9 09 Kamu Ingat Soalnya.

jannet terlihat geram menyaksikan deon dan coky bersitegang hanya gara gara siswa baru.

" siapa sih tuh cewe brani braninya gandengan ama gebetan gue" bathin jannet kesal

" nett...gimana nih" bisik rita khawatir.

" tenang aja ntar gue bikin tuh cewe kaga betah sekolah disini" ucap jannet dingin.

rita menunjukkan jempol pada jannet tanda setuju.

tidak lama masuk adam kedalam kelas.

" selamat pagi" sapa adam sembari meletakkan buku di atas meja guru.

" selamat pagi pak" ucap siswa siswi serempak.

" kumpulkan tugas skarang" ucap adam tegas.

" tock..tock" terdengar bunyi ketukan martha pada pintu lalu masuk diikuti pita.

" selamat pagi anak anak " sapa martha dengan senyum mengembang.

tiba tiba seisi kelas menjadi riuh karena kehadiran pita. jannet dan rita terlihat terkejut menatap pita.

" tock...tock" bunyi ketukan jari martha keras di atas meja dan seketika kelas menjadi hening.

" kelas ini akan mendapat tambahan siswi baru.namanya pita lisara, usianya belum genap dua belas tahun" jelas martha terhenti karena kelas mulai terdengar riuh.

" tock..tock" terdengar bunyi ketukan lebih keras dari atas meja dan kelaspun kembali hening.

" pita menjadi siswi khusus karena nilai sempurna disemua mata pelajaran, ibu harap kedepan kalian dapat bekerja sama dengan pita sampai ujian nasional nanti " jelas martha lagi dengan tegas.

martha menganggukkan kepala pada adam lalu beranjak keluar dari kelas.

" pita bisa duduk dibangku kosong sebelah deon" ucap adam dengan senyum ramah.

pita mengangguk lalu berjalan menghampiri bangku di antara bangku deon dan coky.

" baik anak anak kumpulkan tugas kalian sekarang lalu kita mulai latihan mengerjakan soal soal" ucap adam tegas.

" bagi yang duduk paling depan silahkan bagikan soal soal,waktu pengerjaan 60 menit" jelas adam.

adam menghampiri pita.

" apakah kamu gugup?" tanya adam lembut.

pita tersenyum menggelengkan kepala.

" bagus" ucap adam lagi sembari menepuk puncak kepala pita lalu meninggalkan meja pita menuju meja guru.

dengan berlahan pita mengeluarkan tempat pensil lalu duduk dengan tegak.deon tersenyum melihat sikap pita yang tegang.

coky menatap lekat pita dengan tangan menyanggah kepalanya.

" coky... apa perlu bapak pindahkan kamu ke bangku depan" tegur adam pada coky sembari tertawa melihat tingkah coky.

coky terlihat salah tingkah mendapat teguran adam.

" baik kalian semua telah mendapatkan soal soal pada hitungan ke ketiga pengerjaan soal dimulai" jelas adam.

" satu...dua...tiga...mulai" ucap adam.

suasana kelas menjadi hening hanya terdengar coretan dan suara gesekan kertas, adam berjalan mengawasi dengan jeli disetiap baris bangku sembari memperhatikan cara siswanya mengerjakan soal.

tiba pada meja pita adam terkejut dengan cara pita dengan begitu mudahnya mengerjakan soal soal matematika yang begitu rumit.

" tiga puluh menit lagi" ucap adam nyaring bak alarm.

saat waktu melewati empat puluh lima menit adam duduk dikursinya sembari menatap keseluruh siswa dengan awas.

tatapannya jatuh pada pita yang terlihat duduk tegak dengan kertas soal yang tersusun rapi didepannya.

" pita ...bila sudah selesai bisa bawa kertas jawabanmu beserta kertas pemecah soal pada bapak" ucap adam.

pita mengangguk lalu melangkah menghampiri adam dan menyerahkan kertas ditangannya pada adam.

adam memeriksa kertas pemecah soal, senyumnya terlihat terangkat puas melihat cara pita memecahkan soal.

" baik...anak cerdas, duduklah" ucap adam lembut memuji sembari tersenyum pada pita.

pita mengangguk lalu kembali duduk pada bangkunya.

