap bram langsung pada intinya.

" hmm..begini saya ingin bertemu dengan pita" ucap iskan hati hati.

" pita ? maaf...apa hubungan anda dengan pita" tanya sania berubah dingin.

bram menatap sania penuh tanda tanya.

" pita itu teman deon pi, kakeknya sedang dirawat di internasional hospital, karena pita hanya sendirian maka deon mengajak pita tinggal disini untuk sementara waktu selama kakeknya dirawat" jelas sania pada bram.

" jujur saya baru mengetahui masalah ini" ucap bram pada iskan." "hmm..bila anda ayah pita mengapa selama ini pita tinggal dengan kakeknya" ucap sania dingin.

" mami..." ucap bram menatap sania .

" bisa anda jelaskan" ucap bram pada iskan.

" kedatangan saya ke sini memang ingin menjelaskan semua pada pita, saya baru mendapat kepastian bila pita benar putri saya dan baru saya ketahui dari hasil test DNA" ucap iskan sembari menyodorkan hasil test DNA.

" bagaimana bisa" tanya bram mulai dingin sembari membaca isi hasil test DNA.

" pita adalah putri saya dengan arina, arina menghilang setelah insiden memalukan yang saya alami bersama lea hampir tiga belas tahun yang lalu dan sayapun baru mengetahui minggu ini bila insiden itu adalah jebakan lea istri saya saat ini" jelas iskan sembari menunjukkan surat kaleng andika.bram menerima dan membaca isi surat kaleng andika lalu berlanjut sania baca.

" kami sedang mengumpulkan bukti valid agar dapat mengungkap kejahatan lea dimasa lalu,hampir tiga belas tahun yang lalu saat arina meninggalkan saya sedang dalam keadaan hamil, selama ini kami berusaha keras mencari keberadaan arina dan keluarganya namun hasil yang kami dapat nol besar, jujur saya dan keluarga hampir putus asa.

namun Tuhan tidak pernah tidur untuk mengungkap kebenaran, siang tadi dimas memberi kabar bila pak rendrawan ayah arina kritis karena kecelakaan beruntun, selama ini bapak rendrawan menghilang dan menggunakan indentitas baru sebagai kakek joe.

dengan cepat saya datang kerumah sakit dengan harapan besar, saya dapat mengetahui keberadaan arina namun saat diruang ICU saya mendapati pita sedang tidak sadarkan diri dengan ditemani putra anda deon.saya mendengar percakapan pita dan deon, pita memanggil bapak rendrawan kakek...jujur saat mendengar panggilan kakek,hati saya bergetar hebat" jelas iskan dengan suara bergetar dan lirih.matanya mulai tergenang air mata.lalu terdiam sesaat menekan gejolak dihatinya.

bram dan sania tersentuh mendengar pengàkuan iskan yang begitu menyayat hati.

" saya beranikan diri mengusap kepala pita berharap saya mendapatkan helaian rambut pita.

namun putra anda begitu marah melihat saya menyentuh kepala pita.

saya keluar dan memberikan helaian rambut pita dan rambut saya pada dimas untuk dilakukan test DNA." jelas iskan lagi.

" kakek joe juga tidak tau bila pita adalah cucu kandungnya...begitupun pita " ucap deon tiba tiba datang lalu duduk disamping bram.

" maaf om bila tadi siang deon kasar tapi semua deon lakukan demi melindungi pita karena kakek joe memberi deon kepercayaan untuk menjaga pita" ucap deon.

" apa om tau bila selama ini pita hidup dalam penderitaan, entah apa jadinya pita bila tidak bertemu kakek joe saat pita tertidur di cekungan sudut gedung seperti gelandangan dengan pakaian usang dan lusuh, kakek joe menceritakan semua pada deon bahkan kakek joe ingin tahu siapa orangtua yang begitu keji menelantarkan putri yang begitu cerdas dan baik" ucap deon lagi.

iskan tidak dapat menahan airmatanya mendengar penggalan cerita pita.

avataravatar
Next chapter