" waktu tinggal satu menit lagi, tiba pada hitungan satu bapak minta kalian berhenti menulis" ucap adam.

tidak lama.

" 10...9...8...7...6...5...4...3...2...1 , berhenti " ucap adam tegas.

" kumpulkan lembar jawaban dan lembar pemecah soal kedepan, lembar soal dapat kalian bawa pulang untuk latihan kembali di rumah" jelas adam.

seisi kelas menjadi riuh.

deon menatap kagum pada pita yang dapat menyelesaikan soal soal dengan cepat.begitupun dengan coky yang terlihat terpana menatap pita.

" gila tu anak ngerjakan dengan waktu secepat itu" bisik rita pada jannet.mendengar bisikan rita wajah jannet semakin terlihat geram.

" baik anak anak...soal mana yang paling sulit" tanya adam pada siswa siswinya.

" soal nomor sepuluh dan dua belas pak" ucap salah satu siswa yang duduk di depan.

adam memperhatikan lembar jawaban pita.

" pita...bisa bantu bapak memecahkan soal nomor sepuluh dan sesudahnya deon pada nomor duabelas di whiteboard" ucap adam.

pita mengangguk lalu berdiri menghampiri whiteboard.

" kamu ingat soalnya" tanya adam heran melihat pita tidak membawa kertas soal.

pita mengangguk lalu mulai menulis dengan cepat tampa jeda berpikir.seluruh siswa dan siswi menjadi riuh berbisik bisik karena kecepatan pita memecahkan soal dengan rumus matematika yang begitu rumit.adam terpukau melihat cara pita menyelesaikan hitungan dalam rumus yang rumit.

hanya dalam waktu satu menit pita menuliskan pemecahan soal dalam coretan yang panjang.

tiba tiba adam bertepuk tangan saat pita menyelesaikan pemecahan soal.

dan seisi kelas ikut bertepuk tangan kecuali jannet dan rita.

" deon kamu selanjutnya" ucap adam kemudian.

soal nomor dua belas tidak serumit soal nomor sepuluh, deon menyelesaikan dalam waktu tiga menit.

" bagus deon" puji adam usai deon menyelesaikan pemecahan soal.

" anak anak...kalian ingin tahu kenapa pita begitu cepat menyelesaikan pemecahan soal? " tanya adam.

semua siswa siswi mengangguk antusias.

" kecepatan dan hasil akhir yang sempurna karena latihan dan belajar terus menerus, semakin kalian terbiasa melakukan latihan dan belajar maka akan semakin cepat dan sempurna hasilnya" jelas adam dengan tersenyum.

₩...

disisi lain.

" tuan ..saya telah memeriksa cctv, ada satu orang mencurigakan yang masuk ke kantor dengan pakaian tertutup dan kami juga telah melihat cctv di area parkir.orang itu masuk pada nomor plat mobil ini " tunjuk dimas pada iskan.

" apa kamu sudah selidiki pemilik mobil ini" tanya iskan.

" sudah tuan, mobil sewa yang digunakan dan saya telah menyelidiki orang yang menggunakan mobil pada waktu yang sama tercantum dilayar cctv dan ini data datanya" jelas dimas.

" hmmm... andika wiraguna...selidiki lagi orang ini sejauh apa hubungannya dengan lea" ucap iskan dingin.

" baik tuan saya kerjakan " jawab dimas.

" oya ..hubungi pihak bank untuk memberikan batasan nominal pada kartu lea" ucap iskan.

" baik tuan secepatnya saya kerjakan" jawab dimas.

₩₩....

📱" aku akan buat kamu menderita bila kamu tidak datang sekarang " ancam seorang laki laki (andika).

📲 " baik, aku akan datang " ucap lea geram lalu mematikan ponsel.

" aku akan membunuhmu dik" bathin lea geram lalu dengan cepat

mengganti pakaiannya.

" mau kemana " tanya iskan tiba tiba saat melihat lea menggunakan sepatu hils.

" ada janji ngumpul liburan dengan ester dan teman teman lainnya, aku akan berusaha cepat pulang" jawab lea lalu mengecup pipi iskan lalu berlalu pergi meninggalkan iskan yang bergidik jijik.

iskan memasuki ruang kerja lalu memutar kunci rahasia pada laci lalu menarik laci dan mengeluarkan selembar foto yang hampir lusuh.

menatap lekat dengan jari panjangnya mengusap wajah dalam foto.

" arina, kamu dimana sayang" bisik iskan dengan mata basah tergenang air mata.iskan menangis terisak isak dalam waktu yang lama.

" drett...drettt" terdengar bunyi ponsel iskan.

📲 " hallo dim" iskan.

📱 " tuan , saya mendapati nyonya datang menemui andika di apartemennya" dimas.

📲 " foto bila ada yang mencurigakan " perintah iskan.

📱 " baik tuan " dimas, lalu iskan mematikan ponsel.

₩₩₩.....

dengan langkah cepat lea memasuki gedung apartemen lalu naik menuju lantai lima dengan menggunakan lift.

keluar dari lift berjalan menuju ruang apartemen andika, dengan lincah jari lentiknya menekan angka angka kunci, pintu terbuka lalu masuk kedalam tiba tiba seseorang memeluk kuat lea dari belakang.

" gadis patuh, akhirnya kamu datang juga" bisik serak andika lalu dengan ganas mencium leher lea.

" apa kamu tidak bisa menahan hasratmu" ucap lea tajam.

mendengar ucapan tajam lea membuat andika semakin bergairah kedua tangannya meremas keras payudara lea lalu membalikkan tubuh lea dan menghujani lea dengan ciuman kasar di bibir lea.

" aku menginginkan sekarang" bisik andika lalu menggigit bibir lea dengan liar.

lea pasrah dengan gairah andika lalu larut dalam ciuman panas andika.

satu persatu pakaian lea terlepas dari tubuhnya hingga sampai pada sofa tubuh lea tidak lagi terbungkus satupun pakaian.

andika menjatuhkan lea pada sofa lalu menindihnya.

andika menjelajah tubuh lea dengan meninggalkan banyak tanda, dengan kasar andika mengangkat ke dua kaki lea lalu meletakkan pada bahunya,menghujamkan batang penisnya dalam dalam hingga terdengar jeritan lea menggema diseluruh ruang, kedua tangan besar andika mencengkram pinggul lea dengan kuat bersama hujaman hujaman keras.

" mana teriakanmu" ucap andika dengan suara bergetar.

lea menjerit meneriakkan kenikmatan.andika lalu membalikkkan tubuh lea dan kembali menghujamkan batang penisnya dengan kuat.jeritan lea bagai lolongan anjing.

tangan andika meremas kasar payudara lea, bibirnya menggigit bahu lea seiring kerasnya hujaman demi hujaman.

kembali andika melepas batang penisnya lalu membalik tubuh lea lagi dan memasukkan penisnya pada mulut lea.

" ayo ..puaskan aku " ucap kasar andika sembari memaju mundurkan dengan kuat penisnya pada mulut lea.

" akh...akh...akh " jerit kenikmatan keluar dari bibir andika yang dingin bagai es.semburan sperma memenuhi mulut lea.

" telan..jangan tersisa" ucap andika kasar.lalu memaksa lagi penisnya masuk ke vagina lea tampa jeda waktu.berulang ulang lea menjerit hingga tak lagi mampu bersuara.

seringai kepuasan tergambar diwajah andika saat meninggalkan lea terkulai lemas di sofa.menghampiri tas lea lalu mengeluarkan semua uang dari dalam tas lea.

andika duduk dikursi dengan rokok ditangannya, ingatannya melayang saat lea menggugurkan bayi mereka demi mengejar iskan dan menikmati kekayaan iskan.rasa benci membuat andika menjadi lelaki yang kasar dan keji bila berhubungan badan dengan lea.

tiba tiba matanya basah karena airmata mengingat kekejian lea menyingkirkan arina dan keluarganya.rasa bersalah membuncah karena melindungi lea dari perbuatan kejinya. tidak terasa hampir satu botol anggur andika minum.

lea terlihat mulai sadar dari rasa letihnya.andika kembali menghampiri lea menuntut kembali untuk memenuhi naluri hewannya.

dan kembali terdengar jeritan demi jeritan lea hingga waktu telah berganti.

avataravatar
Next chapter